Sukses

Meraup Cuan Lewat Tren Go Green

Gaya hidup ramah lingkungan (go green) telah menjadi satu tren yang saat ini tengah digandrungi masyarakat. Kesadaran akan pentingnya menjaga keberlanjutan ini pun mengubah preferensi pembelian sebuah produk oleh konsumen Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta Gaya hidup ramah lingkungan (go green) telah menjadi satu tren yang saat ini tengah digandrungi masyarakat. Kesadaran akan pentingnya menjaga keberlanjutan ini pun mengubah preferensi pembelian sebuah produk oleh konsumeni Tanah Air.

Tren tersebut rupanya juga membuka peluang bisnis baru. Produk ramah lingkungan, seperti alat makan berbahan kayu saat ini banyak dicari. Adalah Cathy Alexandra, pendiri Nicoles Natural, mencoba mengisi ceruk pasar tersebut sejak 2017.

“Karena ini [produk ramah lingkungan] booming. Nicoles Natural didirikan pada 2012 dan sejak 2017 kami mulai fokus ke produk berbahan kayu,” katanya dikutip Sabtu (30/2/2023).

Nicoles Natural merupakan brand asal Bandung, Jawa Barat, yang berkomitmen untuk mendukung gaya hidup yang berkelanjutan. Brand ini memiliki empat lini produk, yakni peralatan makan dari kayu, healty food, aromatherapy dari bahan natural, serta face and body product dari bahan alami. 

Pada pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 ini, Nicoles Natural membawa lini produk alat makan dari kayu untuk dipamerkan dan dipasarkan. Cathy mengatakan saat ini peminat produk berbahan dasar kayu terbilang tinggi. 

“Spesialis kami banyak di produk sendok dari kayu. Ini ada marketnya sendiri, orang lebih sadar gaya hidup sehat dan mulai beralih ke produk natural. Kayu-kayu yang kami pakai ini juga bersertifikasi. Semua ambil dari Perhutani,” katanya. 

Produk alat makan yang dipasarkan Nicoles Natural mulai dari set sendok makan, sendok madu, sumpit, garpu, centong nasi, hingga sedotan. Harganya terbilang kompetitif, mulai dari 12 ribu untuk set sendok ukuran kecil.

Produk Nicoles Natural sendiri menjadi salah satu merchandise resmi MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia menjabarkan bahwa bisnis yang dia tekuni terbilang menjanjikan. Satu indikatornya adalah pergeseran target pasar. Pada awalnya, segmentasi umur produknya adalah usia 30 tahun ke atas atau sudah memiliki kecukupan secara finansial. 

2 dari 3 halaman

Pasar Makin Luas

Akan tetapi saat ini pasar yang dilayani semakin luas. “Anak muda sekarang lebih aware dengan go green. Sekarang anak muda [di bawah 30 tahun] banyak yang belanja juga,” katanya. 

Ini kali kedua Nicoles Natural mengikuti pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. Tahun ini Nicoles mendapatkan kesempatan untuk buka booth sendiri. Pada 2022 lalu, produk Nicoles Natural baru mengisi area showcase di pameran tersebut. 

Dia pun menilai dukungan dari BRI melalui ajang seperti UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR akan meningkatkan skala bisnisnya. Dalam pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR tahun ini, tak hanya konsumen ritel yang mengunjungi booth Nicoles Natural, tetapi juga konsumen partai besar. 

“Bukan cuma B2C, tapi B2B juga banyak. Mereka beli partai besar untuk kafe atau restoran. Ada juga yang mengajak combine dengan produk mereka,” kata Cathy. 

Nicoles Natural memiliki kapasitas produksi sendok kayu berukuran kecil antara 5 ribu hingga 10 ribu unit setiap bulan, dan sendok kayu berukuran besar sekitar beberapa ratus unit per bulan. Nilai penjualan dari produk-produk tersebut telah mencapai miliaran rupiah setiap tahun. 

 

 

3 dari 3 halaman

Kembangkan Pasar

Produk Nicoles Natural telah dipasarkan secara luring dan daring (marketplace). Di pasar domestik, Cathy mengungkapkan selain Jakarta, produknya juga telah hadir di Jawa Barat, dan Bali. Di level global, produk Nicoles sudah dikapalkan ke Korea Selatan. 

“Ada ekspor sedikit tahun ini. Ke korea yang cukup besar. Beberapa varian produk sendok kayu kita ekspor ke sana,” jelas Cathy. 

Dia pun berharap ajang seperti BRILIANPRENEUR dapat memperbesar bisnisnya. Tidak hanya di domestik, tetapi juga ke berbagai negara lain. 

“Harapannya kami bisa mengembangkan market. BRI kan fokus mendorong ekspor juga, jadi mungkin bisa mendatangkan banyak buyers dari luar negeri. Kami juga senang sekali kalau BRI bisa membantu support pengembangan pasar kami di Korea Selatan,” ungkap Cathy.

Adapun BRILIANPRENEUR tahun ini ini mengambil tema “Crafting Global Connection” atau merakit koneksi global. Acara ini berlangsung secara offline di Jakarta Convention Center (JCC) pada 7–10 Desember 2023 lalu.

Event yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-128 dan resmi ditutup oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada 10 Desember 2023 di Jakarta Convention Centre (JCC). Kegiatan ini berhasil mencatatkan dealing commitment melalui business matching senilai USD 81,3 juta dollar atau Rp1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.500,- per USD).

Sunarso berharap penyelenggaraan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dan meluas pada kemajuan, serta pengembangan kapasitas serta kualitas UMKM Indonesia.

“Upaya tersebut bukan hanya tentang peningkatan penjualan UMKM, tetapi juga merupakan langkah BRI dalam hal pemberdayaan finansial masyarakat serta peningkatan literasi keuangan yang akan membawa kita menuju masyarakat Indonesia yang lebih inklusif dan maju secara ekonomi”, jelas Sunarso.