Liputan6.com, Jakarta - Di akhir 2022 lalu, banyak investor sanksi dengan prediksi sejumlah analis bahwa harga emas akan ditutup cerah pada 2023. Hal ini sangat wajar. Menengok ke belakang, pada September 2022 harga emas baru di kisaran USD 1.640 per ounce.
Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh harga emas dunia di akhir 2022, mulai dari perang Rusia dengan Ukraina hingga kenaikan suku bunga acuan sejumlah negara. Suku bunga tinggi memberikan tantangan berat kepada logam mulia.
Baca Juga
Namun apa yang terjadi? Pada 2023 kemarin suku bunga mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Namun harga emas di pasar spot masih berhasil menyelesaikan perdagangan terakhir di 2023 dengan baik. Harga emas dunia dipatok pada USD 2.063,45 per ounce.
Advertisement
Banyak analis memperkirakan harga emas dunia akan terus melanjutkan penguatan pada tahun ini. Dalam unggahan di media sosial X, CEO Technician yang merupakan trader veteran mencatat bahwa harga emas mengalami kenaikan yang solid di 2023.
Kevin Wadsworth dari NorthStarCharts juga mengungkapkan bahwa kelesuan harga emas pada September 2022 membuatnya yakin bahwa harga emas akan bullish pada 2023.
Dalam unggahan lainnya, dia membagikan grafik tahunan yang menunjukkan emas menembus ke atas menjelang tahun 2024.
“Ini akan menjadi penutupan tahunan emas tertinggi yang pernah ada,” tulisnya dikutip dalam Kitco, Senin (1/1/2024).
Dan semua ini terjadi menjelang awal tahun baru yang seharusnya menjadi awal yang baik, jika sejarah bisa menjadi indikasinya.
Dolar AS Melemah dan Bunga Obligasi Turun
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh World Gold Council, kinerja emas cenderung sangat baik pada bulan pertama 2023, dengan rata-rata kenaikan sebesar 1,79%, hampir tiga kali lipat rata-rata bulanan dalam hitungan jangka panjang.
“Namun memang tidak selamanya harga emas naik setiap bulan Januari,” kata World Gold Council.
“Ada beberapa tahun yang tidak mengalami hal ini, terakhir pada 2021 dan 2022. Tahun-tahun dengan imbal hasil negatif pada Januari umumnya bertepatan dengan periode ketika dolar AS menguat – seringkali secara signifikan.”
Namun dengan nilai tukar dolar AS yang mengalami kemunduran baru-baru ini, dan dengan penurunan suku bunga serta imbal hasil obligasi pemerintah yang akan turun di tahun baru, Januari akan menjadi salah satu bulan yang kuat.
Alastair MacLeod, Kepala Penelitian Goldmoney dan SchiffGold, membagikan grafik berikut yang merangkum perspektifnya mengenai kemungkinan pergerakan emas pada tahun 2024.
“Ini menempatkan hubungan harga dalam perspektif yang benar!” kata dia.
Advertisement