Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menyelesaikan sebanyak 79 proyek strategis nasional (PSN) yang digagas oleh Kementerian BUMN. Adapun, total target yang dimiliki Kementerian BUMN sebanyak 88 PSN.
"Alhamdulillah 2024 ini bisa tuntas untuk kerjaan BUMN, yang 88 juga project (PSN) yang saya paparkan kepada bapak presiden (Jokowi) waktu itu, 79 sudah tuntas," kata Erick Thohir dalam peresmian Media Center Kementerian BUMN, di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/1/2024).
Target Erick Thohir
Di masa akhir jabatannya, Erick menargetkan Kementerian BUMN mampu menyelesaikan sebanyak 7 PSN dari sisa 9 PSN. Dengan ini, pengerjaan PSN oleh Kementerian BUMN dapat mencapai 99 persen.
Baca Juga
"Tinggal 9 (PSN) lagi mudah-mudahan paling tidak kalau selesai 7 itu, 99 persen saya rasa sebuah target yang tidak mudah," ujar Erick Thohir.
Advertisement
Meski demikian, Erick Thohir tidak merinci daftar 79 PSN yang telah diselesaikan oleh Kementerian BUMN. Termasuk besaran nilai investasi atas PSN tersebut.
Erick Thohir: Proyek Strategis Nasional Akan Dibangun Tanpa Utang
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan terus mengerjakan berbagai pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Indonesia meski masih dalam situasi pandemi Virus Corona. Namun, kali ini pemerintah ingin menjalankan pembangunan tanpa mengandalkan dari utang.
"Kita ingin menyinambungkan proyek-proyek nasional terus dibangun. Terlepas kondisi Covid saat ini, tapi tidak dengan utang, malah di support melalui modal. Nah, ini kita berharap pengembangan infrastruktur di Indonesia tetap berjalan dengan bantuan modal,” ujar Erick, Kamis (25/2).
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, pemerintah kemudian membentuk Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Nantinya dalam pembangunan proyek nasional INA akan bekerja sama dengan investor asing.
Advertisement
Optimis Banyak Investor
Dia meyakini, masih banyak investor-investor yang bersedia menanamkan dananya di Indonesia. Sebab, para investor memiliki rasa percaya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat.
“INA sendiri berpartner dengan banyak negara yang percaya pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Prioritas project yang ada di INA ada tiga, infrastruktur, tol, airport dan pelabuhan. Ini bagian bagaimana optimalisasi market dan kesinambungan aset di BUMN,” tandas Erick-Thohir.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com