Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan malakukan audit terhadap BUMN Karya. Beberapa fokus yang akan ditelusuri yakni terkait efisiensi biaya atas proyek hingga tata kelola perusahaan.
Deputi Bidang Investigasi BPKP Agustina Arumsari mengatakan ada beberapa BUMN Karya yang akan menjadi sasaran audit. Sebelumnya, sudah dimulai dengan audit investigasi atas laporan keuangan Waskita Karya.
Baca Juga
"iya, iya, nanti Wijaya Karya, Adhi Karya dan sebagainya semua di ini (audit), Hutama Karya gitu," kata dia saat ditemui di kantornya, dikutip Kamis (4/1/2024).
Advertisement
Sari, sapaan akrabnya, mengatakan ada beberapa fokus dalam pelaksanaan audit nantinya. Misalnya, terkait biaya proyek yang digarap, pengelolaan proyek garapan, hingga tata kelola perusahaan.
Terkait biaya proyek ini, termasuk akan dilihat kemungkinan adanya pembengkakan biaya dari proyek-proyek yang didapat perusahaan pelat merah.
"Utamanya sih sebenarnya seperti efisiensi biaya, kan banyak juga biaya-biaya atau proyek-proyek yang awalnya dihitung untung ternyata cost overrun-nya cukup tinggi, jadi fokus kesitu, sama yaa tata kelola, kemudian bagaimana pengelolaan projectnya kenapa biayanya sampai segitu dan sebagainya," bebernya.
Sari tak menampik jika ada kemungkinan ditemukannya indikasi korupsi atau kecurangan (fraud) usai usai dilakukannya audit. Namun, dia menegaskan, fokus audit nantinya tak dulu menyasar aspek itu.
"Nah bisa jadi, bisa jadi, didalamnya antara lain karena fraud, kan bisa jadi begitu. Tapi bukan itu fokusnya lah tapi lihat secara umum seperti apa," jelasnya.
Acuan Merger BUMN Karya
Lebih lanjut, Sari mengatakan saat ini proses audit itu belum berjalan. BPKP sendiri baru merampungkan audit atas Waskita Karya.
"Sekarang belum semuanya, tapi sedang dalam proses pembenahan lah semuanya. Sedang dibenahi, nah Kementerian BUMN yang membenahi nanti mereka pakai hasil audit kita," kata dia.
Sari juga membuka kemungkinan audit BPKP kedepannya jadi acuan proses merger BUMN Karya. Pasalnya, hal ini juga yang jadi rencana Menteri BUMN Erick Thohir untuk proses perbaikan.
"Bisa jadi itu salah satu opsinya, tapi lebih baik tanyain ke Kementeria BUMN lah, karena itu kan kebijakan kementerian BUMN. Nanti mana yang lebih tepat pasti mereka lihat hasil audit kita baru mereka ambil keputusan-keputusan perbaikan," pungkas Agustina Arumsari.
Advertisement
Erick Thohir Panggil Waskita-WIKA
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memanggil direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA ke kantornya. Ada bahasan mengenai merger hingga investasi ke proyek-proyek yang digarap perusahaan pelat merah itu.
"Rapat bersama para direktur WIKA dan Waskita. Kami membahas langkah-langkah strategis dalam bentuk road map, untuk melanjutkan program transformasi bisnis," ujar Erick melalui akun Instagram @erickthohir, Rabu (3/1/2024).
Erick menegaskan, pihaknya mendorong BUMN Karya untuk memiliki siklus kegiatan operasional yang lebih sustainable agar berdampak positif bagi perusahaan.
Erick menjelaskan, restrukturisasi perusahaan pelat merah di bidang konstruksi itu jadi prioritas. Meski, diakuinya membutuhkan waktu yang tak sebentar.
Pada konteks ini, dia menyinggung soal proses merger yang jadi rencana transformasi BUMN Karya kedepannya.
"Konsolidasi restrukturisasi BUMN Karya menjadi prioritas memang perlu waktu, kita juga dorong yang berdiri sendiri untuk ada tentu kedepannya jadi sister company, jadi holding dan anak atau pun merger," paparnya.
Beberapa bahasan lainnya juga menyoroti soal investasi antara-BUMN. Kemudian ada kerja sama juga antara Waskita dan WIKA di beberapa proyeknya.
Investasi
Erick turut menyoroti proses investasi dari BUMN perbankan untuk masuk mendanai proyek-proyek garapan Waskita dan WIKA. Termasuk, kerja sama Indonesia Investment Authority (INA) seperti terkait penjualan aset milik BUMN Karya.
"Kemarin kita juga sudah bicara dengan Himbara untuk juga dari PMN (Penyertaam Modal Negara) juga kalau ada penambahan modal kita mau masuk ke titik-titik project," ucapnya.
"Saya juga terima kasih Waskita-WIKA juga kemarin sudah bekerja sama dengan INA, untuk juga mulai dalam arti mengundang investasi daripada Indonesia Investment Authority untuk menjadi bagian dari perbaikan ini," sambungnya.
Sebagai langkah lebih jauh, Erick meminta dua BUMN Karya ini menyusun peta jalan atau roadmap agar perusahaan bisa semakin mencatatkan kinerja baik kedepannya.
"Tentu kemarin juga kita dorong bagaimana mapping vendor-vendor. Saya ingin, minta untuk Waskita dan WIKA kita ada rosdmap-nya tahun ini seperti apa, dua tahun seperti apa, tiga tahun seperti apa," pungkas Erick Thohir.
Advertisement