Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus membuktikan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan perusaan. Salah satunya melalui penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono mengatakan, tahun ini Pupuk Kaltim meraih skor 88,97 pada ajang Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award 2023.
Baca Juga
"Nilai ini sekaligus menjadi yang tertinggi dari seluruh anak perusahaan Pupuk Indonesia Grup. Capaian ini pun menunjukkan indeks kinerja hingga tata kelola perusahaan yang sehat dan akuntabel dijalankan secara konsisten dari tahun ke tahun, dengan berbagai peningkatan dan perbaikan secara signifikan," ucap Teguh di Jakarta, Rabu (3/12/2023).
Menurut Teguh, penerapan GCG menjadi perhatian utama Pupuk Kaltim dalam mendukung strategi keberlanjutan, sekaligus menghadapi tantangan melalui sejumlah inisiasi dalam membangun ketangkasan perusahaan.
Advertisement
Top Management
Langkah ini pun didukung komitmen mulai dari top management hingga seluruh karyawan, dengan menempatkan GCG sebagai salah satu strategi pertumbuhan perusahaan.
"Implementasi GCG menjadi kunci Pupuk Kaltim menjaga keberlanjutan dan ketahanan perusahaan, utamanya dalam menghadapi berbagai tantangan industri yang terus bergerak dinamis," ujar Teguh.
Dengan capaian ini, Pupuk Kaltim menyabet predikat The Most Trusted Company, sebagai predikat tertinggi pada ajang Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award 2023.
Â
Terus Evaluasi
Dijelaskan Teguh, Pupuk Kaltim sejak 2018 terus mengukur implementasi tata kelola perusahaan sesuai prinsip GCG dengan evaluasi dan asesmen berdasarkan CGPI, sebagai tindaklanjut perbaikan guna peningkatan strategi dan kebijakan tata kelola perusahaan secara optimal.
Selain itu Pupuk Kaltim juga mengawal strategi dan kebijakan yang dijalankan, agar tetap berada dalam koridor GCG sebagai kesatuan sistem yang kuat dalam mendorong optimalisasi kinerja bisnis secara berkelanjutan.
Penegasan implementasi GCG pun dilihat dari hasil asesmen setiap tahun yang terus mengalami kenaikan, berdasarkan perspektif keberlanjutan yang terdiri dari lingkup kepatuhan (compliance), lingkup kesesuaian (conformance) dan lingkup kinerja (performance).
"Perubahan tata kelola perusahaan juga ditinjau dari berbagai aspek seperti teknologi, produk, pasar, manajemen sistem, kepatuhan laporan keuangan, SDM serta faktor input lain dalam memperkuat strategi bisnis perusahaan," terang Teguh.
Advertisement