Sukses

Sebelum Tutup, Zenius Pernah Raih Pendanaan dari Perusahaan Milik Bos GoTo hingga MDI Ventures

Sebelum tutup operasional secara sementara, Zenius telah mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor termasuk grup Northstar dan MDI Ventures.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan rintisan teknologi bidang pendidikan Zenius menutup operasional usai 20 tahun beroperasi. Penutupan sementara operasional Zenius ini dilakukan seiring ada tantangan operasional.

"Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi secara sementara, tetapi kami menjami bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah dan asik,” ujar CEO Zenius Sabda PS seperti dikutip dari Kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (4/1/2023).

Zenius juga mengungkapkan penyesalan karena langkah tersebut akan membuat pengguna tak nyaman dan mengecewakan banyak pihak. “Kami menyadari keputusan ini akan mengecewakan banyak pihak terutama para pengguna setia kami, yang mendukung dan mempercayai kami selama ini,” tutur Sabda.

Zenius pun meminta maaf dan mengapresiasi kepercayaan pengguna sepanjang 20 tahun terakhir. “Terima kasih telah menjadi bagian dari Zenius 20 tahun terakhir,” ujar dia.

Adapun sebelum tutup operasional secara sementara, Zenius telah mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor.

Dikutip dari Tech In Asia, Zenius juga pernah disuntik modal sejumlah investor. Pada Maret 2022, Zenius mengumumkan mendapatkan pendanaan yang dipimpin MDI Ventures. Adapun MDI Ventures merupakan salah satu anak usaha Telkom yang bergerak di corporate venture capital dengan aktivitas bisnis terdiri dari investing, synergy, portfolio management, value creation dan fundraising.

Namun, belum disebutkan suntikan pendanaan dan apakah modal itu masuk putaran baru atau melanjtukan putaran pra-seri B pada 2021. Adapun Zenius akan memanfaatkan dana segar itu untuk mendukung perluasan ekosistem pembelajaran yang lebih personal untuk pengguna, salah satunya lewat pengembangan metode gamifikasi.

 

2 dari 4 halaman

Pendanaan dari Grup Northstar

Pendanaan tersebut juga akan menjadi modal Zenius dalam upaya memperkuat model pembelajaran hybrid yang tengah digodok usai akuisisi lembaga bimbingan belajar Primagama.

Selain MDI Ventures, investor baru lainnya Beacon Ventures Capital, perusahaan ventura milik perbankan asal Thailand Kasikorn Bank juga turut terlibat dalam pendanaan itu.

Sebelum investor tersebut, Alpha JWC Ventures, Openspace Ventures, dan grup Northstar perusahaan modal ventura milik CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Walujo. Pada 2020, Zenius umumkan pendanaan seri A senilai USD 20 juta yang melibatkan Northstar Group, Kineys Group dan BeeNext.

Saat itu, Zenius akan memanfaatkan pendanaan seri A ini untuk meningkatkan pertumbuhan, mengembangkan teknologi tepat guna dan memperluas jangkauan layanan ke pelosok Indonesia.

Co-founder and managing partner dari Northstar Group Patrick Walujo menuturkan, Zenius memiliki visi sama dengan Northstar Group.

"Kami sangat percaya dengan kombinasi teknologi yang kuat, talenta yang berkualitas, serta misi social impact yang berkelanjutan, Zenius mampu memberikan impact yang besar di dunia pendidikan Indonesia," ujar Patrick, 6 Februari 2020.

Sementara itu, Yansen Kamto, founding partner dari Kinesys Group mengaku terkesan oleh Zenius yang telah membantu jutaan pelajar di Indonesia.

"Kami percaya dengan pengalaman selama 15 tahun di dunia pendidikan Indonesia yang dinamis, Zenius akan mampu tumbuh secara signifikan untuk kedepannya. Untuk itu, kami siap mendukung Zenius secara penuh," kata Yansen.

3 dari 4 halaman

Ragam Reaksi Warganet Respons Zenius Berhenti Setelah Beroperasi 20 Tahun

Sebelumnya diberitakan, salah satu startup edutech populer Zenius baru-baru ini membagikan kabar kurang menyenangkan kepada publik. Zenius diketahui memutuskan untuk berhenti beroperasi setelah 20 tahun lamanya.

Informasi terkait penutupan operasi Zenius tersebut berawal dari unggahan di akun Instagram @ecommurz. Kemudian dalam keterangan resmi yang beredar pihak Zenius berhenti beroperasi karena menghadapi tantangan operasional.

“Saat ini Zenius sedang mengalami tantangan operasional, dan kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan bagi para pengguna kami,” kata pihak Zenius.

Pada kesempatan yang sama, Zenius menyebutkan bahwa penghentian operasional tersebut akan dilakukan secara sementara. Pihaknya berharap tidak akan berhenti terutama untuk menjalankan dan mewujudkan visinya.

“Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi secara sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkal Indonesia yang cerdas, ceria, dan asik,” ujarnya.

Pihak Zenius juga mengungkapkan permintaan maaf karena keputusan mengecewakan tersebut. Terutama kepada pihak-pihak yang menjadi pengguna setia Zenius dan telah mempercayai perusahaannya.

Selain itu, Zenius juga mengucapkan terima kasih kepada para pengguna karena telah mengikuti perjalanannya sejak 2004. Perusahaan ini telah berdiri selama 20 tahun dan menjadi perusahaan yang berperan dalam bidang edukasi.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pengguna, yang telah menjadi pilar penting dalam perjalanan kami sejak 2004. Dukungan dan kepercayaan mereka adalah hal yang tak ternilai bagi kami,” katanya.

 

4 dari 4 halaman

Warganet Kenang Zenius

“Zenius” masuk dalam jajaran trending topik di media sosial X (sebelumnya Twitter). Beberapa pengguna menceritakan bagaimana peran Zenius dalam proses pendidikan mereka.

“Gue pakai zenius dari jaman videonya hitam-putih coret2 kasar. zenius yg perbaiki self concept gue zenius tuh lebih dari startup pendidikan untuk gue. gue dpt kerjaan pertama, berhasil keluar dari lingkaran kemiskinan, dan kuliah pake uang sendiri krn zenius makasih, @sabdaps,” tulis akun @sczeve.

“Zenius itu salah satu hal terpenting dan berdampak paling signifikan di hidup gue. Pertama kalinya ngerasa kebuka pikirannya dan ngerasain yang namanya “tercerahkan” itu karena zenius,” kata @jaelussyahadat.

“Gue masih bingung harus mulai dari mana.. gue masih ga nyangka harus begini.. but let me appreciate yang membentuk Rifad hingga sekarang - Zenius. Dari jaman sekolah sampe setengah perjalanan karir gue itu ya kontribusi terbesarnya ya berkat Zenius Bentar nangi sedetik,” tulis @rifadanjar.