Sukses

Ketegangan Houthi Bertambah di Laut Merah, Maersk Kembali Ingatkan Gangguan Kargo Masih Lanjut

Maersk akan mengalihkan semua kapalya di sekitar Tanjung Harapan dalam waktu dekat.

Liputan6.com, Jakarta Raksasa logistik asal Denmark, Masrsk mengingatkan pelanggan untuk bersiap menghadapi gangguan yang signifikan terhadap kargonya, menyusul ketegangan militan Houthi di Laut Merah.

Seperti diketahui, Maersk mengalihkan semua kapal kontainernya dari rute Laut Merah di sekitar Tanjung Harapan Afrika untuk masa mendatang.

Perjalanan keliling Afrika dapat menambah waktu perjalanan sekitar 10 hari dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar dan waktu awak, sehingga meningkatkan biaya pengiriman.

Maersk awal pekan ini mengatakan akan menghentikan sementara semua kapal yang menuju Laut Merah menyusul serangan terhadap salah satu kapalnya oleh militan Houthi, dan sejak itu mulai mengarahkan kapal-kapal di sekitar Afrika.

"Situasinya terus berkembang dan tetap sangat tidak stabil, dan semua informasi intelijen yang ada menegaskan bahwa risiko keamanan terus berada pada tingkat yang meningkat secara signifikan," kata Maersk dalam pernyataannya, dikutip dari US News, Senin (8/1/2024).

Akibatnya, perusahaan tersebut, yang menguasai sekitar seperenam perdagangan peti kemas global, akan mengalihkan semua kapal Maersk di sekitar Tanjung Harapan dalam waktu dekat.

Perjalanan tertunda antara satu hingga tiga minggu, tergantung wilayahnya, kata juru bicara tersebut.

Kemudian ada perusahaan logistik lainnya, yakni Hapag Lloyd juga melihat adanya peningkatan besar dalam biaya pengalihan kapal. Hapag Lloyd sendiri telah mengeluarkan biaya sebesar dua digit juta euro antara 18 Desember dan 31 Desember setelah mengalihkan 25 kapalnya.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Serangan Houthi di Laut Merah

Sebagai informasi, pengiriman barang di seluruh dunia telah beralih dari Laut Merah, yang juga merupakan rute terpendek dari Asia ke Eropa melalui Terusan Suez setelah militan Houthi meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di kawasan tersebut.

Pada 1 Januari lalu, militan Houthi menyerang salah satu kapal kontainer Maersk di Laut Merah, dan para penyerang mencoba menaiki kapal tersebut.

3 dari 3 halaman

Picu Kekhawatiran Inflasi di Eropa

Namun biaya logistik yang lebih mahal juga menimbulkan kekhawatiran mengenai kembalinya inflasi, khususnya di zona euro.

Goldman Sachs menaikkan perkiraan inflasi inti kawasan euro hingga bulan Mei menjadi 2,3%, dari 2,2%, sebagai akibat dari lonjakan biaya pengiriman, dan mengatakan pengalihan rute kargo yang berkepanjangan dari Laut Merah kemungkinan akan berdampak buruk terhadap inflasi kawasan itu.

"(Tetapi) analis ekuitas kami memperkirakan bahwa guncangan ini tidak akan seburuk atau berkepanjangan seperti pada tahun 2020-2022 karena peningkatan pasokan kapal, dan tidak ada kemacetan pelabuhan akibat lockdown," kata Goldman Sachs, membandingkannya dengan era pandemi.