Liputan6.com, Jakarta Mesir dikabarkan menggelontorkan dana hingga USD 58 miliar atau setara Rp 900,7 triliun untuk membangun ibu kota baru. Berlokasi 45 km di timur Kairo, ibu kota baru ini merupakan megaproyek terbesar di era Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi yang menjabat sejak 2014.
Dikutip dari The Straits Times, Selasa (9/1/2024) ibu kota baru Mesir ini belum memiliki nama, yang kini hanya disebut sebagau New Administrative Capital (NAC).
Presiden al-Sisi berencana mengakomodir pertumbuhan populasi di Mesir sebesar 105 juta jiwa atau 1,6 persen per tahun.
Advertisement
Pembangunan megaproyek ini dipimpin okeh Administrative Capital for Urban Development (ACUD).Ketua ACUD Khaled Abbas mengklaim sejumlah karyawan di kementerian/lembaga (K/L) Mesir sudah pindah ke ibu kota baru tersebut sejak Juni 2023 lalu.
"Kami memiliki hampir 48 ribu karyawan yang datang setiap hari (ke NAC)," kata Abbas.
Pembangunan NAC sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 2015. Namun, beberapa proyek belum rampung lantaran adanya penundaan imbas berbagai faktor.
Di sisi lain, pembangunan NAC mendapat sejumlah kritikan dari beberapa pihak yang khawatir risiko bertambahnya beban utang Mesir. Tetapi, NAC juga diyakini akan menjadi kota berteknologi tinggi di Mesir di masa mendatang.
Tahap Pembangunan
Pada pembangunan tahap pertama, ibu kota baru Mesir mencakup menara setinggi 70 lantai, yang disebut-sebut tertinggi di Afrika.
Kemudian ada gedung opera dengan lima aula, masjid besar, dan katedral terbesar di Timur Tengah.
"Kereta listrik dari Kairo timur mulai beroperasi musim semi lalu dan monorel layang akan dimulai pada kuartal kedua tahun ini (2024). Sebanyak 100 ribu unit rumah telah selesai dibangun dan 1.200 keluarga sudah pindah," beber Abbas.
Bank Besar Akan Ikut Tempati NAC
Selain itu, bank-bank besar dan perusahaan lainnya juga dikabarkan akan segera menempati NAC.
Disebutkan, mengatakan pembangunan tahap pertama ibu kota baru ini menyedot 500 miliar pound Mesir atau setara Rp. 250 triliun.
Sementara untuk pembangunan tahap kedua akan dimulai pada akhir 2024 hingga 2027 mendatang dengan kebutuhan investasi mencapai Rp. 150 triliun, hingga diikuti oleh pembangunan tahap ketiga dan keempat.
Advertisement