Sukses

Nike dan Tiger Woods Akhiri Kerja Sama yang Sudah Berlangsung 27 Tahun

Nikei mengatakan menjadi suatu kehormatan untuk bermitra dengan Tiger Woods, salah satu atlet terhebat yang pernah ada di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Tiger Woods  dan raksasa pakaian olah raga Nike telah mengakhiri kemitraan jangka panjang setelah terjalin lebih dari 27 tahun.

Dikutip dari BBC, Rabu (10/1/2024), Tiger Woods telah memakai produk dan peralatan merek tersebut sejak ia menjadi profesional pada 1996. "Hari-hari sejak itu dipenuhi dengan begitu banyak momen dan kenangan menakjubkan, jika saya mulai menyebutkannya, saya bisa bertahan selamanya,” ujar juara golf utama sebanyak 15 kali ini.

Nike mengatakan menjadi suatu kehormatan untuk bermitra dengan salah satu atlet terhebat yang pernah ada di dunia. Tiger Woods (48) pertama kali menandatangani kontrak lima tahun senilai USD 40 juta (31,5 juta pound sterling) atau sekitar Rp 622,64 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.566) dengan Nike setelah menjadi profesional saat berusia 20 tahun pada 1996.

Kesepakatan itu menjadi salah satu kemitraan paling menguntungkan dalam sejarah olah raga ketika Woods mendominasi dunia golf selama lebih dari satu dekade dan menempatkannya di urutan kedua dalam daftar juara utama putra.

Menjadi salah satu bintang olah raga paling terkenal di dunia, Woods menandatangani beberapa perjanjian lebih lanjut dengan Nike selama kariernya, termasuk kontrak 10 tahun pada 2013 sebesar USD 200 juta atau sekitar Rp 3,11 triliun.

Profesor Pemasaran dan Strategi di Tepper School of Business Carnegi Mellon, Tim Derdenger menuturkan, kemitraan jangka panjang antara Tiger Woods dan Nike saling menguntungkan bagi semua pihak.

Pada 2013, akademisi tersebut menjadi bagian dari tim peneliti yang mengamati dampak Woods terhadap penjualan bola golf Nike yang kemudian digunakan kembali pada 2000.

 

2 dari 4 halaman

Nike Peroleh 57% dari Investasinya

Penelitian tersebut menemukan antara 2000-2010, perusahaan tersebut memperoleh kembali 57 persen dari investasinya sebesar USD 181 juta atau sekitar Rp 2,81 triliun di Woods (pada saat itu) dalam penjualan bola gold di Amerika Serikat saja.

Profesor Derdenger menuturkan, ketika Woods menjadi profesional, Nike tidak memiliki posisi menonjol yang kuat dalam industri golf sehingga mendapatkan emas saat meluncurkan lini golf-nya dengan bintang yang akan datang.

“Kalau dipikir-pikir, orang mana yang lebih baik yang kemudian memunculkan pemain remaja fenomenal dan generasi ini untuk kemudian meluncurkan merek golf dan merek pakaiannya untuk Nike. Dia adalah golf. Dia adalah orang yang membawa permainan ini ke banyak orang selama 25 tahun terakhir,” ujar Profesor Derdenger.

“Ini adalah semacam modus operandi bagi Nike dan masih berlanjut sampai hari ini untuk keluar dan mencari atlet-atlet di generasinya atau atlet-atlet terbaik pada masanya, dan membangun merek di sekitar mereka untuk membantunya mendorong penjualan produk Nike,” ia menambahkan.

3 dari 4 halaman

Hubungan Nike dan Tiger Woods

Tiger Woods yang kembali berkompetisi pada November tahun lalu setelah absen selama tujuh bulan karena cedera mengatakan beruntung telah bermitra dengan Nike hampir tiga dekade lalu. Ia menyampaikan hal itu lewat platform media sosialnya.

Nike tetap setia kepada Woods selama naik turun kariernya termasuk ketika skandal seputar kehidupan pribadinya muncul saat ia berada di puncak karier golfnya pada 2009. Ia mengaku tidak setia setia kepada istrinya.

Ketika merek-merek besar termasuk pembuat silet Gillette, perusahaan konsultan manajemen Accenture, dan bisnis telekomunikasi AT&T memutuskan hubungan dengan Woods, Nike tetap teguh dan menawarkan dukungan penuh kepadanya.

Pada Selasa, 9 Januari 2024, Woods berterima kasih kepada staf dan atlet lainnya serta Phil Knight, salah satu pendiri dan mantan Chief Executive Nike atas semangat dan visinya.

Kepada BBC, Nike menyebutkan bersyukur telah menjadi bagian dari karier Woods.

“Sepanjang kemitraan kami, kami telah menyaksikan bersama seluruh dunia, bagaimana Tiger tidak hanya mendefinisikan ulang olahraga golf, tetapi juga mendobrak hambatan untuk semua olah raga,” Nike menambahkan.

4 dari 4 halaman

Alasan Berakhirnya Kemitraan Belum Diketahui

Alasan berakhirnya kemitraan Nike dan Woods meski tidak diketahui, Profesor Derdenger berpendapat perpecahan itu akan lebih merugikan merek tersebut. Ia menambahkan, hal itu merupakan perjuangan berat bagi divisi golf Nike dalam lima hingga tujuh tahun terakhir.

Pada 2016, perusahaan ini berhenti menjual stik golf, tas, dan bola setelah bertahun-tahun alami penurunan penjualan dan mengalihkan fokusnya ke sepatu dan pakaian golf, termasuk kesepakatan sponsorship untuk nama lainnya, pemenang turnamen besar empat kali Rory Mcllroy.

Namun, terlepas dari popularitas Mcllroy, Profesor Derdenger tidak yakin memiliki pengaruh yang sama seperti Woods dalam menjual produk.

Tanpa Woods dan mantan pemain bola basket Michael Jordan, ia menambahkan, merek Nike tidak akan bisa seperti sekarang ini.

“Kedua atlet itu identik dengan Nike dan pertumbuhan Nike,” ujar dia.

Profesor Derdenger menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir, Woods telah memakai stik golf TaylorMade. Akan tetapi, peralihannya ke bola Bridgestone mungkin merupakan transisi lebih mudah karena Bridgestone sebelumnya pernah buat bola golf untuk Nike.