Sukses

Ungkit Program Lama, Anies-Cak Imin Ingin Fokus Bioenergi Tak Sebatas Pada Sawit

Proses bauran bioenergi ini masuk pada agenda dari transisi energi dengan fokus pada energi baru terbarukan (EBT) berbasis surya, hingga air.

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar bakal turut melirik rencana bauran energi bersih. Termasuk upaya untuk menggunakan bioenergi.

Namun, upaya tersebut, dikatakan tidak hanya berbasis pada sumber nabati tertentu saja seperti sawit. Namun, pihaknya membidik potensi lain yang lebih luas dari itu.

"Kami yakin, pimpinan nasional ke depan harus melakukan transisi energi dan ekonomi sirkular itu bukan fokus pada bahan-bahan lokal, tidak hanya bioenergi, tapi juga yang non-pangan dari non sawit, itu penting," ujar Juru Bicara Timnas AMIN, Irvan Pulungan dalam diskusi Meneropong Bioenergi di Tangan Calon Presiden Dan Wakil Presiden 2024-2029, Rabu (10/1/2024).

Irvan menegaskan, proses bauran bioenergi ini masuk pada agenda dari transisi energi dengan fokus pada energi baru terbarukan (EBT) berbasis surya, hingga air. Namun, dia juga membidik peluang diluar beberapa poin itu.

"Tapi juga jangan lupa, itu 2006 itu SBY itu melahirkan blueprint bahan yang dari nabati. Nah di situ tidak hanya terfokus kepada sawit, tapi yang lain-lain, ada macam-macam lah," tuturnya.

Irvan melihat, poin pentingnya adalah mau untuk melihat lebih luas dari potensi-potensi penghasil energi yang ada.

"Ya menurut kami tidak hanya itu, semangat itu harus dibangkitkan kembali, perlu kembali diangkat dan diperkuat dengan konsep demokrasi energi dan keadilan ekologis," tegas Irvan.

2 dari 3 halaman

Cara Anies Baswedan Kebut Transisi Energi

Sebelumnya, Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan mengungkap sejumlah cara untuk melakukan transisi energi sekaligus menurunkan emisi karbon. Ada sejumlah aspek yang disorotinya yang dinilai berhasil berkontribusi pada rendahnya emisi karbon.

Anies Baswedan mengungkap beberapa upaya yang dilakukannya selama menjabat Gubernur DKI Jakarta. Mulai dari sektor transportasi lewat elektrifikasi bus Transjakarta, hingga kebijakan bangunan sekolah nol emisi (net zero).

"Mudah-mudahan ini diteruskan pak, kami memulai dengan 52 bis, targetnya kami buat, 2030 semua bis umum di Jakarta berbasis listrik, semua bis umum di Jakarta. Dan itu artinya no procurement, tidak lagi menggunakan bis berbasis combustion, tapi berbasis listrik," tuturnya dalam Diskusi Rembuk Ide Transisi Energi Berkeadilan, di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Pada aspek lain, Anies Baswedan mengatakan ada upaya untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT). Sebagai contoh, ada satu pulau di dalam daerah administratif DKI Jakarta yang mayoritas kebutuhan listriknya dipenuhi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Di sana kita jadi percontohan dimana PLTS dibangun. Ini memenuhi konsumsi penduduk disana," katanya.

3 dari 3 halaman

Nol Emisi di Jakarta

Di samping itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menggenjot bangunan sekolah di Jakarta untuk nol emisi. Caranya, dengan mangatur pembangunan sekolah baru dengan prinsip net zero.

"Ini kenapa penting? Supaya anak-anak kita sudah sadar tentang lingkungan hidup. Caranya bukan merubuhkan sekolah yang ada diganti net zero, setiap kali renovasi, maka direnovasi menjadi net zero school. Sehingga ini secara bertahap, semua sekolah di Jakarta adalah sekolah berbasis prinsip net zero school," bebernya.

Contoh lainnya, dia tergabung dalam organisasi global bagi kota-kota yang menjalankan prinsip rendah emisi karbon. Lalu, ada pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang dipasang 1.080 panel surya sebagai sumber tenaga listriknya.