Sukses

Kekayaan Prajogo Pangestu Turun Seperlima Pekan Ini, Kini Tersisa Rp 655,2 Triliun

Kekayaan Prajogo Pangestu turun lebih dari seperlima atau USD 11,4 miliar.

Liputan6.com, Jakarta Miliarder petrokimia Indonesia, Prajogo Pangestu mengalami pekan yang penuh kerugian, karena kekayaannya yang merosot cukup signifikan.

Mengutip laman Forbes, Jumat (12/1/2024) kekayaan miliarder Prajogo Pangestu turun lebih dari seperlima atau USD 11,4 miliar, setara Rp. 177,4 triliun dalam satu hari.

Penurunan itu karena saham perusahaan milik Prajogo, Barito Renewables Energy dan Chandra Asri Pacific masing-masing anjlok 20 persen menjadi Rp5.400 (USD 0,35) dan Rp4.220.

Kekayaan bersihnya kini tercatat USD 42,1 miliar (setara Rp. 655,2 triliun), turun dari USD 53,5 miliar beberapa waktu lalu. Meski mengalami penurunan drastis, Prajogo tetap menjadi orang terkaya di Indonesia.

Penurunan harga saham kedua perusahaan berkode saham BREN dan TPIA itu mencerminkan perubahan sentimen investor, menurut para analis.

"Baik BREN dan TPIA berada dalam area overbought dan saham-saham jatuh ketika investor melihat peluang untuk mengambil keuntungan," kata Ezaridho Ibnutama, Analis Henan Putihrai Sekuritas.

Ibnu Utama menyebut, harga saham kedua perusahaan saat ini dinilai terlalu tinggi, meskipun prospeknya menjanjikan berdasarkan rencana ekspansi mereka saat ini.

"Mereka dinilai terlalu tinggi jika kita melihat matriks saat ini, namun tidak (dinilai terlalu tinggi) jika kita melihat dengan matriks yang diperkirakan, dengan mempertimbangkan kontribusi dan skalanya ketika proyek masa depan mereka selesai," jelasnya.

Ibnu Utama memperkirakan saham tersebut akan rebound pada akhir kuartal I 2024 masing-masing menjadi Rp 5.300 dan Rp 6.800.

Bahkan dengan harga yang lebih rendah, Barito Renewables diperdagangkan dengan harga premium sebesar 592 persen dibandingkan harga pencatatannya di bulan Oktober dan dengan harga yang tinggi dengan pendapatan berlipat ganda hampir 447 kali lipat.

2 dari 4 halaman

Akibat Dinamika Pasar

Henky Susanto, Komisaris Independen Barito Pacific, mengatakan penurunan saham disebabkan oleh dinamika pasar, seiring dengan anjloknya IHSG.

"Namun, dari segi perkembangan bisnis dan keuangan, kami masih mengalami kemajuan dan memiliki dana yang cukup," kata Susanto.

Ia juga menambahkan, Petrindo Jaya Kreasi sedang dalam proses pembukaan suspensi.

3 dari 4 halaman

Bisnis Cuan di 2023, Prajogo Pangestu Masuk Urutan 24 Orang Terkaya Dunia

Nama Prajogo Pangestu tengah menjadi sorotan setelah berhasil menempati urutan teratas daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.

Melansir daftar Forbes Real-Time Billionaires, Kamis (4/1/2023) kekayaan bersih Prajogo Pangestu naik USD 147 juta menjadi total USD 55,6 miliar atau setara Rp 863,3 triliun.

Tak hanya itu, Forbes juga mencatat Prajogo Pangestu di urutan 24 orang terkaya di dunia.

Prajogo Pangestu menempati urutan pertama sebagai orang terkaya di Indonesia diikuti oleh Low Tuck Kwong di urutan kedua, dua saudara Budi dan Michael Hartono di urutan ketiga, kemudian Sri Parakash Lohia dan Chairul Tanjung di posisi keempat dan kelima.

Miliarder di sektor energi itu mengumpulkan kekayaannya dari empat perusahaan yang dimilikinya yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Barito Pacific Timber (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA).

Baru-baru ini, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menyelesaikan akuisisi dua aset pembangit listrik tenaga bayu (PLTB).

Dua PLTB tersebut yaitu PT UPC Sukabumi Bayu Energi dan PT Lombok Timur Bayu Energi.

"Tujuan pengambilalihan saham Sukabumi dan Lombok adalah untuk pengembangan usaha dan memperkuat posisi bisnis grup Perseroan di bidang energi terbarukan," demikian keterangan Sekretaris Perusahaan PT Barito Renewables Energy Tbk, Merly dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (5/1/2024).

Kemudian ada Barito Pacific yang mencatat kinerja saham terbaik sepanjang tahun 2023.

Data TRI mencatat, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengalami kenaikan signifikan hingga 82,12 persen sejak awal tahun 2023.

Sebagai informasi, BRPT mulai diperdagangkan di bursa pada Oktober 1993.

Saat itu, perusahaan melepas 85 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Harga saham dipatok 3.200 per lembar, sehingga perseroan meraup 85 miliar dari IPO.

4 dari 4 halaman

Perusahaan lainnya

Perusahaan lainnya milik Prajogo Pangestu yang mencatat kinerja saham yang positif adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)

Saham TPIA ditutup naik 8,05 persen ke posisi 4.700 pada awal Desember 2023. Secara ytd, saham TPIA naik 82,88 persen.

Adapun PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang dikenal sebagai pendatang baru di Bursa.

Saham CUAN mulai diperdagangkan pada Maret 2023 lalu.

Dalam rangka IPO, perusahaan menerbitkan 1,69 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 200 per lembar.

Pada perdagangan Jumat, 8 Desember 2023 saham CUAN ditutup naik 9,92 persen ke posisi 10.800.

Video Terkini