Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto mengajak para pengusaha dalam Kadin Indonesia untuk berbincang lebih lama bersamanya di Hambalang, Bogor. Bahkan dia pun bersedia untuk melayani berapapun pertanyaan yang dilontarkan.
Pernyataannya ini muncul ketika dia menjelaskan tentang sektor pertanian dan pengembangan sektor pertanian di dalam negeri. Ini menjadi salah satu topik yang ditanyakan oleh para pengusaha terkait dengan ketahanan pangan.
Baca Juga
Waktu yang diberikan kepada Prabowo dipatok selama kurang lebih 2 menit. Namun, menurutnya waktu tersebut tidaklah cukup untuk berbicara mengenai sektor pertanian.
Advertisement
"Sebetulnya moderator, ini bicara pertanian ini ndak bisa hanya 2 menit," ucap Prabowo dalam Dialog Capres Bersama Kadin Indonesia, di Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Lantas, dia pun mengundang para pengusaha itu untuk menggelar diskusi lebih panjang di Hambalang, Bogor.
"Oke, begini, anda undang saya sekarang, saya undang Anda diskusi di Hambalang 5 jam. Bagaimana? 5 jam," tanyanya.
"Dua menit, dua menit kumaha atuh?," sambung Prabowo seakan bergurau.
Undang Riuh Pengusaha
Sontak ajakan ini mengundang riuh pada pengusaha yang memenuhi Djakarta Theatre, lokasi acara tersebut. Hal ini pun langsung ditanggapi moderator dialog, Aviliani.
"Setuju pak, nanti kita undang Kadin ke tempatnya bapak 5 jam ya pak, setuju banget ya pak, karena yang nanya banyak banget ini pak, mohon maaf, nanti hari ini ada 5 lagi yang tanya. boleh ya pak?," tanya Aviliani.
"Mau 50 yang nanya, saya layanin," sahut Prabowo Subianto menjawab permintaan tersebut.
Nilai Prabowo
Masih dalam suasana riuh para peserta yang hadir, Prabowo menyambung kembali dengan pertanyaan terkait nilai yang diberikan oleh pengusaha atas dirinya.
Diketahui, perkara nilai ini sempat disinggung dalam Debat Calon Presiden beberapa waktu lalu oleh Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan dan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo,
"Berapa nilai saya?," tanya Prabowo.
"150 ya," sahut Aviliani disambung riuh peserta.
Advertisement
Andalkan Food Estate
Sebelumnya, Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto masih berpegang pada potensi dari lumbung pangan nasional atau food estate untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Dia turut membandingkan dengan proses impor beras dari luar negeri.
Prabowo mengatakan, rencana food estate sudah diinisiasi sejak tahun 1970 oleh bos Pertamina saat itu, Ibnu Sutowo. Dia menilai ini jaid satu-satunya jalan untuk menjaga ketahanan pangan Tanah Air.
"Salah satu strategi yang paling utama adalah food estate, lumbung padi yang sudah digagas oleh pak Ibnu Sutowo dari tahun 70, jadi sudah hampir 50 tahun yang lalu, dan ini satu-satunya jalan," kata Prabowo dalam Dialog Capres Bersama Kadin Indonesia: Menuju Indonesia Emas 2045, di Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Menteri Pertahanan ini juga mengungkit soal impor beras dari Vietnam untuk pemenuhan konsumsi di Indonesia. Dia memandang hal ini merupakan tafsiran dari paham neoliberal.
Tak Bergantung Impor
Namun, proses impor beras ini dipandang hanya bergantung pada kemampuan negara lain. Sehingga dikhawatirkan tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional jika produksi dalam negeri tidak digenjot.
"Karena paham orang neolib, 'ndak usah, untuk apa beli beras dari petani Indonesia, beli aja dari petani Vietnam, lebih murah'. Padahal kalau dia tutup (ekspor beras), dia tidak mau jual, kita makan apa," tegasnya.
Dengan demikian, Prabowo memandang kalau food estate bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan pangan nasional. Pada saat yang sama, turut memperhatikan juga kemakmuran dari petani.
"Saya sudah bicara bertahun-tahun ada rekam digital, rekam cetak saya semua, dari berapa tahun kita harus punya food estate yang besar, tapi kita harus bantu semua petani kita, kita harus bikin petani makmur, jadi anaknya petani mau jadi petani seperti di Jerman di mana-mana," urai Prabowo Subianto.
Advertisement