Liputan6.com, Jakarta - Huayou Indonesia berencana menambah investasi di Indonesia. Anak usaha Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd tersebut bakal melanjutkan sejumlah proyek pengolahan mineral mentah atau smelter di Tanah Air.
Deputy Director of External Affairs Huayou Indonesia Stevanus mengatakan, pihaknya telah berjanji dengan Pemerintah Indonesia untuk melakukan transfer teknologi. Termasuk membawa seluruh perlengkapan industri terbaik dari perusahaannya di China.
"Itu janji. Jadi Huayou ketika masuk ke Indonesia, chairman kita sampaikan bahwa kita akan bawa full set of industrial chain kita ke Indonesia. Itulah yang mau kita implementasikan di Pomala Industrial Park," ujar dia saat Huayou Indonesia Media Gathering di Jakarta, dikutip Sabtu (13/1/2024).
Advertisement
Di sisi lain, Stevanus meminta dukungan dari Pemerintah Inodnesia terhadap rencana investasi tersebut, khususnya jelang pergantian presiden. "Karena risikonya terlalu besar investasi tidak didukung penuh dari policy," imbuhnya.
"Kalian bisa tanya deh investor-investor, apa sih yang menjadi faktor utama berinvestasi di suatu lokasi? Security. Political security, policy security, market security," kata Stevanus.
Stevanus juga berharap pemerintah ke depan tetap mempertahankan program hilirisasi, terutama di sektor industri baterai kendaraan listrik (EV). Sebab menurutnya, Indonesia sudah punya modal sumber daya alam besar berupa nikel.
"Biar Indonesia raja nikel segala macam kalau misalnya kita enggak bisa catch up with the trend, someday we will left behind. Jadi hilirisasi itu penting. Penting di saat apa nih, di saat pasar juga sedang getol-getolnya. Jangan sampai kita telat," tegasnya.
Â
Morowali
Menurut laporan Huayou Indonesia, perusahaan telah bertahun-tahun berkolaborasi dengan investor asing lain maupun BUMN dalam proyek hilirisasi di Indonesia. Antara lain, PT Huayue Nickel Cobalt di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), proyek High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang berproduksi pada 2021 dengan kapasitas tahunan sebesar 60.000 ton nikel dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
Huayou juga berinvestasi di Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dengan Tsingshan Holding Group dan Zhenshi Holding Group Co Ltd pada 2018. Kawasan industri ini terletak di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Lalu, PT Huake Nickel Indonesia dan PT Youshan Nickel Indonesia di IWIP merupakan proyek Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang mulai dibangun pada tahun 2018 dan saat ini dalam tahap operasi dengan total kapasitas tahunan sebesar 90.000 ton nikel matte.
Selanjutnya PT Huafei Nickel Cobalt di IWIP merupakan proyek HPAL yang mencapai uji produksi pada Juni 2023 dengan kapasitas tahunan sebesar 120.000 ton nikel MHP.
Â
Advertisement
Bersama LG
Kemudian, PT Kolaka Nickel Indonesia di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, proyek HPAL memproduksi 120.000 ton nikel MHP. Huayou bekerja sama dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan Ford Motor Company untuk mengembangkan proyek ini yang disaksikan oleh Presiden Jokowi pada Maret 2023.
Huayou juga berpartisipasi dalam proyek Grand Package. Mega proyek ini merupakan proyek kolaborasi antara konsorsium LG dengan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) IBC yang beranggotakan LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, ANTAM dan IBC.
Terakhir, proyek Indonesia Pomalaa Industry Park (IPIP) terletak di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. IPIP adalah kawasan industri ramah lingkungan pertama dengan rantai industri baterai litium lengkap yang diinvestasikan oleh Huayou dan ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).