Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menambah rute Bus Jabodetabek Residence Connexion (JRC atau JR Connexion) di 117 permukiman di sekitar Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Plt Kepala BPTJ Suharto menjelaskan, penambahan rute akan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini hingga tahun 2026. Disisi lain, penambahan rute Bus JR Connexion merupakan bagian dari strategi untuk mendorong masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
Baca Juga
“Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencapai target 60 persen moda share penggunaan angkutan umum massal di tahun 2029, sesuai yang diamanatkan dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ),” kata Suharto, Minggu (14/1/2024).
Diketahui, sejak diluncurkan pada tahun 2017 oleh BPTJ, JR Connexion telah melayani 23 permukiman di kawasan Bodetabek. Diantaranya yaitu di Kota Wisata, Legenda Wisata, dan Sentul City di Kabupaten Bogor, serta Grand Wisata di Bekasi.
Advertisement
“Pada tahun 2024 ini kami bersama dengan sejumlah operator akan merumuskan dan berupaya menambah rute pelayanan JR Connexion di 40 permukiman. Kemudian pada tahun 2025 di 40 permukiman dan pada tahun 2026 di 37 permukiman. Sehingga total yang dilayani sebanyak 140 pemukiman pada tahun 2026," ujarnya.
Permukiman
Adapun berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) terdapat sebanyak 2.010 permukiman di kawasan Jabodetabek.
“Dari data tersebut, telah dipilih sebanyak 117 permukiman di kawasan Bodetabek yang belum mendapatkan layanan JR Connexion. Beberapa diantaranya yaitu, perumahan Morizen dan Kota Harapan Indah di Bekasi, serta Discovery Bintaro Jaya dan Alam Sutera di Tangerang,” ujarnya.
Rencananya, nanti JRC tersebut akan melayani destinasi yang dianggap menjadi tujuan terbesar di Jakarta, diantaranya Gambir, Menteng, Tanah Abang, Senen dan Sawah Besar.
Jabodetabek Residence Connexion (JRC) merupakan layanan bus untuk memfasilitasi warga di sekitar pemukiman penyangga ibukota menuju pusat kegiatan bisnis (CBD) di Jakarta dan sebaliknya.
Kelebihan Bus JR Connexion dibandingkan bus reguler adalah jadwal yang pasti dan tempat pemberhentian hanya di maksimal 3 titik sehingga waktu tempuh menjadi lebih pendek. Selain itu, sistem pembayarannya juga bisa dilakukan secara cashless.
BPTJ Luncurkan JR Connexion Rute Bogor-Jakarta
Sebelumnya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meluncurkan layanan angkutan umum massal komuter berbasis bus Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion) ke Kota Bogor. Layanan JR Connexion ini mulai diuji-coba pada Senin 3 Agustus 2020.
Terdapat dua rute yang akan diujicoba sekaligus. Pertama Taman Sari Persada, Bogor – Blok M, Jakarta dan kedua Taman Sari Persada, Bogor – Juanda, Jakarta.
Untuk keberangkatan bus beroperasi dari Taman Sari Persada pada pukul 05.30 WIB, 06.00 WIB dan 09.00 WIB. Sementara untuk rute sebaliknya, baik dari Blok M maupun Juanda, bus beroperasi pada pukul 16.30 WIB, 17.20 WIB dan 20.00 WIB.
Pada uji coba operasional layanan JR Connexion ini, Perum PPD sebagai operator mengoperasikan layanan lima unit bus besar. Masyarakat Taman Sari Persada dan sekitarnya dapat memanfaatkan layanan ini dengan tarif promo sebesar Rp 15 ribu.
“Dengan layanan ini, sekarang masyarakat yang tinggal di Taman sari Persada dan sekitarnya tidak hanya dapat memanfaatkan layanan KRL, namun juga layanan JR Connexion untuk beraktivitas harian menuju wilayah Jakarta,” ujar Direktur Angkutan BPTJ Aca Mulyana dalam keterangan resmi, Jumat (31/7/2020).
Sesuai dengan karakteristiknya, JR Connexion merupakan layanan point to point yang melayani masyarakat dari permukiman menuju pusat perkantoran, pusat perdagangan, maupun pusat industri.
“Mengingat layanan ini bersifat point to point, JR Connexion hanya akan melayani penumpang dari titik keberangkatan dan titik tujuan,” jelas Aca.
Advertisement
Target Moda Share
Selain itu layanan JR Connexion juga merupakan upaya pemerintah dalam mencapai target 60 persen moda share penggunaan angkutan umum massal di tahun 2029. Ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).
Menurut Aca, sejak Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang RITJ disahkan, BPTJ bersama seluruh stakeholder terus berupaya mengajak masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal.
Upaya untuk mencapai target tersebut menemui tantangan yang tidak ringan karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini mengingat kapasitas angkutan umum massal wajib dibatasi guna menegakkan protokol kesehatan atau physical distancing.
Mengacu pada kondisi tersebut, Aca menegaskan kepada operator JR Connexion untuk dapat selalu menerapkan standar protokol kesehatan sehingga kepercayaan masyarakat dalam memanfaatkan angkutan umum massal dapat senantiasa terjaga.