Sukses

Sosok Miliarder Sheryl Sandberg Resign dari Jabatan COO Meta, Kekayaannya Fantastis

Sheryl Sandberg mengatakan dia akan terus bekerja sebagai penasihat di Meta.

Liputan6.com, Jakarta Miliarder sekaligus Chief Operating Officer Meta, Sheryl Sandberg mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan dewan direksi raksasa teknologi tersebut setelah menjabat selama lebih dari satu dekade.

Dalam sebuah postingan Facebook, Sheryl Sandberg mengatakan dia akan terus bekerja untuk Meta sebagai penasihat meski tak lagi bertugas di dewan direksi.

Dikutip dari laman Forbes, Kamis (18/1/2024) Sheryl Sandberg, yang menjabat sebagai chief operating officer Meta dari tahun 2008 hingga 2022, mengatakan dia tidak akan mencalonkan diri untuk dipilih kembali menjadi COO pada bulan Mei 2024 mendatang.

"Rasanya ini saat yang tepat untuk mundur," ungkapnya di Facebook.

Sandberg juga menyampaikan terima kasih kepada CEO Meta Mark Zuckerberg dan sesama anggota dewan atas kemitraan mereka dan menerima ucapan terima kasih dari Zuckerberg, yang mengakui kontribusinya terhadap Meta.

Sosok Sheryl Sandberg di Raksasa Teknologi Meta

Sheryl Sandberg menjabat sebagai anggota dewan Meta selama 12 tahun.

Sebelum bergabung dengan Facebook (kini dikenal sebagai Meta), Sheryl Sandberg menjabat sebagai manajer umum unit bisnis Google, mengawasi penempatan iklan di halaman hasil pencarian dan situs web yang memiliki kontrak dengan Google.

Dia kemudian mengambil alih badan filantropi nirlaba Google pada tahun 2004.

Eksekutif asal Amerika Serikat itu kemudian menjadi chief operating officer Meta yang pertama, bergabung dengan perusahaan tersebut pada tahun 2008, ketika masih dikenal sebagai Facebook.

2 dari 3 halaman

Kekayaan Sheryl Sandberg

Forbes memperkirakan kekayaan bersih Sheryl Sandberg bernilai USD 1,9 miliar atau setara Rp 29,6 triliun, menjadikannya peringkat ke-17 dalam daftar perempuan terkaya di Amerika Serikat yang berasal dari usaha mandiri.

Lebih dari 90 persen kekayaan yang dikantongi Sandberg adalah bagian dari saham Meta miliknya yang dia keluarkan antara tahun 2013 dan 2022, ketika dia telah menjual saham Meta senilai lebih dari USD 1,8 miliar hingga saat ini.

Sandberg, seorang advokat perempuan dalam bisnis, kemudian menulis buku “Lean In: Women, Work, and the Will to Lead” pada tahun 2013.

3 dari 3 halaman

Saat 5 Miliar Orang di Dunia Jatuh Miskin, Kekayaan 5 Miliarder Ini Justru Naik 114%

Lima orang terkaya di dunia menjadi jauh lebih kaya dalam beberapa tahun terakhir.  Sejak 2020, kekayaan bersih para miliarder ini telah meroket 114% menjadi total USD 869 miliar, setelah memperhitungkan inflasi.

Mengutip CNN Business, Selasa (16/1/2024) laporan tahunan Oxfam mengungkapkan bahwa total gabungan kekayaan 5 miliarder terkaya di dunia telah meroket 114 persen menjadi USD 869 miliar atau setara Rp 13,5 kuadriliun.

Angka tersebut terhitung setelah memperhitungkan inflasi. Pada saat yang sama, hampir 5 miliar orang di seluruh dunia jatuh dalam kemiskinan karena mereka menghadapi inflasi, konflik, dan krisis iklim.

Dibutuhkan waktu hampir 230 tahun untuk mengentaskan kemiskinan berdasarkan kondisi saat ini, menurut Oxfam.

Meningkatnya kekayaan Elon Musk, yang memimpin Tesla dan SpaceX, menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Kekayaan Musk melonjak menjadi USD 245,5 miliar atau Rp 3,8 kuadriliun pada akhir November 2023, naik 737 persen dari Maret 2020, setelah memperhitungkan inflasi.

Kemudian ada Bernard Arnault, pemilik raksasa barang mewah asal Prancis LVMH, dan keluarganya memiliki kekayaan bersih USD 191,3 miliar (Rp 2,9 kuadriliun) atau naik 111 persen.

Adapun pendiri Amazon Jeff Bezos, dengan kekayaannya yang naik 24 persen menjadi total USD 167,4 miliar (Rp 2,6 kuadriliun).

Sementara kekayaan pendiri Oracle Larry Ellison berjumlah USD 145,5 miliar (Rp 2,2 kuadriliun) atau naik 107 persen.

Yang melengkapi daftar lima orang terkaya adalah CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett, yang kekayaan bersihnya naik 48 persen menjadi USD 119,2 miliar atau Rp. 1,8 kuadriliun.

Secara keseluruhan, kekayaan para miliarder telah meningkat sebesar USD 3,3 triliun atau 34 persen sejak tahun 2020, dengan kekayaan mereka meningkat tiga kali lebih cepat dibandingkan tingkat inflasi.

Video Terkini