Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dianugerahi penghargaan sebagai sosok yang dinilai berkontribusi positif pada pengembangan sektor maritim nasional. Dia pun menegaskan upaya meningkatkan daya saing maritim Indonesia.
Menhub Budi mendapat penghargaan The Most Supportive Leadership in Indonesia's Maritime Growth dari PT Pertamina International Shipping. Usia menerima penghargaan, Menhub mengakj bakal mendorong perusahaan pelayaran untuk saling bersinergi dalam rangka meningkatkan daya saing industri perkapalan nasional.
Baca Juga
“Saya juga mendorong perusahaan shipping di Indonesia untuk bekerja sama dengan pemain dunia agar lebih diperhitungkan,” ucap Menhub Budi dalam keterangannya, Sabtu (20/1/2024).
DIA menjelaskan, untuk meningkatkan daya saing industri pelayaran nasional, pemerintah telah memberlakukan asas cabotage yang memberikan hak eksklusif kepada kapal berbendera Indonesia dengan awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.
Advertisement
“Kedepan kami akan terus mempertahankan asas cabotage. Namun di sisi lain, kita juga harus meningkatkan daya saing dan mampu berkompetisi dengan perusahaan pelayaran global,” tuturnya.
Siapkan SDM
Untuk menghadapi persaingan global, Menhub Budi juga mendorong perusahaan pelayaran menyiapkan talenta muda yang tangguh dan mampu bersaing secara global.
“Kita punya masa depan yang namanya Indonesia emas dan bonus demografi. Tugas kita memberikan pelajaran bagi generasi muda untuk turut membangun industri pelayaran nasional,” katanya.
Pada kegiatan ini, sejumlah perusahaan yang turut mendapatkan apresiasi di antaranya yaitu: PT Sillo Maritime Perdana, PT Humpuss Maritim Internasional, Vito Asia, serta Petronas Trading Labuan Company.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk, Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi Sulistyo, Direktur Utama Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, serta Komisaris Utama Pertamina International Shipping Mochtar Husein.
Hub Laut Asia Tenggara
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong anggota Indonesia National Shipowners Association (INSA) untuk menjadikan Indonesia sebagai hub laut di Asia Tenggara.
Dengan menjadi hub, biaya logistik akan lebih kompetitif sehingga akan meningkatkan daya saing Indonesia.
“Kita punya visi bersama untuk menjadikan Indonesia sebagai hub laut di Asia Tenggara. Upaya ini tidak mudah karena kita posisinya di Selatan dibanding negara ASEAN lainnya. Tetapi kawasan Indonesia sangat besar, sehingga sangat memungkinkan,” ujar Menhub, pada Rapat Umum Anggota (RUA) INSA ke-18 Tahun 2023 bertema “INSA Siap Hadapi Tantangan Menuju Indonesia Maju”, Jumat (15/12).
Tingkatkan Iklim Investasi
Lebih lanjut, Menhub mengatakan, anggota INSA memegang peranan besar dalam pengelolaan pergerakan kapal, termasuk di dua pelabuhan besar Indonesia yaitu Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
Menhub berharap, ke depan INSA terus berupaya untuk mewujudkan visi tersebut dengan melakukan kolaborasi mendalam dengan para stakeholder, dan aktif memberi masukan kajian profesional kepada Kemenhub.
“INSA adalah partner pemerintah yang sangat baik, kooperatif, dan banyak memberikan masukan-masukan positif. Kami selaku regulator juga akan terus berupaya meningkatkan iklim investasi menjadi lebih baik lagi," ujar Menhub.
Advertisement
Kiprah INSA
Pada kesempatan tersebut, Menhub juga mengapresiasi kiprah INSA pada forum internasional. Di antaranya keberhasilan INSA melobi negara-negara International Maritime Organization (IMO) sehingga Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2024-2025 dan ditunjuknya INSA sebagai Ketua Federation ASEAN Shipowner's Association (FASA) atau Asosiasi Pelayaran ASEAN Periode 2024-2026.
“Momentum terpilihnya Indonesia menjadi Anggota Dewan IMO dan INSA sebagai Ketua FASA adalah momentum yang penting bagi perkembangan industri pelayaran Indonesia di kancah internasional. Alangkah lebih baik lagi apabila asosiasi-asosiasi pelayaran di Indonesia ini dapat bergabung menjadi satu satu kesatuan yang utuh dan kuat dalam mengawal peran Indonesia di IMO dan ASEAN,” ujar Menhub.