Liputan6.com, Jakarta - Debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) kembali digelar hari ini Minggu (21/1/2024). Dalam debat kali ini, para cawapres akan diadu visi dan misi pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Debat Cawapres akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Ada tiga stasiun televisi sebagai penyelenggara debat pilpres 2024 malam ini, yaitu SCTV, Indosiar dan Metro TV.
Sejumlah pihak di sektor ekonomi memiliki harapan lebih dalam debat ini agar para kandidat benar-benar menyampaikan visi misi mereka dan bukan saling serang.
Advertisement
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani mengharapkan pelaksanaan debat sesi keempat Pilpres 2024, bisa menampilkan visi dan misi masing-masing calon.
Puan menambahkan, pelaksanaan debat yang akan mengusung tema energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria dan masyarakat adat tersebut bisa berjalan seru sehingga masyarakat bisa melihat kemampuan masing-masing cawapres.
"Semoga besok debatnya berjalan seru, sehingga rakyat bisa melihat (kemampuan masing-masing cawapres)," tambahnya.
Dirangkum Liputan6.com, Minggu (21/1/2024), berikut ini harapan para ekonom dan pelaku di sektor ekonomi:
1. Sektor Maritim
Pengamat Maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai, sektor maritim Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, baik dari segi sumber daya alam maupun ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian yang serius pada sektor ini.
"Salah satu perhatian yang perlu diberikan adalah pada konservasi sumber daya alam maritim. Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang sangat melimpah, termasuk ikan, terumbu karang, dan hutan mangrove," kata Marcellus kepada Liputan6.com, Minggu (21/1/2024).
"Namun, kekayaan alam ini terancam oleh berbagai faktor, seperti penangkapan ikan yang berlebihan, pencemaran, dan perubahan iklim," sambungnya.
Begitu pula pada sektor industri maritim nasional. Dia mencatat, kondisi geografis Indonesia yang mayoritas laut menyimpan potensi kekuatan maritim untuk menjadi bagian teratas di kancah global.
"Namun, pengembangan industri maritim masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain," tegasnya.
Melihat pada kondisi tersebut, Marcellus meminta sedikitnya 5 poin yang tidak boleh terlewat dalam Debat Cawapres 2024 nanti. Pertama, konservasi sumber daya alam maritim. Kedua, Pengembangan industri maritim. Ketiga, Keamanan dan keselamatan maritim. Keempat, Pembangunan infrastruktur maritim. Kelima, peningkatan kapasitas SDM maritim.
2. Sektor Pertanian
Ekonom Senior Institute for Development of Enconomic and Finance (Indef) Bustanul Arifin mencatat kenaikan harga beras di Indonesia dalam setahun terakhir. Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian pada pelaksanaan Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendatang.
Bustanul mengatakan, harga beras di dalam negeri tidak terkendali. Ada kenaikan di hampir semua aspek. Seperti harga Gabah Kering Panen (GKP) yang naik 24 persen.
"Yang kita agak miris sudah impor sangat banyak 2,5 juta ton, harganya gak turun-turun. Jadi saya kasih PR kepada teman-teman capres cawapres ini jangan-jangan memerlukan desain kelembagaan stabilisasi harga yang lebih baik," ucap Bustanul dalam Webinar Indef, dikutip Sabtu (20/1/2024).
Dia menampilkan, saat ini susunannya Presiden membawahi Basan Pangan Nasional (Bapanas) yang mengkoordinasikan dengan Dinas Pangan di daerah, Bulog, dan Holding BUMN Pangan. Kemudian, ada posisi kementerian yang terlihat sejajar dengan Bapanas.
"Dan menurut saya itu yang tidak efektif. Saya tuliskan ada Perbadan Pangan 6/2023 mengenai HPP itu adalah harga pembelian pemerintah lalu perbadan 7 nya HET beras, dan tidak efektif, harga tetap liar," ujarnya.
Dia berharap, pada momen Debat Cawapres 2024 pada Minggu, 21 Januari 2024 besok bisa diulik lebih dalam mengenai rencana konkret para pasangan calon (paslon) guna membenahi masalah tersebut.
"Saya berharap teman-teman cawapres nanti itu ada reform tentang ini, gak sekadar normatif dong, normatif stabilisasi harga dan sebagainya. Bagaimana caranya? Itu yang kita tunggu," imbuh Bustanul.
Advertisement
3. Sektor Energi
Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) menyoroti soal upaya mengubah sampah menjadi sumber energi atau waste to energy (WtE). Country Director Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak menilak Indonesia seharusnya memberhentikan kebijakan pembangunan Waste to Energy (WtE) untuk mendorong pengurangan emisi karbon dan polusi bahan berbahaya beracun karena kebijakan ini merupakan salah satu bentuk solusi semu.
Dalam penilaiannya, WtE hanya mengalihkan masalah sampah menjadi polusi beracun dan meningkatkan emisi karbon. WtE juga menjadi disinsentif transformasi menuju sistem yang sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu pemilahan dan pengurangan sampah.
“Pengelolaan sampah menjadi energi listrik melalui pembangunan PLTSa dan juga penggunaan RDF untuk cofiring di PLTU yang semakin gencar di tahun-tahun terakhir ini adalah pendekatan yang menyesatkan," ujar dia dalam keterangannya, Sabtu (20/1/2024).
Leonard juga memandang opsi penggunaan sampah ini tidak bisa serta merta mengurangi dominasi dari batu bara sebagai pembangkit listrik. Maka, topik ini diharapkan bisa dibahas dalam Debat Cawapres 2024 nanti.
"Dari sisi transisi energi, opsi ini tidak signifikan dalam mengakhiri dominasi batu bara. Sedangkan dari sisi pengelolaan kualitas udara, berpotensi meningkatkan dampak buruk terhadap kesehatan lingkungan, dan dari sisi pengelolaan sampahnya sendiri merupakan solusi semu. Jadi harus diakhiri,” tegasnya.
4. Sektor Pangan
Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan tata kelola pangan di Indonesia saat ini masih perlu perbaikan. Untuk itu, dia berharap para kandidat bisa membahas persoalan ini dalam Debat Cawapres, Minggu (21/1/2024) besok.
"Harus ada yang mampu untuk memberikan ide dan gagasan pada saat debat cawapres nanti. Tentu ide gagasan ini menjadi penting agar kami bisa melihat dan menilai sesungguhnya capres dan cawapres mana yang memegang teguh komitmen terhadap penyelrdaian atau pengendalian harga bahan pokok," ujar Reynaldi kepada Liputan6.com, Sabtu (20/1/2024).
Dia ingin, adanya usulan tata kelola pangan nasional bisa menjadikan harga semakin terjangkau di pasaran. Termasuk sederet bahan pokok ke pasar-pasar tradisional.
"Yang kami inginkan tentu harganya terjangkau, murah, pasokannya ada dan kami mendapatkan akses yang cukup untuk beberapa komoditss agar bisa terdistribusi ke pasar-pasar tradisional, untuk itu kami ingin ada perubahan di tata kelola atau tata niaga pangan kita di dalam negeri," pintanya.
Reynaldi melihat, persoalan pangan harus dibahas serius dalam Debat Cawapres. Pasalnya, ini menjadi kebutuhan pokok bagi rumah tangga di Indonesia. Belum lagi, dia menilai sektor pangan kerap menghadapi permasalahan di sepanjang periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentu pangan menjadi fokus utama dalam penanganannya. Selama 10 tahun di periode kepemimpinan pak Jokowi, pangan ini menjadi isu tiap taun, kenapa? Karena memang di momentum-momentum hari besar dan keagamaan seringkali terjadi lonjakan harga pangan," jelasnya.
Advertisement