Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap sejumlah fokus pelatihan dalam Program Kartu Prakerja tahun ini. Mulai dari sektor digital, hingga sektor pertambangan.
Menko Airlangga mengatakan, pelatihan yang banyak diambil oleh peserta adalah sektor digital. Dimana, sektor ini dinilai sedang menjadi primadona di pasar kerja.
"Pelatihan tentu, pelatihan yang sifatnya upskilling yaitu yang juga sekarang jadi cukup banyak minat ataupun demand itu di sektor digital," ujar Menko Airlangga usai Pengarahan Komite Cipta Kerja dan Tim Pelaksana kepada Mitra Program Kartu Prakerja, di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (23/1/2024).
Kendati begitu, fokus pelatihan tak sebatas pada sektor itu. Menko Airlangga bilang, sektor pelatihan mengemudi alat berat di sektor pertambangan juga tengah menjadi minat peserta Kartu Prakerja.
Advertisement
"Tetapi tidak melupakan sektor yang day-to-day untuk di sektor pertambangan butuh pengemudi untuk truk alat berat dan yang lain," kata dia.
Upaya ini menurutnya jadi salah satu langkah untuk menyeimbangkan kebutuhan pasar kerja digital dan pasar kerja sektor riil. Dia juga membidik adanya potensi peningkatan lapangan kerja di sektor pariwisata, utamanya hospitality.
"Jadi kita mem-balance antara kebutuhan digital dan riil di masyarakat dan di lapangan kerja termasuk di perhotelan ayng recover sektor pariwisatanya juga membutuhkan hospitality, membutuhkan mereka yang mampu membuat misalkan barista dan yang lain," tegasnya.
Peluang Lapangan Kerja
Pada kesempatan ini, Menko Airlangga mengatakan, Program Kartu Prakerja sendiri sudah berhasil diakses oleh masyarakat di 514 kabupaten/kota di Indonesia dalam 2 tahun terakhir. Ini juga sejalan dengan data peningkatan lapangan kerja.
"(dalam) 1 tahun, sekitar 4 juta angkatan kerja yang perlu masuk ke lapangan kerja, dan secara keseluruhan angkatan kerja kita yang bekerja adalah 147 juta orang dan jumlah yang belum bekerja masih 5,32 persen," tuturnya.
Maka dari itu, diperlukan upaya serupa Kartu Prakerja yang mampu mengakomodasi pelatihan dalam skala jumlah yang besar.
"Nah tentu program ayng melakukan pelatihan jutaan orang saat sekarang hanya mungkin dilakukan denga metode yang dilakukan oleh Kartu Prakerja dengan inovasi yaitu baik secara online maupun offline, dan skalanya besar," pungkas Menko Airlangga.
Â
Bidik 19 Juta Orang Ikut Prakerja
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membidik ada total 19 juta orang yang ikut program Kartu Prakerja hingga akhir 2024 nanti. Ini merupakan angka akumulasi jumlah peserta Prakerja.
Khusus untuk tahun 2024 ini, dia membidik ada sekitar 1,2 juta orang yang ikut pelatihan. Jumlah itu akan melengkapi 17 juta orang lainnya yang sudah lebih dulu mengikuti pendaftaran dan pelatihan Kartu Prakerja.
"Karena sekarang sudah 17 juta lebih, tambahannya 1,2 juta," ujar Menko Airlangga dalam Pengarahan Komite Cipta Kerja dan Tim Pelaksana kepada Mitra Program Kartu Prakerja, di Jakarta, Selasa (23/1/2024).
Dia mengatakan, guna mengejar itu, masih ada pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan. Dia pun berharap ada total akumulasi 19 juta orang yang bisa terlibat.
"Ini PR masih banyak, sebetulnya target kita sampai akhir 2024 diperkirakan sekitar 19 juta orang Indonesia mengikuti pelatihan prakerja," ucapnya.
Dia menegaskan, skema pelatihan yang dijalankan oleh Program Kartu Prakerja berbeda dengan lembaga-lembaga pelatihan lainnya. Menurutnya, ini jadi salah satu keunggulan program tersebut.
"Belum ada capaian lembaga yang by name by adreess ter-record dan sudah comply ikut pelatihan dan juga bahkan mendapatkan bantuan keuangan," ungkapnya.
Â
Advertisement
Lembaga Pelatihan Dibayar Tepat Waktu
Selanjutnya, Menko Airlangga turut menyinggung soal ketepatan pembayaran kepada mitra-mitra pelatihan Program Kartu Prakerja. Dia mengklaim tidak ada satu pun lembaga pelatihan yang tidak dibayar tepat waktu.
"Dan saya yakin pendidikan, tidak ada 1 lembaga pendidikan yang belum terbayar. Jadi semua dibayar tepat waktu. Betul kan? Yang belum dibayar angkat tangan, enggak ada," kata dia.
"Jadi sekali lagi terima kasih dan kita jaga program ini adalah program inovasi daripada kita sendiri, dan ini adalah program yang akan jadi contoh untuk e-government kedepan," sambung Menko Airlangga Hartarto.