Sukses

Microsoft PHK Massal 1.900 Karyawan, Bukti Bekerja di Perusahaan Ternama Belum Tentu Aman

Raksasa teknologi Microsoft akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 1.900 karyawan di unit gamenya, Activision Blizzard dan Xbox pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Raksasa teknologi Microsoft akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 1.900 karyawan di unit gamenya, Activision Blizzard dan Xbox pekan ini. Hal tersebut menandai pemangkasan terbaru di sektor teknologi Amerika Serikat, yang telah melakukan PHK besar-besaran selama beberapa tahun terakhir hingga tahun 2024.

Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (26/1/2024) PHK massal kali ini mewakili sekitar 8 persen dari keseluruhan divisi Microsoft Gaming dan sebagian besar akan terjadi di Activision Blizzard.

Presiden Blizzard Mike Ybarra dan Chief Design Officer Allen Adham juga akan meninggalkan perusahaan, sementara game survival Blizzard yang diumumkan sebelumnya telah dibatalkan, menurut keterangan Microsoft.

Berita PHK di Blizzard muncul selang beberapa bulan setelah Microsoft menyelesaikan kesepakatan senilai USD 69 miliar untuk Activision Blizzard, meningkatkan bobotnya di pasar video game dengan judul-judul terlaris, termasuk "Call of Duty", untuk bersaing lebih baik dengan pesaingnya Sony.

 

"Pengumuman Microsoft yang akan memberhentikan 1.900 pekerja video game memperjelas bahwa, bahkan ketika Anda bekerja di perusahaan yang sukses dalam industri yang sangat menguntungkan, penghidupan Anda tidak akan terlindungi tanpa suara dalam pekerjaan," kata Communications Workers of America (CWA ) dalam pernyataannya.

"Kami akan terus mendukung para pekerja di Microsoft dan seluruh industri video game yang ingin memiliki suara serikat pekerja dalam pekerjaan mereka,' tambahnya.

Amazon Cs

Sepertinya diketahui, beberapa perusahaan besar lainnya seperti Alphabet, Amazon.com dan eBay juga telah memberhentikan ribuan karyawannya dalam beberapa pekan terakhir, untuk menurunkan biaya dan meningkatkan profitabilitas.

Secara keseluruhan, lebih dari 21.000 pekerja telah terkena PHK di 76 perusahaan teknologi Amerika Serikat pada Januari 2024, menurut situs pelacakan Layoffs.fyi.

Sektor tersebut telah memangkan 168.032 pekerjaan pada 2023 lalu dan menyumbang jumlah PHK tertinggi di seluruh industri, menurut laporan Challenger, Gray dan Christmas awal bulan ini. Angka Itu termasuk lebih dari 10.000 pemotongan di Microsoft.

2 dari 3 halaman

Nilai Pasar Raksasa Teknologi Microsoft Tembus USD 3 Triliun

Microsoft menjadi perusahaan kedua di dunia yang bernilai USD 3 triliun. Kenaikan nilai Microsoft menyusul tren pada teknologi Kecerdasan Buatan (AI) yang mendorong saham perusahaan melonjak lebih tinggi.

Dikutip dari CNN Business, Kamis (25/1/2024) sebagai perbandingan, nilai pasar Microsoft kini lebih besar dari seluruh Produk Domestik Bruto (PDB) Perancis dan hanya tertinggal dari Inggris.

Saham Microsoft naik hampir 1,5 persen menjadi sekitar USD 405 per saham pada Rabu sore (24/1), melebihi kapitalisasi pasar USD 3 triliun dan bergabung dengan Apple sebagai satu-satunya perusahaan lain yang mencapai tonggak bersejarah tersebut.

Sejak awal Januari 2024, saham Microsoft telah naik lebih dari 7 persen setelah melonjak sekitar 40 persen tahun lalu, sebagian besar disebabkan oleh antusiasme investor terhadap AI dan potensinya untuk menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan.

Di 2023, CEO Microsoft Satya Nadella bahkan melakukan investasi hingga miliaran dolar pada AI, termasuk mengkomersialkan dan menambahkan alat AI seperti ChatGPT ke dalam rangkaian produknya sebelum para pesaingnya.

Dia bahkan memperkuat hubungan Microsoft dengan pembuat ChatGPT OpenAI, dalah satu pionir di bidang Kecerdasan Buatan, selama pergolakan dewan dan kepemimpinan di perusahaan kecil tersebut akhir tahun lalu.

Microsoft kini menjadi bagian dari apa yang disebut “Magnificent 7,” sekelompok saham termasuk Apple, Nvidia, Amazon, Alphabet, Meta dan Tesla yang mendorong pasar ke level tertinggi baru dalam beberapa pekan terakhir.

3 dari 3 halaman

Kapitalisasi Pasar Microsoft

Microsoft sendiri menguasai 7,3 persen saham S&P 500. Secara keseluruhan, ketujuh saham ini memiliki kapitalisasi pasar yang lebih besar dibandingkan seluruh pasar saham negara mana pun kecuali Amerika Serikat.

Pekan lalu, Nvidia dan Microsoft sendiri menyumbang sekitar 75 persen dari keuntungan S&P 500 tahun ini, menurut analis di Bespoke Investment Group.

Dalam sebuah catatan analis Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan bahwa mereka melihat permainan Microsoft untuk AI semakin kuat, dan memindahkan target harga saham mereka menjadi USD 450 dari USD 415.