Liputan6.com, Jakarta - VinFast, pembuat kendaraan listrik milik miliarder Vietnam, Pham Nhat Vuong menginvestasikan USD 2,1 miliar atau setara Rp 33,1 triliun selama beberapa tahun ke depan untuk membangun fasilitas manufaktur kendaraan listrik di Indonesia.
Perusahaan itu juga berencana meluncurkan layanan taksi di Indonesia.
Dikutip dari Forbes, Sabtu (27/1/2024) unit Green and Smart Mobility (GSM) Vinfast, yang menjalankan layanan taksi listrik di Vietnam dikabarkan sedang berupaya mendapatkan izin dari pemerintah Indonesia untuk memulai layanan tersebut.
Advertisement
GSM sendiri akan menginvestasikan USD 900 juta atau setara Rp 14,2 triliun untuk membangun depo, stasiun pengisian daya, stasiun layanan, dan mengakuisisi armada taksi dari VinFast Auto, pembuat kendaraan listrik yang terdaftar di Nasdaq.
Secara terpisah, GSM baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman dengan raksasa taksi online Indonesia, Gojek, untuk bersama-sama mempromosikan transportasi ramah lingkungan di Tanah Air.
Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, nantinya pengguna Gojek dapat memesan armada taksi listrik GSM melalui aplikasi Gojek.
Selain usaha taksi, Vingroup melalui VinFast juga menginvestasikan USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 18,9 triliun selama beberapa tahun ke depan untuk membangun pabrik EV di Indonesia.
Fasilitas ini dapat memproduksi sebanyak 50.000 mobil setiap tahunnya ketika selesai.
Sebelum berinvestasi ke Indonesia, VinFast telah mengirimkan 34,855 EV di 2023 lalu saat memulai pengiriman ke Amerika Utara dan Eropa.
Namun, pengiriman tersebut meleset dari target perusahaan sebesar 50.000 karena meningkatnya hambatan ekonomi dan lambatnya adopsi kendaraan listrik di beberapa wilayah, unhkap Tran Mai Hoa, wakil CEO penjualan dan pemasaran Vinfast dalam sebuah pernyataan.
Â
Kekayaan Miliarder Vinfast, Pham Nhat Vuong
Dengan kekayaan bersih sebesar USD 4,5 miliar atau Rp. 71,1 triliun, miliarder Vietnam, Pham Nhat Vuong telah membiayai rencana ekspansi VinFast seiring dengan percepatan pengiriman kendaraan listrik di Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
Selain di Indonesia, VinFast telah mengumumkan rencana untuk membangun pabrik EV di India dan AS.
Perusahaan tersebut terdaftar di Nasdaq pada Agustus 2023 lalu setelah merger dengan Black Spade Acquisition Co., sebuah perusahaan akuisisi bertujuan khusus yang didukung oleh taipan kasino asal Hong Kong, Lawrence Ho.
Advertisement
Tak Tergoyahkan, Pengusaha Semen Masih Jadi Orang Terkaya di Afrika
Aliko Dangote tampaknya masih menjadi sosok yang beruntung. Miliarder ini kembali terdaftar sebagai orang terkaya di Afrika versi majalah Forbes selama 13 tahun berturut-turut, meskipun negaranya mengalami tengah kesulitan ekonomi.
Tercatat, 20 miliarder terkaya di Afrika dalam daftar Forbes menghimpun kekayaan gabungan sebesar USD 82,4 miliar atau setara Rp 1,3 kuadriliun.
"Benua ini tetap menjadi salah satu tempat tersulit di dunia untuk membangun dan mempertahankan kekayaan miliaran dolar," kata majalah bisnis tersebut, dikutip dari laman BBC, Kamis (25/1/2024).
Daftar tersebut menelusuri kekayaan miliarder Afrika yang tinggal di Afrika atau menjalankan bisnis utama merek di sana.
Kekayaan bersih Aliko Dangote sendiri telah meningkat sebesar USD 400 juta selama setahun terakhir menjadi USD 13,9 miliar atau sekitar Rp 219,4 triliun, menurut Forbes.
Pengusaha berusia 66 tahun ini memperoleh kekayaannya dari industri semen dan gula, dan tahun lalu membuka kilang minyak di pusat ekonomi Nigeria, Lagos.
Sejak Bola Tinubu mengambil alih jabatan presiden pada bulan Mei, menyusul sengketa pemilu, nilai mata uang lokal naira Nigeria anjlok dan penghapusan subsidi bahan bakar telah membuat harga-harga meroket.
Forbes mengatakan, Aliko Dangote mempertahankan peringkat teratasnya meskipun terjadi devaluasi naira yang mengimbangi kenaikan harga saham Dangote Cement.
Daftar Selanjutnya
Raja barang mewah asal Afrika Selatan, Johann Rupert, bertahan di peringkat kedua orang terkaya di Afrika, sementara pengusaha Afrika Selatan lainnya, mantan penambang berlian Nicky Oppenheimer, berada di peringkat ketiga.
Afrika Selatan mempunyai empat miliarder dalam daftar orang kaya, diikuti oleh Mesir dengan lima orang, Nigeria dengan empat orang, dan Maroko dengan dua orang. Aljazair, Tanzania, dan Zimbabwe masing-masing memiliki satu miliarder.