Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali merespon Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Kini berkaitan dengan ajakan Luhut ke kawasan industri hilirisasi nikel di Morowali dan Weda Bay, Sulawesi Tengah.
Baru-baru ini, Cak Imin mengaku menerima ajakan Menko Luhut untuk melihat proses hilirisasi nikel di Sulawesi Tengah itu. Menanggapi itu, Menko Luhut mengatakan pihaknya siap untuk dihubungi.
Baca Juga
"Kalau dia bilang Muhaimin mau minta ketemu saya, dia ada nomor telepon saya, telepon aja, kapan? Pergi dia sana," ujar Menko Luhut kepada wartawan, di kantornya, Jakarta, Jumat (26/1/2024).
Dia menegaskan masyarakat di Morowali dan Weda Bay menyambut baik adanya dampak positif dari hilirisasi yang dilakukan oleh pemerintah di kawasan tersebut.
Advertisement
"Itu yang paling banyak saya lihat komentar itu dari Morowali loh, dari Weda Bay, mereka bilang 'kami menikmati adanya downstream ini', gitu," ungkap Menko Luhut.
Jangan Dipolitisasi
Menko Luhut turut meminta tidak perlu ada yang memandang negatif terkait hilirisasi ini tanpa mengetahui latar belakangnya.
"Jadi jangan terus cepat berburuk sangka atau tidak ngerti latar belakangnya terus berkomentar, seperti yang bilang ugal-ugalan, ya sudah pergi aja sana lihat," tegasnya.
Â
Ajakan Menko Luhut
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan proses hilirisasi nikel berjalan di Indonesia. Dia pun mengaku ingin mengajak Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2 Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke kawasan industri nikel.
Dua tempat itu adalah Kawasan Industri Weda Bay dan Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah. Menko Luhut ini membuktikan hilirisasi nikel berjalan dan tidak ugal-ugalan.
"Saya pengen sebenarnya mengundang Muhaimin itu berkunjung ke Weda Bay, ke Morowali untuk lihat sendiri, seeing is believing," ucap Menko Luhut melalui akun Instagram @luhut.pandjaitan, Rabu (24/1/2024).
Dia menyebut klaim Cak Imin soal hilirisasi nikel ugal-ugalan tersebut merupakan suatu pembohongan publik. Dia menilai, Cak Imin tidak memiliki karakter yang baik.
"Daripada anda berbohong kepada publik yang menurut saya itu satu karakter yang gak bagus untuk mencapai suatu posisi, anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," tuturnya.
Â
Advertisement
Buka Data
Sejalan dengan hilirisasi tadi, Menko Luhut juga membuka data soal dampak terhadap ekonomi wilayah sekitar. Salah satunya terlihat pada aspek penurunan tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah.
"Kalau kita lihat data 2015, itu kemiskinan disana 14,7 persen, nah data tahun 2023 itu 12,4 persen. Jadi turun, kemiskinan disana itu, dari 14,7 ke 12,4 persen. Nah itu apa? Ya karena pertumbuhan ekonomi disana," ucapnya.
"Kemudian di Morowali kita lihat 2014 itu 15,8 persen kemiskinan dan 2023 ini kita lihat, 12,3 persen kemiskinan. Jadi terjadi juga cukup perbaikan-perbaikan disana," imbuh Menko Luhut.