Liputan6.com, Jakarta IKN akan menjadi salah satu kota tercanggih di Indonesia. Bagaimana tidak, sistem transportasinya akan didorong tanpa awak dan berbasis teknologi. Salah satunya pembangunan Kereta Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di IKN.
ART ini akan menjadi transportasi utama di jantung kota IKN. Untuk memastikan kelayakan penggunaan ART ini di IKN, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terbang ke China untuk melihat penampakannya.
Baca Juga
"Gaes ada kabar gembira nih, InsyaAllah Kereta Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur," tulis Menhub dalam instagramnya @budikaryas dikutip Minggu (28/1/2024).
Advertisement
Dijelaskan Menhub, kecanggihan transportasi kereta ini diantaranya memiliki tenaga penggerak berupa baterai yang bisa disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet.
Â
Kecepatan Capai 70 Km/Jam
Kecepatan Capai 70 Km/JamTidak hanya itu, ART berkapasitas total 324 penumpang dengan kecepatan operasional 40 km/jam dan maksimal 70 km/jam.
"Pembangunan rute ART akan dilakukan dalam 2 fase dan tentunya berkoordinasi bersama Badan Otoritas IKN dan Kementerian PUPR," tulis Menhub.
"Oiya, ART juga sangat mungkin dibangun di kota-kota besar lainnya di Indonesia," pungkas Menhub.
IKN Bakal Punya Transportasi Canggih, Ini Salah Satunya
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyebut kereta canggih otonomos di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih dalam kajian pemerintah. Menyusul, pusat pemerintahan itu yang bakal mengadopsi banyak transportasi canggih.
Adita mengatakan hal ini sudah keluar dalam diskusi yang dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Termasuk usulan nantinya ada trem di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)Â IKN.
"Dari pak Menhub ada diskusi mengenai ART (Autonomous Railway Transport), seperti trem untuk inner-nya IKN, itu juga ada beberapa diskusi ke arah situ," kata dia saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta, ditulis Selasa (14/11/2023).
Kendati begitu, Adita menegaskan kalau usulan itu masih dalam kajian. Hal ini mencakup juga kebutuhan dan teknologi yang akan digunakan kedepannya.
"Tapi sekali lagi ini masig harus dikaji. Tapi dilihat dari kebutuhan, radius, teknologinya, sepertinya ART jadi opsinya juga untuk di dalam IKN. Iya disitunya, itu yang masih dibahas. Tetapi, untuk yg lain-lain kita masih liat dulu, yang paling tepat yang mana. Disesuaikan sama kondisi daerah," paparnya.
Â
Advertisement
Kereta Gantung
Adita mengatakan, ada kajian juga terkait pembangunan kereta gantung di IKN. Pembahasan ini dilakukan dengan seluruh pihak terkait.
"Kita juga pernah coba jajaki kereta gantung dan sebagainya, tapi sekali lagi perlu penjajakan lagi, dibahas sama K/L terkait, termasuk sama Bappenas, PUPR, Otorita (IKN). Jadi, masih dalam pembahasan," jelasnya.