Sukses

Kajian Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jalan Terus, Menko Luhut Jamin Biaya Lebih Murah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Panmenegaskan studi proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya masih berjalan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Panmenegaskan studi proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya masih berjalan. Dia pun mengantongi sejumlah catatan pada calon megaproyek tersebut.

Menko Luhut mengatakan, proses studi yang menggandeng pihak China juga melunatkan seirang profesor dari Indonesia. Dimana pihak ini yang terlibat dalam studi pembangunan LRT Jabodebek.

"Sekarang studinya sedang jalan. ya, jalan dari Indoneisa ada kita minta prof satrio yang ikut juga nanganin kemarin kereta cepat LRT, orang Indoneisa. dari China Tiongkok juga, sekarang bicara soal bunga nya," ujar Luhut kepada wartawan di Kantor Kemenko Marves, ditulis Minggu (28/1/2024).

Luhut mengatakan, pihaknya berkaca pada pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Utamanya terkait dengan bengkaknya biaya megaproyek tersebut.

Pembebasan Lahan

Dia melihat, biaya proyek membengkak imbas dari pembebasan lahan. Maka, disimpan adanya opsi untuk membangun terowongan untuk lintasan kereta cepat.

"Kita berangkat dari pengalaman (Kereta Cepat) Jakarta-Bandung, pasti kita bikin lebih murah, karena dulu masalah tanah, sekarang kita udah tau nih kiat-kiatnya, terowongan, yang seminimum mungkin bikin terowongan misalnya," terangnya.

Kendati masih dalam proses kajian, Menko Luhut belum bisa berbicara banyak mengenai nilai investasi atas proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya itu.

 

2 dari 3 halaman

Menyambung Kereta Cepat Whoosh

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menginginkan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (Whoosh) diperpanjang hingga ke Surabaya, Jawa Timur. Alasannya, masyarakat sudah cukup antusias dengan operasional maupun teknologi yang digunakan Kereta Cepat Whoosh saat ini.

"Mengenai Whoosh bagaimana selanjutnya (Surabaya), untuk Bandung sudah sukses. Masyarakat dengan pelayanan dan teknologinya relatif canggih," ujar Menhub Budi dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2023 di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Rabu (20/12).

Selain itu, perpanjangan proyek Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya juga secara nilai ekonomis lebih menguntungkan. Hal ini tentunya akan menarik minat investor di tengah keterbatasan kemampuan pembiayaan oleh APBN.

"Tentu dengan keterbatasan APBN bisa (perpanjangan) bisa dilakukan ada investor untuk menghubungkan dari Jakarta sampai Surabaya. Makin panjang dari kereta cepat, makin ekonomis," ungkap Menhub Budi.

 

3 dari 3 halaman

Nyambung Whoosh

Bahkan, dia meyakini proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya akan lebih kompetitif dibandingkan moda transportasi pesawat udara. Di mana waktu tempuh Kereta Cepat Jakarta - Surabaya hanya sekitar 2 jam perjalanan.

"Bisa dibayangkan bahwa jarak Jakarta - Surabaya yang 900 kilometer bisa dicapai kira-kira dua jam. Ini akan kompetitif dibandingkan dengan pesawat," tegasnya.

Oleh karena itu, Menhub Budi tengah mendorong pembiayaan kreatif untuk mengeksekusi proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya. Di waktu yang bersamaan Kemenhub juga akan menggelar sayembara desain Kereta Cepat Jakarta - Surabaya.

"Oleh karenanya, creative financing akan dilakukan nanti akan bersama-sama dengan diprakarsai membuat desain dan kami berikan tender yang terbaik jadi pemenang," pungkas Menhub Budi.