Sukses

Dari Desa, Pria Ciamis Membangun Bisnis Kayu Olahan Hingga Ekspor ke 17 Negara

Yudi Eko Santosa bercerita mulai membangun bisnisnya pada 2014 usai memutuskan berhenti kerja setelah mengabdi selama 17 tahun di Perhutani.

Liputan6.com, Ciamis - Tekad kuat, ketekunan serta berani mengambil resiko membawa pria ini sukses membangun bisnis. Dia adalah Yudi Eko Santosa, yang memutuskan keluar dari tempat kerjanya untuk membangun bisnis kayu olahan.

Di bawah bendera PT Kaytama Sentra Delta yang berlokasi di  Jalan Cigayam, Sukasari, Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, produk kayu Indonesia merambah pasar ekspor ke banyak negara.

Yudi bercerita mulai membangun bisnisnya pada 2014 usai memutuskan berhenti kerja setelah mengabdi selama 17 tahun di Perhutani.

"Saya putuskan berhenti dan keluar dari zona nyaman untuk memulai bisnis," jelas dia di Ciamis saat disambangi sejumlah wartawan, Jumat (26/1/2024).

Dia memilih usaha bisnis penggergajian kayu di Majenang, Jawa Tengah bersama dengan salah satu rekannya.  Seiring perjalanan, dia melihat besarnya potensi bisnis dari bahan baku kayu yang bisa diolah dari sebelumnya hanya dijual dalam bentuk utuh di wilayah Ciamis.

Dari hanya dibangun 2 orang, kini Kaytama memiliki 13 orang pekerja. "Kami membaut konsep dan ini bisa menambah income masyarakat sekitar," jelas dia.

Dia pun secara otodidak belajar bagaimana proses ekspor demi bisa mengenalkan produknya ke pasar dunia. Keberuntungan dicapainya, kini dia bisa membawa produknya ekspor ke 17 negara, tempat 35 kliennya berada. Semua dilakukan hanya dari kantornya di desa tempat dirinya berasal.

 

Alhamdulillah kami telah mengekspor kayu olahan ke berbagai negara seperti Australia, New Zealand, Korea Selatan, USA, Germany, Polandia, Belanda, Belgia, Prancis, Slovakia, Yunani, Ukraina, China, Vietnam, Singapura, Taiwan dan UAE,” paparnya.

Bahkan bisnisnya bisa terus berkembang hingga mempunyai 3 divisi usaha dengan omzet per tahun mencapai USD 2,79 juta (setara Rp 44 miliar) di 2023.

"Saya mempunyai prinsip Ndeso Rasa Bule, yang bisa diartikan, meski dari pedesaan yang jauh dari Kota metropolitan Jakarta," kata dia.

Saat ini produk Kaytama, mulai dari Exterior Decking (R1F/E4E/Groove/AntiSkid), Structural Engineered Timber Products (Glue Laminated & Plywood), Solid Timber Panel (Edge Glued & Finger Jointed Panels) dan Industrial components (Laminated Scantlings, Beams, Door Jambs & Frames).

Produk kayu olahan produksi Kaytama sudah dilengkapi dengan Sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) No. : 0133-VLK-MMS-017- IDN dengan Tanda SVLK No. : VLHH-32-09-0004. Bahkan Kaytama juga telah menjadi perwakilan resmi perusahaan Australia.

 

2 dari 2 halaman

Bantuan Modal BNI

Dalam perjalanan membangun bisnis, dia mengaku sangat berterima kasih kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI yang turut membantu mengembangkan usahanya melalui pemberian pinjaman sebagai modal.

BNI awalnya memberikan bantuan kredit modal awal, sebesar Rp 150 juta pada tahun 2014,  saat perusahannya baru tahap merintis.

Tak sekadar mengucurkan kredit, BNI turut membangun sebuah program yang khusus didesain untuk membantu para pelaku UMKM agar mengglobal, yaitu BNI Xpora. Dari BNI Xpora inilah, Yudi memperoleh bonus berupa informasi terkait calon buyer di luar negeri.

Kaytama dapat terhubung dengan para buyer di luar negeri melalui business match-making yang diinisiasi BNI Expora melalui jaringan kantor cabang BNI di luar negeri.

“Kami selaku perusahaan ekportir sangat terbantu dengan hadirnya BNI Expora, dimana kami bisa mendapatkan informasi apa saja yang dicari dan dinginkan buyer di luar negeri,” ujarnya.

Seiring bisnis yang lebih besar, Yudi pun dipercaya mendapatkan kucuran kredit kembali. Terbaru memperoleh pinjaman sebesar Rp 1,5 miliar dari BNI.

“Saya dibesarkan oleh BNI sejak tahun 2014, dan kini sudah jalah 10 tahun, ini sebuah penghormatan dan penghargaan bagi saya dan perusahaan saya. Kedepan kami berharap terus mendapatkan dukungan dari BNI, untuk mewujudkan cita-cita dan impian kami,” ungkapnya.

Tak berhenti hingga saat ini, dia bermimpi ke depan memiliki pabrik sendiri. “Impian kami ingin memiliki pabrik Industri Penggergajian dan Pengolahan Kayu, kami sudah memiliki rencana untuk membangun pabrik tersebut di daerah Lamongan, Jawa Timur,” harapnya.

Sementara itu, Branch Service Manager BNI Kantor Cabang Banjar, Yoli Rinadi mengatakan, BNI Expora merupakan satu dari sejumlah inovasi dan transformasi yang dilakukan BNI untuk mendukung UMKM menembus pasar global.

Dalam BNI Expora ini, BNI memaksimal kekuatan kantor cabang luar negeri yang berada di pusat-pusat perdagangan dunia, seperti Inggris, Singapura, Hong Kong, Seoul, New York, hingga sub branch di Osaka.

Kaytama merupakan salah satu mitra BNI dari empat UMKM terbesar yang ada di Banjar. Kisah sukses Kaytama ini diharapkan bisa menjadi pemicu UMKM lainnya di Kabupaten Ciamis dan sekitarnya.

“Tentunya kami berharap keberhasian Pak Yudi bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Banjar,” ungkapnya.