Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada Selasa, 30 Januari 2024. Penguatan kurs rupiah seiring dengan pasar mewaspadai kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed ke depan.
Kurs rupiah terhadap dolar AS dibuka meningkat empat poin atau 0,03 persen menjadi 15.806 per USD dari sebelumnya sebesar Rp 15.810 per USD.
Baca Juga
"Ada peluang penguatan rupiah tapi mungkin tidak besar. Pelaku pasar masih mewaspadai hasil The Fed di Kamis dini hari nanti," kata Pengamat Pasar Aang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Selasa (30/1/2024).
Ariston menuturkan rupiah kemungkinan masih berkonsolidasi di kisaran 15.800 terhadap dolar AS. Pagi ini indeks dolar AS terlihat bergerak sedikit melemah menjadi 103,4 dibandingkan pagi sebelumnya sebesar 103,6.
Advertisement
The Fed
Ada ekspektasi berkembang di pasar bahwa pernyataan The Fed mungkin akan lebih dovish atau sudah menghilangkan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan di 2024 pada pengumuman hasil keputusan rapat kebijakan moneter.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik global masih membayangi pergerakan pasar keuangan. Konflik yang setiap saat memanas bisa mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset aman di dolar AS dan emas. Potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS ke kisaran support 15.800 per USD, dengan potensi pelemahan ke kisaran 15.850 per USDÂ hari ini.
Rupiah Menguat Tipis ke 15.808 per dolar AS
Kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di awal perdagangan Senin ini. Penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh intervensi aktif dari Bank Indonesia (BI) di pasar keuangan. Namun potensi pelemahan rupiah sangat besar karena kekhawatiran dari pelaku pasar menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.Â
Pada Senin (29/1/2024) Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta dibuka naik 17 poin atau 0,11 persen menjadi 15.808 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 15.825 per dolar AS.
"Rupiah berpotensi berbalik menguat oleh aksi intervensi Bank Indonesia yang aktif," kata analis mata uang Lukman Leong dikutip dari Antara.
Intervensi tersebut dilakukan dengan melepas dolar AS ke pasar sesuai dengan tekad kebijakan BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Namun di sisi lain, nilai tukar rupiah pada awal pekan diproyeksikan cenderung datar tertekan kekhawatiran pelaku pasar menjelang pemilihan presiden 2024.
"Rupiah diperkirakan akan cenderung datar dengan kecenderungan melemah terbatas," ujar Lukman.
Menurut dia, rupiah masih tertekan oleh kekhawatiran menjelang pilpres 2024 dan ekspektasi suku bunga Amerika Serikat (AS) yang didukung oleh data-data ekonomi yang lebih kuat akhir-akhir ini.
Â
Advertisement
Tensi Politik
Kekhawatiran yang muncul adalah jika terjadi tensi politik yang dapat menyebabkan perpecahan di parlemen menyulitkan pemerintah mendatang dalam menjalankan pemerintahan.
Sementara ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS atau The Fed pada pertemuan Maret 2024 masih di bawah 50 persen.
Investor juga mengantisipasi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini. FOMC diperkirakan akan masih bertahan pada kebijakan tingkat suku bunga, investor menantikan sinyal The Fed untuk pertemuan berikutnya.
Lukman memproyeksikan rupiah akan bergerak di rentang 15.750 per dolar AS sampai dengan 15.900 per dolar AS pada perdagangan hari ini.