Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memamerkan keberhasilan holding ultra mikro pada World Economic Forum 2024 di Davos, Swiss.Â
Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan, keberhasilan holding ultra mikro ini seiring pertumbuhan kredit BRI pada 2023. BRI mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2 persen year on year (yoy) menjadi Rp 1.266,4 triliun. Pencapaian ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional 10,4 persen yoy sepanjang 2023.
Baca Juga
Dari seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif. segmen mikro tercatat tumbuh 10,9% yoy menjadi Rp611,2 triliun, segmen konsumer tumbuh 13,4% yoy menjadi Rp190,0 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,6% yoy menjadi Rp267,5 triliun dan segmen korporasi tumbuh 13,8% yoy menjadi Rp197,7 triliun. Apabila ditotal, portofolio kredit UMKM BRI mencapai 84,4% dari total penyaluran kredit BRI atau setara Rp1.068,7 triliun.
Advertisement
"Keberhasilan BRI dalam meningkatkan portofolio kredit UMKM tak terlepas dari akselerasi sumber pertumbuhan baru melalui integrasi ekosistem ultra mikro. Hingga akhir Desember 2023 jumlah nasabah holding ultra mikro tercatat mencapai 37,3 juta peminjam. Keberhasilan BRI Group mengintegrasikan nasabah di segmen ultra mikro tersebut berdampak terhadap penurunan jumlah nasabah yang belum mendapatkan akses keuangan formal," kata dia, seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (31/1/2024).
Ia menuturkan, keberhasilan holding ultra mikro juga salah satunya dari pemberdayaan pelaku usaha wanita di segmen ultra mikro oleh PNM yang mampu menyalurkan Rp 41,6 triliun kepada 15 juta pelaku usaha wanita melalui PNM Mekaar.
Jika dibandingkan dengan Grameen Bank, lembaga pembiayaan di Bangladesh penerima hadiah Nobel Perdamaian pada 2006, dari situs resminya, Grameen Bank secara akumulasi telah menyalurkan pinjaman kepada 10,5 juta orang. Sama seperti PNM, mayoritas nasabah lembaga itu merupakan kalangan perempuan yang mencapai 97 persen.
"Oleh karenanya PNM yang tergabung dalam holding ultra mikro, kini pantas klaim dirinya sebagai group lending terbesar di dunia. Hal ini merupakan wujud BRI Group dalam melakukan pemberdayaan kepada wanita prasejahtera (underprivileged women) dan mendukung pencapaian SDGs khususnya yang terkait dengan kesetaraan gender," kata Sunarso.
Nasabah Holding Ultra Mikro
Sebelumnya diberitakan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat jumlah nasabah holding ultra mikro mencapai 37,3 juta nasabah peminjam hingga akhir 2023.
Dengan integrasi segmen ultra mikro di grup BRI menurunkan masyarakat yang belum mendapatkan akses pembiayaan formal.BRI mencatat pendapatan bunga Rp 188,1 triliun, atau tumbuh 16,9 persen pada 2023. Direktur Utama BRI, Sunarso menuturkan, pertumbuhan pendapatan itu tak lepas dari pertumbuhan akselerasi integrasi ultra mikro.
"Akhir Desember 2023, jumlah nasabah holding ultra mikro mencapai 37,3 juta nasabah peminjam. Keberhasilan integrasi segmen ultra mikro ini mendorong penurunan jumlah masyarakat yang belum mendapatkan akses pembiayaan formal," kata dia saat konferensi pers, Rabu (31/1/2024).
Sementara itu, melihat perjalanan kembali integrasi bisnis ultra mikro, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menuturkan, pendirian ultra mikro pada 13 September 2021, dan sudah memasuki tahun ketiga. Saat membangun holding ultra mikro itu terbagi menjadi tiga fase. Pada awal, pihaknya membangun fondasi dengan menyatukan budaya seluruh anggota sehingga bersinergi mencapai target kinerja tahun pertama.
"Memanfaatkan penggunaan outlet Senyumm dan kantor BRI sebanyak 1.013 unit untuk bersama-sama. Jadi unit layanan BRI, layanan Pegadaian, PNM berhasil mengintegrasikan tiga entitas data sebanyak 31 juta," tutur dia.
Â
Advertisement
1,2 Juta Nasabah Naik Kelas
Selanjutnya, holding ultramikro memperkat sinergi sehingga berhasil integrasikan platform digital tiga entitas. "Platform selena di Pegadaian, Mekar di PNM, Senyumm mobile digunakan 70 ribu pemasar. Hasilnya akhir 2023, selama dua tahun berikan akses kepada 31 juta nasabah menjadi 37 juta nasabah. Jadi 6 juta nasabah kita fasilitasi yang sebelumnya ada di jeratan rentenir," kata dia.
Kemudian Holding ultra mikro dinilai membawa 1,2 juta nasabah PNM dan Mekaar naik kelas dilayani secara komersial oleh BRI.
"Penguatan terhadap 37 juta data nasabah untuk berikan layanan presisi tiga entitas dengan lebih dari 70 ribu tenaga pemasar. Betapa holding ultra mikro create value luar biasa, keinginan kontribusi utama, inklusi keuangan 2024 akan berhasil dengan baik," tutur dia.
Adapun pembentukan holding ultra mikro melibatkan tiga entitas antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau disebut BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM pada 2021.