Sukses

Erick Thohir Pastikan Rekind Lolos dari Pailit, 97% Kreditor Sepakat Damai

Menteri BUMN Erick Thohir menilai Rekind punya keunggulan di sektor inovasi di bidang Engineering, Procurement dan Constructiod (EPC) yang berarti memiliki peran vital dalam mendukung proyek strategis nasional (PSN).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan PT Rekayasa Industri (Rekind) berhasil keluar dari ancaman pailit. Sebanyak 97% kreditor sepakat damai. Hal ini menjadi hasil kesepakatan perdamaian atau homologasi Rekind dengan kreditor dalam proses restrukturisasi melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Erick Thohir bilang, adanya sinyal positif restrukturisasi ini harus dibayar dengan perbaikan kinerja kedepannya.

"Alhamdulillah perjanjian perdamaian (homologasi) PKPU Rekind telah disetujui pengadilan. 222 dari total 229 kreditor atau hampir 97 persen setuju dengan homologasi," ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Erick Thohir mengatakan, putusan tersebut menjadi langkah baru anak usaha Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk melakukan transformasi secara menyeluruh. Selanjutnya, Rekind kini dapat fokus dalam melanjutkan proses restrukturisasi dan menata aksi korporasi yang lebih baik ke depan.

"Dengan perdamaian PKPU ini, berarti Rekind bisa meneruskan proses restrukturisasi dan transformasinya," ucapnya.

Dia menegaskan komitmennya untuk menyelamatkan Rekind. Dia menilai Rekind punya keunggulan di sektor inovasi di bidang Engineering, Procurement dan Constructiod (EPC) yang berarti memiliki peran vital dalam mendukung proyek strategis nasional (PSN).

"Sejak awal, kita ingin memperbaiki Rekind karena kita tentu tidak ingin kehilangan backbone atau tulang punggung inovasi Indonesia seperti Rekind," tuturnya.

Bukan Perkara Mudah

Lebih lanjut, Erick mengaku persoalan di Rekind bukan perkara mudah. Pasalnya, ditemukan ada kesalahan dalam manajemen di masa lampau yang berakibat pada kompleksitas keuangan perusahaan pada saat ini.

Namun, dia secara bertahap mulai mengurai satu per satu persoalan yang terjadi di tubuh Rekind agar bisa memiliki kinerja dan operasional sehat dan profesional.

"Kita komitmen mencarikan solusi dan jalan keluar, mulai dari restrukturisasi hingga transformasi bisnis. Alhamdulillah, semoga homologasi menjadi momentum bagi Rekind untuk menata bisnisnya lebih baik dan profesional," pungkas Erick Thohir.

 

2 dari 4 halaman

Banyak Mitra Bisnis, Rekind Punya Kemampuan Tingkatkan TKDN

Sebelumnya, selaku perusahaan yang bergerak di bidang jasa EPCC (Engineering, Procurement, Construction, Commisioning), kehadiran PT Rekayasa Industri (Rekind) tidak hanya mampu menggerakkan sektor industri di tanah air, tapi juga bisa menciptakan intangible asset.

Perlu diketahui intangible asset adalah aset tidak berwujud yang memiliki nilai bagi perusahaan atau bisnis secara jangka panjang. Pemanfaatan ini melalui hubungan bisnis yang dijalankan dengan ratusan pelaku bisnis lokal yang andal.

Melalui hubungan bisnis yang terjalin tersebut, saat mengerjakan proyek termasuk proyek strategis nasonal milik pemerintah, Rekind berperan besar mengendalikan capex (capital expenditure) melalui harga tender. Peran Rekind juga mampu mendongkrak nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

Melalui hubungan dengan para pelaku industri nasional, intangible asset yang dilahirkan Rekind juga mampu melebarkan sayap bisnis para pelaku industri di tanah air.

Sebut saja Fajar Benua Group yang memiliki Business Unit usaha di antaranya PT Fajar Benua Indopack, PT Trigraha Sealsindo, PT Hidroflex Indonesia, PT Global Mandira Semesta, PT Jeil Fajar Indonesia dan PT Human Techno Mandiri.

Perseroan yang memulai perjalanannya sejak tahun 1983 sebagai perusahaan perdagangan dan distributor produk-produk teknik itu terus berkembang dan mampu mengembangkan bisnisnya sebagai operasional holding company dan business support.

“Perkembangan bisnis yang kami alami sekarang, juga tidak terlepas dari hubungan bisnis yang kami jalin selaku subkontraktor, salah satunya melalui Rekind. Kami akui Rekind sangat berbeda dengan kontraktor-kontraktor EPC lainnya,” tegas Direktur Utama Fajar Benua Group, Alfo Handoko, Rabu (26/7/2023).

3 dari 4 halaman

Sempat Kewalahan

Diakui Alfo, awalnya Fajar Benua agak ‘kewalahan’ dalam memenuhi kebutuhan material yang dipesan Rekind. Pihak Procurement Rekind sangat teliti dan detail dalam memilih material yang ditawarkan Fajar Benua, termasuk soal ukuran, bentuk, dan harga.

“Dari sini kami pelajari betul spec (spesifikasi) produk yang menjadi keinginan Rekind. Melalui diskusi dan hubungan yang terjalin baik, sedikit demi sedikit kami menjadi lebih faham secara detail mengenai kegiatan-kegiatan dan kebutuhan di dunia EPC. Rekind menjadi salah satu perusahaan yang ikut andil dalam mengembangkan bisnis Fajar Benua sampai sekarang,” terang Alfo Handoko meyakinkan.

Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih mengakui, dalam memilih material yang akan digunakan bagi kegiatan proyek, Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini selalu berpegang pada spesifikasi baku yang sudah ditetapkan.

“Soal spesifikasi ini sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Mengerjakan kegiatan proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan sudah menjadi budaya bagi Rekind, karena hal ini muaranya pada keselamatan atau menyangkut nyawa orang lain. Ini yang menjadi alasan mengapa Rekind terkesan cerewet dengan vendor soal spesifikasi,” terang wanita yang akrab disapa Yani tersebut.

4 dari 4 halaman

Bisnis GTA

Ungkapan senada soal hubungan bisnis yang baik dengan Rekind, juga dilontarkan President Director PT Guna Teguh Abadi (GTA), Kaoru Hirota. Baginya, Rekind sudah menjadi bagian keluarga dan salah satu perusahaan yang turut andil dalam membesarkan bisnis GTA melalui sinergi yang terjalin sejak tahun 2001.

Pria yang dikenal ramah dan hangat tersebut mengakui sumber daya dan kompetensi yang dimiliki Rekind sangat andal dan benar-benar menguasai kegiatan EPC dengan cermat dan tepat. Rekind juga dinilai Hirota punya segudang pengalaman dan jam terbang yang tinggi untuk mengerjakan jasa EPCC di bidang Migas, Fertilizer & Petrochemical Plant, Power Plant, Pipe Line dengan skala besar.

“Bahkan, kemampuannya sudah bisa disejajarkan dengan perusahaan EPC dari negara lain,” tambahnya.

Ditinjau dari pengalaman, kemampuan dan keahlian yang dimiliki Rekind, Hirota berharap pemerintah dan sejumlah pihak turun tangan langsung untuk bisa mempertahankan eksistensi Rekind. Peran serta tersebut, meyakini dirinya Rekind akan tetap menjadi perusahaan EPC yang akan menjaring begitu banyak benefit bagi bangsa dan negara.