Sukses

Ahok Mundur sebagai Komisaris Utama Pertamina, Kekayaannya Tembus Rp 53,66 Miliar

Komut PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mundur dari jabatannya seiring mendukung capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud MD. Berikut kekayaan Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama (Komut)  Pertamina. 

Lewat unggahan di akun instragam resmi Ahok @basukibtp, ia membagikan unggahan foto yang menunjukkan surat pengunduran diri sebagai Komisaris Utama Pertamina.

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024,” tulis Ahok seperti dikutip dari akun instagram @basukibtp

Pengunduran diri Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina seiring dirinya mendukung dan akan ikut mengampanyekan pasangan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud MD.

"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya. Merdeka!Merdeka!Merdeka,” tulis dia.

Adapun Ahok resmi diangkat menjadi Komisaris Utama Pertamina pada 25 November 2019. Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok mencatat kekayaan Rp 53,66 miliar. Hal itu berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada 31 Maret 2023 untuk periode 2022.

Rincian kekayaan Ahok dari tanah dan bangunan senilai Rp 43,22 miliar. Ia mencatat 23 unit tanah dan bangunan yang sebagian besar dari hasil sendiri, kemudian ada hibah tanpa akta. Unit tanah dan bangunan yang dimiliki tersebar di wilayah Belitung Timur, Bekasi, dan Depok, Jawa Barat.

Menariknya pada LHKPN tersebut, Ahok tercatat tidak memiliki alat transportasi dan mesin. Namun, Ahok mencatat harta bergerak lainnya Rp 1,06 miliar. Ia bahkan memiliki surat berharga senilai Rp 11,34 miliar dan mengantongi kas dan setara kas sebesar Rp 4,68 miliar.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga memiliki harta lainnya Rp 2,31 miliar. Dengan demikian, kekayaan Ahok mencapai Rp 62,64 miliar. Namun, Ahok memiliki utang Rp 8,97 miliar. Sehingga total kekayaan Ahok mencapai Rp 53,66 miliar.

2 dari 4 halaman

Ingin Ikut Kampanyekan Ganjar

Sebelumnya,  Ahok mengaku ingin ikut mengkampanyekan Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

Hal itu disampaikan Ahok usai menghadiri acara Hari Ulang Tahun ke-51 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (HUT PDIP) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

Namun keinginannya terlibat dalam kampanye Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini tidak bisa dilakukan lantaran ia terganjal aturan. Pasalnya, Ahok masih aktif bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

"Secara UU enggak bisa, karena saya masih Komut, dan ibu (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) juga tidak tugaskan untuk ikut kampanye. Itu aja sih," ujar Ahok beralasan tidak pernah terlihat dalam acara kampanye Pemilu 2024.

Sebagai informasi, Ahok turut mengghadiri acara HUT PDIP bersama para elite dan kader partai. Acara tersebut juga dihadiri Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak datang.

 

3 dari 4 halaman

Ganjar dan Ahok Ngopi Bareng, Apa yang Dibahas?

Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo bertemu dengan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Momen tersebut dibagikan oleh Ganjar melalui akun Instagramnya @ganjar_pranowo pada Jumat, (20/10/2023) kemarin.

Berdasarkan unggahan tersebut, pertemuan keduanya seperti dilakukan di tengah taman. Terdapat dua cangkir kopi dan cemilan yang menemani pertemuan mereka.

"Kopi pahit tapi justru membuat obrolan jadi manis. Makasih Bung @basukibtp," tulis Ganjar dalam akun instagramnya. 

Sebelumnya, Ahok juga sempat buka suara soal majunya Ganjar bersama Mahfud MD dalam Pilpres 2024.

Menurut Ahok, Ganjar dan Mahfud adalah pasangan yang lengkap. Keduanya merupakan sosok yang berani untuk membereskan akar persoalan bangsa yakni korupsi.

Ahok menegaskan, Ganjar-Mahfud akan benar-benar bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Ganjar-Mahfud ini pasangan yang cocok. Kalau ditanya apa akar masalah bangsa Indonesia, ya korupsi. Selain sistem yang bagus, butuh kepala yang berani lurus. Ganjar dan Mahfud adalah pilihan tepat untuk menyelesaikan itu," ucap Ahok.

 

 

4 dari 4 halaman

Pernah Bersua saat Jadi Anggota DPR

Ahok pun mengaku mengenal betul sosok Ganjar. Keduanya pernah bersua bersama selama bertahun-tahun ketika menjadi anggota DPR.

Saat itu, mantan Gubernur Jateng dua periode itu adalah sosok yang berani. Ia selalu vokal jika ada yang tidak sesuai.

"Ganjar itu berani, vokal ngomong. Kalau bilang enggak, ya enggak. Dia berani kalau soal itu karena selalu memegang teguh idiologi dan keyakinan," tegasnya.

Ditambah sosok Mahfud MD yang menjadi pasangannya, maka koruptor lanjut Ahok tak akan berani macam-macam. Mahfud juga sangat tegas dalam urusan ini.

"Nggak ada orang yang berani ngomongin bukti terbalik atau sita harta segala macam. Saya yakin pasangan Ganjar Mahfud bersatu, maka akar masalah bangsa yakni korupsi bisa selesai. Korupsi akan diberantas, birokrasi diperbaiki," ucapnya.

"Ada nggak pejabat yang mau sikat koruptor dan perbaiki sistem? Ganjar sudah teruji. Ia lakukan itu, dia berani pecat orang, nggak ada urusan. Pak Mahfud juga berani teriak dan ngomong. Keduanya ngerti hukum semuanya," tegasnya.