Sukses

Erick Thohir Minta Percepatan Divestasi Saham Vale Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir sudah memberikan titah untuk mempercepat proses divestasi Vale Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif kasih bocoran terbaru soal update perkembangan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), yang sebelumnya disebut akan menemui titik terang pada akhir Januari 2024.

Arifin mengatakan, Menteri BUMN Erick Thohir sudah memberikan titah untuk mempercepat proses divestasi Vale Indonesia. Meskipun, Arifin belum merinci pesan berbentuk surat itu ditujukan kepada siapa.

"Sudah ada surat dari Menteri BUMN untuk cepat menyelesaikan dengan beberapa poin-poin yang memang harus diselesaikan. Nah ini sedang kita proses," ujar Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Terkait kesepakatan harga, ia menyebut pemerintah sudah memiliki patokan tersendiri. Namun kembali, Arifin belum bisa menjelaskannya lebih lanjut.

"Jadi mengenai nilai, apa segala macam, itu silahkan aja. Tapi memang dari kementerian udah ada patokannya dulu, formulannya apa," ungkap dia.

Negosasi Saham Alot

Sebelumnya, Direktur Pembinaan Program Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan proses negosiasi harga saham masih terus berlanjut hingga saat ini. Dia menginginkan ada harga khusus yang disepakati dalam negosiasi pelepasan saham perusahaan berkode INCO itu.

"Jadi, kemahalan atau tidak, kalau misalnya dilihat dari rata-rata harga saham 3 bulan terakhir memang Rp 4.600, kalau misalnya saham INCO saat ini kan sudah Rp 4.300, itu pun kalau sesuai harga saham, tetapi ini kan mesti tanda petik ada diskon tertentu, mungkin," ujar Tri dalam Konferensi Pers Capaian Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Subsektor Mineral dan Batu Bara, di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Tri menyatakan, negosiasi besaran harga saham sendiri jadi hal yang lumrah terjadi dalam proses bisnis. Termasuk, jika angka yang ditawarkan masih lebih tinggi dari harapan.

"Jadi gitu, kalau misalnya yang terkait Vale, jadi negosiasi masih berlangsung, enggak kaku-kaku amat, jadi masih, apakah terlalu tinggi? Namanya penawaran kan mesti yang jual pengennya tinggi, yang beli pengennya rendah, biasalah itu," kata dia.

 

2 dari 3 halaman

Negosiasi Saham Vale Indonesia Alot, Pemerintah Santai

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersikukuh ada harga yang cocok terkait divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. Harapannya, ada diskon yang diberikan dari harga saham di pasar bursa.

Direktur Pembinaan Program Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan proses negosiasi harga saham masih terus berlanjut hingga saat ini. Dia menginginkan ada harga khusus yang disepakati dalam negosiasi pelepasan saham perusahaan berkode INCO itu.

"Jadi, kemahalan atau tidak, kalau misalnya dilihat dari rata-rata harga saham 3 bulan terakhir memang Rp 4.600, kalau misalnya saham INCO saat ini kan sudah Rp 4.300, itu pun kalau sesuai harga saham, tetapi ini kan mesti tanda petik ada diskon tertentu, mungkin," ujar Tri dalam Konferensi Pers Capaian Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Subsektor Mineral dan Batu Bara, di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Tri mengatakan, negosiasi besaran harga saham sendiri jadi hal yang lumrah terjadi dalam proses bisnis. Termasuk, jika angka yang ditawarkan masih lebih tinggi dari harapan.

"Jadi gitu, kalau misalnya yang terkait Vale, jadi negosiasi masih berlangsung, enggak kaku-kaku amat, jadi masih, apakah terlalu tinggi? Namanya penawaran kan mesti yang jual pengennya tinggi, yang beli pengennya rendah, biasalah itu," ungkap dia.

 

3 dari 3 halaman

Pentingnya Vale Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Plt Direktur Jenderal Minerba Bambang Suswantono menambahkan alasan dibalik bersikukuhnya pemerintah untuk mempertahankan Vale di Indonesia. Dia berangkat dari awal memegang kontrak karya sejak 1968 dan mulai berproduksi pada 1973.

Bambang menilai, kinerja Vale Indonesia dalam menggarap komoditas nikel cukup bagus. Salah satu yang disorotinya adalah terkait pengelolaan lingkungan sekitar tambang. Dia mencontohkan dengan tak tercemarnya danau Matano meski berada di dekat tambang milik Vale.

"Kita juga mengakui Vale itu cukup konsisten dalam menjaga alam apalagi kalau kita lihat punya sistem penghijauan, sistem reklamasi," kata Bambang.

"Bagaimana Vale bisa menjaga air tailing itu tidak masuk ke danau sehingga tetap terjaga kelestariannya," sambungnya.