Sukses

Link Nonton Debat Capres Terakhir Hari Ini 4 Februari 2024 Serta Jam Tayang dan Temanya

Dalam debat capres 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo akan beradu gagasan mengenai Pendidikan, Kesehatan, Ketanagakerjaan, Kebudayaan, Teknologi Informasi, Kesejahteraan Sosial dan Inklusi.

Liputan6.com, Jakarta Debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) kini sudah memasuki sesi kelima. Debat Capres terakhir hari ini 4 Februari 2024 akan menjadi panggung bagi para Capres sebelum bertarung dalam Pemilu atau Pilpres 2024 pada 14 Februari 2024 mendatang. 

Dalam debat capres 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo akan beradu gagasan mengenai:

  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Ketanagakerjaan
  • Kebudayaan
  • Teknologi Informasi
  • Kesejahteraan Sosial dan Inklusi.

Menurut informasi resmi dari KPU, debat Capres hari ini akan dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB, sama seperti jadwal debat-debat sebelumnya, yakni:

  • Hari, Tanggal: Minggu, 4 Desember 2024
  • Pukul: 19.00 WIB
  • Lokasi: Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat

Siaran Debat Cawapres

Berikut daftar stasiun TV dan radio yang akan menayangkan siaran Debat Cawapres 2024

  1. Debat Pertama: TVRI dan RRI
  2. Debat Kedua: TransTV, Trans7, CNN Indonesia, Kompas TV, dan BTV
  3. Debat Ketiga: MNC TV, iNews, RCTI, dan GTV
  4. Debat Keempat: SCTV, Indosiar, dan MetroTV
  5. Debat Kelima: TVOne, ANTV, Net TV, dan Garuda TV

Format Debat Capres

Dalam debat ini, durasi secara keseluruhan akan berlangsung selama 150 menit, dengan durasi khusus debat 120 menit dan terdiri atas enam segmen.

Segmen pertama debat akan dibuka dengan penyampaian visi, misi, dan program kerja. Segmen kedua, ketiga, keempat, dan kelima adalah pendalaman visi, misi, dan program kerja. Moderator akan mengajukan berbagai pertanyaan kepada peserta debat dan akan saling menanggapi.

Segmen keenam atau penutup adalah masing-masing peserta debat menyampaikan pernyataan secara penutup.

 

2 dari 5 halaman

Daftar Panelis Debat Capres

Ada 12 nama panelis yang dipilih untuk debat terakhir tersebut. Berikut daftarnya:

  1. Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes, M.Med.Ed.- Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.- Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Periode 2022-2026.
  2. Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D.- Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2023-2027.
  3. Bahruddin-;Inisiator Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah dan Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah (BAN PDM).
  4. Damar Juniarto, S.Sos.- Akademisi di UPN Veteran Jakarta.- Pendiri PIKAT Demokrasi dan Penasihat Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet).
  5. Prof. Emiritus PM Laksono Ph.D.- Guru Besar Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
  6. Imam Prasodjo- Sosiolog Universitas Indonesia.
  7. Onno Widodo Purbo. Ph.D.- Ahli Teknologi Informasi/Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan.
  8. Dra. Reni Kusumowardhani M.Psi., Psikolog- Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
  9. Timboel Siregar, S.Si., S.H., M.M.- Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI).- Koordinator Advokasi BPJS Watch
  10. Tolhas Damanik, M.Ed.- Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access (AGENDA). Aktivis Disabilitas.
  11. Drs. Tukiman Tarunasayoga MS, Ph.D.- Dosen Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.- Dosen Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
  12. Prof. Vina Adriany, M.Ed, Ph.D.- Guru Besar di bidang PAUD dan Gender, Universitas Pendidikan Indonesia.
3 dari 5 halaman

Debat Capres Terakhir, Siapa Lebih Unggul?

Tiga calon presiden bakal beradu gagasan dalam debat kandidat Pilpres 2024 kelima atau yang terakhir pada Minggu malam (4/2/2024). Debat capres ini dihelat KPU di Jakarta Convention Center.

Para Capres akan beradu gagasan seputar Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai capres didebat terakhir bakal melakukan pola yang sama didebat sebelumnya.

Ganjar dan Anies fokus terhadap kritiknya terhadap pemerintahan Jokowi. Apalagi tema debat terkait dengan isu-isu publik seperti pendidikan, kesejahteraan sosial, dan sumber daya manusia.

"Saya memprediksi Anies dan Ganjar bakal menyerang. Tema debat terakhir ini tidak hanya isu yang mewakili banyak segmen masyarakat. Tetapi juga, ada harapan dari yang dibicarakan oleh para capres. Respon terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kesejahteraan sosial positioning dari narasi Ganjar dan Anies, " kata Arifki kepada Liputan6.com, Minggu (4/2/2024).

Anies dan Ganjar memang lebih diuntungkan karena berpengalaman sebagai kepala daerah. Tetapi, Ganjar dan Anies juga bakal dilema karena harus mempertanggungjawabkan argumennya di debat dengan kinerjanya sebagai kepala daerah.

Pengangguran dan Kesejahteraan Sosial

Menurutnya, Prabowo bisa memanfaatkan juga terkait pengangguran dan kesejahteraan sosial bisa menjadi senjata untuk melihat kelemahan Ganjar dan Anies. Apalagi Anies juga punya tantangan menjawab kinerjanya sebagai menteri pendidikan.

" Anies bakal banyak bicara pendidikan. Tetapi, isu ini bakal menjadi ruang debat bagi Ganjar dan Prabowo. Sedangkan Ganjar pun bakal mendapatkan tantangan menjelaskan isu kemiskinan di Jawa Tengah, " ujarnya.

"Meskipun secara isu Anies dan Ganjar bakal lebih vokal dari Prabowo soal isu ini. Tetapi, Prabowo tidak memiliki beban menjelaskan isu-isu tersebut dari pada Anies dan Ganjar, " pungkas Arifki.

4 dari 5 halaman

Jelang Debat Capres Terakhir, Pengusaha Minta Ada Gebrakan di Sektor Ini

Debat calon presiden atau debat capres akan digelar hari ini, Minggu 4 Februari 2024. Debat kelima kali ini akan mengusung tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani, menyampaikan pesan kepada para Capres yang debat, bahwa sektor ketenagakerjaan harus sangat diperhatikan.

Shinta menjelaskan, pada prinsipnya kalau dilihat struktur dari pada Ketenagakerjaan di Indonesia yang harus menjadi perhatian adalah masih banyaknya angkatan kerja dan yang non angkatan kerja yang bekerja melebihi batas waktu jam kerja.

"Kita melihat bahwa dari beberapa banyak angkatan kerja dan yang non kerja itu angkatan kerja 68 persen dan dari situ kita masih melihat 69 persen kerjanya paruh waktu. Jadi, 35 jam nah itu yang jadi kendala yang sangat besar yang harus kita perhatian pemerintah," kata Shinta kepada Liputan6.com, Minggu (4/2/2024).Selain itu yang harus menjadi perhatian adalah masih banyak pekerja yang pendidikannya masih kurang. Padahal pendidikan itu penting untuk meningkatkan SDM dalam negeri.

"Struktur Ketenagakerjaan itu adalah satu hal dan ini juga kaitannya dengan pendidikan. Kita melihat yang keluar daripada pendidikan itu sudah bisa diabsorb oleh industri link and match ini yang harus menjadi perhatian," jelasnya.

 

5 dari 5 halaman

Dunia Usaha

Kata Shinta, dunia usaha juga berharap agar para Capres bisa menyampaikan gagasan terkait solusi konkrit mengenai permasalahan disektor ketenagakerjaan, seperti bagaimana meningkatkan keterampilan masyarakat agar selaras dengan perkembangan teknologi saat ini.

"Kami melihat isu yang berkaitan dengan jenis pekerjaannya. Jadi, pekerjaan masa depan ini kan sudah di Indonesia berbeda dengan digitalisasi dan lain-lain itu juga menjadi perhatian peningkatan daripada sumber daya melalui reskilling upsklilling daripada jenis-jenis pekerjaan yang saat ini ada," ujarnya.

"Kita lihat di Indonesia ini masih sangat lowskill, sehingga dari dikaitkan menjadi skill-skill yang lebih tinggi dan ini juga terkait dengan hal-hal yang selanjutnya yaitu tentu saja kondisi kesejahteraan daripada tenaga kerja sendiri," tambahnya.

Tak kalah penting, dunia usaha meminta agar semua Capres memiliki gebrakan aturan yang seimbang untuk mengatur antara pemberi kerja dan penerima kerja agar selaras tidak ada penyimpangan. "Dan juga isu yang sangat penting yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana jenis daripada hubungan pekerja dan pemberi kerja. Jadi, ini perlu sesuatu gebrakan aturan-aturan mainnya sudah keluar tetapi konsistensi yang terjadi di lapangan itu belum diikuti oleh semua bagian daripada pemerintah di daerah," pungkasnya.