Liputan6.com, Jakarta Mantan ketua sekaligus CEO bank ternama Singapura UOB, Wee Cho Yaw meninggal dunia pada usia 95 tahun.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (5/2/2024) UOB mengumumkan wafatnya Wee Cho Yaw pada Sabtu (3/2), mengenang Wee sebagai bankir visioner, pengusaha terkenal dan pilar komunitas yang penting bagi perkembangan UOB sebagai bank terkemuka di Asia.
Dalam sebuah penghormatan yang diposting di platform Facebook, Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam menggambarkan Wee Cho Yaw sebagai pribadi yang sangat unik.
Advertisement
Tharman, mantan ketua Otoritas Moneter Singapura (MAS), mengenang Wee Cho Yaw sebagai seorang bankir dengan "niat kerja yang tak pernah terpuaskan dan pandangan yang tajam terhadap peluang - tak tertandingi di perbankan lokal".
"Saya menikmati pertemuan saya dengan Cho Yaw selama bertahun-tahun di MAS,," tulis Tharman.
"Dia memiliki wawasan yang menurut saya berguna. Dan kepribadian yang ulet, namun sangat hangat," kenangnya.
Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, yang saat ini menjabat sebagai Chairman MAS, juga memuji mendiang bankir tersebut atas kepemimpinan transformatifnya dan bagaimana hal tersebut menjadikan UOB sebagai kekuatan perbankan regional.
"Visi dan standar etikanya menjadi tolok ukur industri yang bertahan lama, dan kontribusinya terhadap pusat keuangan kami dan banyak lagi, akan dikenang," kata Wong.
Orang Terkaya di Singapura
Wee Cho Yaw, yang juga dikenal sebagai satu orang terkaya di Singapura, kerap muncul dalam daftar orang kaya Forbes.
Pada tahun 2023, ia berada di urutan kedelapan dalam daftar 50 orang terkaya di Singapura versi Forbes, dengan kekayaan bersih sebesar USD 7,1 miliar.
Dia menjadi orang terkaya di Singapura sejak tahun 2011, dengan kekayaan saat itu mencapai USD 4,2 miliar.
Â
Mengenang Sosok Mendiang Wee Cho Yaw
Wee Cho Yaw dikenal sebagai salah satu pengusaha paling sukses di Asia Tenggara, yang telah memimpin UOB Group selama lebih dari 60 tahun sebelum pensiun dari dewan direksi pada tahun 2018.
Dia juga menjabat sebagai ketua pengembang real estate UOL Group.
UOB sendiri merupakan bank terbesar ketiga di Singapura berdasarkan kapitalisasi pasar.
Meski telah pensiun dari dewan UOB, Wee Cho Yaw tetap menjabat sebagai Ketua Emeritus dan Penasihat Kehormatan.
Lahir di Kinmen pada tahun 1930, lWee Cho Yaw pindah ke Singapura saat masih kecil di tengah perang China-Jepang.
Pada usia 28 tahun, ia menjadi direktur termuda di dewan United Chinese Bank yang didirikan bersama ayahnya Wee Kheng Chiang pada tahun 1935.
Bank ini kemudian berganti nama menjadi United Overseas Bank (UOB).
Di bawah kepemimpinan Wee Cho Yaw, bank ini berkembang dari satu cabang menjadi bank regional di 19 negara dan wilayah.
Â
Advertisement
Sumber inspirasi
Wee Cho Yaw memiliki lima anak. Putra tertuanya, Wee Ee Cheong, saat ini menjabat sebagai wakil ketua dan CEO UOB.
"Ayah saya telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di Singapura dan kawasan ini,"Â ungkap Wee Ee Cheong.
"Beliau telah menjadi sumber inspirasi bagi saya dalam segala aspek kehidupan saya. Banyak hal yang akan diungkapkan mengenai kecerdasan bisnis dan kemampuan membuat kesepakatannya, namun nilai-nilai kehormatan, usaha, persatuan, dan komitmenlah yang akan menjadi warisan yang ia tinggalkan untuk kita di sini,"Â bebernya.
"Baik itu pemikiran yang matang untuk jangka panjang, pentingnya hubungan yang mendalam, melakukan hal yang benar atau memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, pengaruh ayah saya dan nilai-nilainya akan bertahan di UOB,"Â tambah Wee Ee Cheong.