Sukses

Cara Daftar dan Cek Bantuan Pangan Non Tunai

Berikut langkah-langkah cara daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BLT BPNT) dan bansos Keluarga Harapan (PKH)

Liputan6.com, Jakarta Bantuan Sosial (Bansos) merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah kepada masyarakat yang memerlukan, terutama dalam situasi ekonomi yang menantang. Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BLT BPNT) adalah dua program bansos yang sangat penting dalam memberikan bantuan finansial kepada kelompok penerima manfaat di Indonesia.

Bantuan pangan non tunai diberikan dalam rangka program penanggulangan kemiskinan yang meliputi perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan pelayanan dasar.

Cara Daftar Bantuan Pangan Non Tunai

Berikut langkah-langkah cara daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BLT BPNT) dan bansos Keluarga Harapan (PKH) dikutip dari laman jambiprov.go.id:

  • Mulailah dengan mengunduh aplikasi “Cek Bansos” yang tersedia di Playstore dan App Store.
  • Setelah aplikasi terunduh, buka aplikasi dan klik opsi “Buat Akun Baru.”
  • Isi informasi pribadi Anda, termasuk nama lengkap, nomor Kartu Keluarga (KK), dan nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  • Selanjutnya, masukkan alamat email dan nomor telepon yang aktif.
  • Buatlah username dan kata sandi yang akan Anda gunakan untuk akun Anda.
  • Unggah foto Anda dengan memegang KTP.
  • Setelah semua informasi terisi dengan benar, klik tombol “Buat Akun Baru.”
  • Tunggu beberapa saat hingga Anda menerima email dari Kemensos. Buka email tersebut, lakukan verifikasi, dan aktivasikan akun Anda. Setelah verifikasi selesai, Anda dapat menggunakan akun Anda.

Setelah memiliki akun yang aktif, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  • Buka kembali aplikasi “Cek Bansos.”
  • Pilih opsi “Daftar Susulan” dan klik “Tambah Susulan.”
  • Isi data pribadi tambahan seperti nomor KK, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan nomor kontak orang terdekat yang bisa dihubungi.
  • Pilih jenis bantuan sosial PKH atau BPNT yang Anda inginkan.
  • Unggah foto KTP dan foto bagian depan rumah Anda.
  • Terakhir, klik tombol “Tambah Susulan.”

Setelah selesai mengikuti langkah-langkah tersebut, masyarakat hanya perlu menunggu sistem untuk memeriksa data yang telah dimasukkan. Sistem akan menentukan apakah memenuhi syarat untuk menerima bantuan sosial BPNT tersebut.

 

2 dari 4 halaman

Lanjut Bansos Beras hingga Juni 2024, Jokowi Hitung Anggaran

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah tengah melakukan perhitungan anggaran terkait rencana untuk menambahkan jumlah alokasi penyaluran program bansos beras sampai dengan Juni 2024.

RI 1 pun menekankan, pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya strategis agar program pro rakyat yang digalakkan pemerintah dapat berjalan sesuai harapan.

"Hari ini sudah diterima ya untuk alokasi bulan Januari, selanjutnya akan diterima lagi untuk bulan Februari dan Maret. Jadi, saat ini kita sedang berusaha agar Bantuan Pangan bulan April, Mei dan Juni dapat dilanjutkan dengan memperhatikan kondisi APBN," ujar Jokowi saat membagikan bansos beras di Kota Serang, Banten, dikutip Selasa (9/1/2024).

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menerangkan, data penerima manfaat yang saat ini diterima dari Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) telah melalui proses verifikasi berbagai pihak yang berwenang. Sehingga akurasinya dapat dipertanggungjawabkan.

"Data yang saat ini ada tentunya berasal dari Kemenko PMK, dan ini sudah melalui verifikasi di berbagai tempat diantaranya BPK dan BPKP. Nah, data ini kemudian diuji serta pemutakhiran datanya dilakukan setiap bulan sekali sampai dengan tiga bulan sekali dan akurasinya terus diperbaiki dengan smoothing," ungkapnya.

Senada, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan, program bansos beras merupakan program pemerintah dengan daya jangkau manfaat yang sangat luas di masyarakat.

Sehingga program ini dinilai menjadi sangat efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, saat ini stok Bulog mencukupi untuk melaksanakan program bantuan pangan selama beberapa bulan ke depan.

"Saat ini stok Bulog mencukupi untuk penyaluran Bantuan Pangan yang jumlah penerima manfaatnya mencapai 22 juta KPM (keluarga penerima manfaat) sampai dengan bulan Juni. Kalo kita asumsikan setiap keluarga rata-rata terdiri empat orang maka sudah 88 juta rakyat Indonesia yang merasakan manfaat dari program Bantuan Pangan ini," jelas Bayu.

3 dari 4 halaman

Buruh Nilai Program Bansos 2024 Rawan Politisasi, Meski Tetap Dibutuhkan

Kelompok buruh menilai penyaluran program bansos 2024 rawan politisasi jelang Pemilu yang akan digelar 14 Februari 2024. Adapun sejumlah program bansos direncanakan mulai cair pada Januari ini, mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), bansos beras 10 kg, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), hingga Program Indonesia Pintar (PIP).

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita Silaban memandang program bantuan sosial yang akan diluncurkan Januari-Maret 2024 memang bagus. Hanya saja, saat ini ia melihat itu sudah sarat dengan kepentingan.

"Sebahagian masyarakat akan menilai bahwa bantuan ini tidak murni lagi kalau dilihat dari sisi bantuan murni, tetapi satu syarat untuk kampanye," kata Elly kepada Liputan6.com, Senin (8/1/2024).

Menurut dia, semuanya sekarang dikaitkan dengan Pilpres, dimana ada anak Presiden yang sedang mencalonkan diri, ditambah ada faktor ketidaknetralan Presiden saat ini.

"Bansos dibutuhkan terutama mereka yang masuk dalam kategori buruh dan miskin. Hanya saat ini kita menilai bantuan ini sarat dengan muatan politik," ungkapnya.

Elly tidak menyangkal jika penyaluran bansos saat ini bakal menimbulkan pro dan kontra. Sehingga, ia berpendapat sebaiknya itu dihentikan sementara hingga pilpres usai.

"Memang ini program pemerintah. Kalaupun harus dijalankan saat ini, dapat kah dipastikan bahwa bantuan yang beredar adalah dari pemerintah, tapi bukan dari parpol," tegas dia.

4 dari 4 halaman

Jangan Cair Sekaligus

Senada, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, sebaiknya penyaluran bansos jangan dihentikan karena rakyat membutuhkan. Termasuk buruh korban PHK yang sudah tidak punya penghasilan.

Namun, Said Iqbal mensyaratkan pencairannya jangan dilakukan sekaligus. Khususnya pada Februari 2024 nanti, dimana ia menyarankan penyaluran bansos dilakukan selepas waktu pencoblosan.

"Tetapi penyaluran bansos jangan dirapel 3 bulan, melainkan disalurkan per bulan. Dimana khusus penyaluran bansos bulan Februari dibagikan tanggal 29 Februari pasca pemilu. Sehingga tidak ada politisasi bansos terhadap pemilu," ujarnya kepada Liputan6.com.

Sementara untuk pencairan per Januari ini, ia tidak mempermasalahkannya lantaran jeda waktu antara penyaluran dan tahap pencoblosan masih terhitung jauh.

"Penyaluran Januari tidak akan ada pengaruh karena pemilu masih 14 Februari, rakyat sudah lupa. Prinsipnya bulan Februari tidak ada penyaluran bansos dan bansos tidak boleh dirapel 3 bulan di muka," tegasnya.