Liputan6.com, Jakarta - impact.com, penyedia data pasar e-commerce untuk kawasan Asia Tenggara, merilis laporan mendalam yang bertajuk 'The Power of Influence – E-commerce Influencer Marketing in Southeast Asia’. Dalam laporan ini mengungkapkan pemahaman komprehensif tentang dinamika antara konsumen, brand, influencer, dan tren yang muncul dalam lanskap digital di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Menurut hasil survei yang mencakup lebih dari 400 responden di Indonesia dengan 22,75% berusia 18-24 tahun, 47,25% berusia 25-34 tahun, dan 21,50% berusia 35-44 tahun, disimpulkan bahwa sebanyak 87% responden memutuskan untuk melakukan pembelian berdasarkan rekomendasi yang datang dari influencer dan selebriti terkemuka.
Baca Juga
Instagram Nadia Raysa Diserbu Netizen Usai Marselino Cetak 2 Gol, Padahal Status Sudah Mantan Pacar
Mengeluh Gara-gara Penerbangannya ke Australia Dibatalkan Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, Influencer Dikecam Nirempati
4Â Influencer Perempuan Pakistan Promosikan Wisata Aman dan Seru di Indonesia untuk Perempuan
Terutama, produk yang paling sering dibeli oleh mayoritas responden adalah produk fashion dan sepatu, mencapai angka 67%. Kemudian, produk kecantikan mendapat perhatian dengan 61% responden, sementara produk elektronik juga menarik minat pasar sebanyak 40%.
Advertisement
Kepala impact.com Indonesia Myre Gustam menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir terdapat pertumbuhan yang sangat signifikan dalam industri pemasaran influencer di seluruh Asia Tenggara. Kawasan yang penuh dinamika ini berada di garis depan revolusi pemasaran, dengan perkiraan nilai industri yang akan melebihi USD 2,59 miliar pada tahun 2024.
"Indonesia khususnya telah menjadi pemain utama dalam industri ini, berkat penetrasi smartphone, diperkirakan industri ini akan mencapai USD 269 juta pada 2028. Peluang bagi brand untuk terhubung dengan audiens di pasar yang berkembang ini tak tertandingi," kata diadalam keterangan tertulis, Kamis (8/2/2024).Â
"Laporan terbaru kami tentang influencer menyoroti perubahan penting dalam preferensi konsumen Indonesia saat mereka berinteraksi dalam lanskap digital. Saat kami terus menjelajahi kompleksitas preferensi konsumen, kami bertekad untuk tetap menjadi pelopor dalam perjalanan yang terus berkembang dalam dunia influencer. Komitmen kami untuk memberikan konten yang otentik dan didukung oleh para ahli semakin kuat, sesuai dengan perubahan preferensi audiens kami yang terus berkembang." kata dia.Â
Â
Penting Disimak Influencer
Poin-poin penting yang disampaikan responden untuk brand yang ingin menciptakan (atau memperluas) strategi influencer meliputi:
Youtube dan Instagram masih memimpin persaingan
Dari responden Indonesia yang berpartisipasi dalam survei, platform media sosial dan konten yang paling sering digunakan adalah YouTube dan Instagram, dengan tingkat penggunaan mencapai 91%.
Selain itu, TikTok juga mengalami pertumbuhan yang pesat, dengan tingkat penggunaan mencapai 86%. Perlu ditekankan bahwa angka-angka ini jauh melampaui penggunaan Facebook, yang saat ini hanya mencapai 76%.
Konsumen Indonesia menyambut baik kebangkitan influencer berbasis AI (Kecerdasan Buatan)
Sebagian besar dari responden menunjukkan sikap netral atau bahkan mendukung kemungkinan munculnya jenis influencer tersebut, dengan 88% dari responden menyatakan netral atau mendukung.
Di sisi lain, hanya sebagian kecil, kurang dari 18%, yang merasa kecewa atau sedih ketika mengetahui bahwa influencer yang mereka ikuti adalah AI. Yang menarik, lebih dari 21% responden bahkan merasa senang dan antusias tentang prospek penggunaan AI di dunia influencer.
Temuan ini menggambarkan bahwa konsumen Indonesia memiliki sikap yang terbuka dan menerima terhadap kehadiran teknologi ini.
Â
Â
Advertisement
Keaslian dan keahlian merupakan aspek yang paling diutamakan oleh konsumen
Dalam konteks dunia influencer online dan pengikut selebritas, faktor keaslian dan keahlian telah menjadi prioritas utama bagi konsumen ketika responden memilih dengan siapa mereka ingin berinteraksi.
Sebanyak 79% responden dalam survei menekankan pentingnya "ulasan produk atau layanan yang jujur" sebagai faktor utama yang memengaruhi keputusan mereka dalam mengikuti influencer dan selebritas.
Di posisi berikutnya, 69% responden menyebutkan "keahlian dalam topik atau niche tertentu" sebagai faktor yang memengaruhi keputusan mereka.
Angka-angka ini jauh melampaui faktor-faktor lain seperti humor (53%), penampilan (51%), dan gaya hidup (37%), dengan sangat jelas menunjukkan peran krusial yang dimainkan oleh keaslian dan keahlian dalam membentuk followers online.