Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan moda mobilitas udara perkotaan atau sering disebut dengan taksi terbang di Ibu Kota Nusantara (IKN) kian nyata. Saat ini Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah menjalankan survei lokasi untuk proof of concept (PoC).
Rencananya, proof of concept mobilitas udara perkotaan atau taksi terbang ini di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, dan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca Juga
Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi menjelaskan, uji coba moda taksi terbang di IKN dilaksanakan sebelum HUT ke-79 RI di 2024. Momentum ini hanya ada melalui pembangunan IKN dan harus dimanfaatkan.
Advertisement
"Kita berharap ada teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk penciptaan, pengembangan, dan ada peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia,” ujar dia dikutip dari Antara, Kamis (8/2/2024).
Ali memberikan dukungan kuat untuk inisiatif kolaborasi antara bandara di Kalimantan Timur dengan perusahaan internasional, salah satunya agar segera diwujudkannya bentuk uji coba mobilitas udara perkotaan untuk implementasi teknologi maju di Nusantara dan kota sekitarnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otorita IKN Tonny Agus Setiono menitikberatkan pada pentingnya kolaborasi yang komprehensif antara pemerintah dan swasta, serta kelayakan moda,
“Uji coba harus dilakukan dengan pengkajian dan sertifikasi yang matang dan juga perlu dilanjutkan untuk studi mengenai kelayakan operasional dan penyusunan rekomendasi lingkup kebijakan baru dalam mobilitas udara perkotaan," kata Tonny.
Pengembangan SDM Juga
Oleh karena itu, lanjutnya, proof of concept ini tidak hanya berfokus dalam pengembangan kelaikan moda, tetapi juga pengembangan sistem, sumber daya manusia, dan perangkat kebijakan kedepannya.
IKN dibangun menjadi kota cerdas (smart city) dengan mengadopsi teknologi transportasi dan mobilitas cerdas berbasis mobilitas sebagai layanan (mobility as a service). Salah satu teknologi yang diterapkan adalah mobilitas udara perkotaan (urban air mobility).
Survei ini turut diikuti oleh Korean Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC). Sebelumnya HMC telah menandatangani nota kesepahaman dengan Otorita IKN untuk membangun ekosistem Advanced Air Mobility di Indonesia pada saat perhelatan B20 Summit di Bali Nusa Dua Convention Center pada akhir 2022 silam.
Kegiatan pada kunjungan survei ini terdiri atas rapat pembahasan potensi lokasi dan pengumpulan data untuk keperluan PoC serta survei sisi udara pada masing-masing bandara.
Advertisement
Penentuan Lokasi sesuai Asesmen
Direktur Corporate Affairs Hyundai ASEAN, Tri Wahono mewakili Hyundai Motors menuturkan, pihak Hyundai berterima kasih kepada Otorita Bandara, Angkasa Pura, dan Kementerian Perhubungan yang mendampingi kunjungan hari ini.
“Pihak Hyundai akan menentukan lokasi sesuai asesmen, dan berkoordinasi dan bekerja sama secara optimal kepada pemangku kepentingan yang terlibat dalam uji coba ini,” ujar Tri Wahono.
Nusantara siap menjadi kota modern masa depan dengan ekosistem tiga kota yang memiliki enam komponen smart city, salah satunya transportasi dan mobilitas berbasis mobilitas sebagai layanan mobility as a service yang menjadi fokus PoC ini.
PoC ini mencakup pengujicobaan pemesanan moda first-mile dan last-mile menggunakan layanan mobil listrik serta pengujicobaan moda mobilitas udara otonom (autonomous air mobility).