Liputan6.com, Jakarta Kekayaan miliarder India, Gautam Adani sempat anjlok lebih dari USD 80 miliar atau Rp 1,2 kuadriliun dalam sebulan menyusul rilis laporan Hindenburg Research pada Januari 2023.
Laporan itu menuduh Gautam Adani, orang terkaya di Asia, terlibat dalam kasus penipuan selama beberapa dekade.
Baca Juga
Tetapi Adani dengan tegas membantah laporan tersebut, menyebutnya “tidak berdasar” dan sebagai informasi yany menyesatlan.
Advertisement
Setahun kemudian, Adani tampaknya telah bangkit kembali. Para analis bahkan mengatakan bahwa miliarder ini bisa memberikan pujian atas cara dia menangani krisis.
“(Adani Groupp) telah bekerja dengan sangat baik di berbagai bidang sejak laporan Hindenburg,” kata Manish Chowdhury, kepala penelitian di broker StoxBox, dikutip dari CNN Business, Jumat (9/2/2024).
“Sekarang hal ini dikelola dengan lebih baik dan mereka telah belajar dengan cepat dari kesalahan mereka dan menangani sorotan media dengan baik,” bebenya.
Putusan Pengadilan Tinggi India
Konglomerasi ini mendapat dorongan lain bulan lalu ketika pengadilan tinggi India memerintahkan regulator pasar untuk segera menyelesaikan penyelidikannya terhadap Adani Group, kemudian mengatakan tidak diperlukan penyelidikan lebih lanjut.
Saham sebagian besar dari 10 emiten Adani agroup menguat tahun ini, dan beberapa di antaranya menyentuh rekor tertinggi baru-baru ini.
Pada hari Kamis (8/2), kekayaan miliarder Gautam Adani sekali lagi melampaui ambang batas USD 100 miliar atau setara Rp. 1,5 kuadriliun, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia
Meskipun kekayaan pribadi Adani masih sekitar USD 100 miliar, dibandingkan dengan puncaknya pada tahun 2022, ketika ia sempat menggeser Jeff Bezos sebagai orang terkaya kedua di dunia, hal ini menempatkannya sebagai orang terkaya ke-12 di dunia tepat di belakang rekan miliarder senegaranya. Mukesh Ambani.
Sebagai informasi, Gautam Adani Ia memulai karirnya di perdagangan berlian sebelum mendirikan bisnis perdagangan komoditas pada tahun 1988, yang kemudian berkembang menjadi Adani Enterprises, unit andalan grup tersebut. Dia sekarang memiliki perusahaan di berbagai sektor mulai dari batu bara hingga energi ramah lingkungan.
Advertisement