Liputan6.com, Jakarta - Pelancong asal Indonesia, mengungkapkan pengalaman unik mereka saat mengunjungi jembatan kaca Bungalio Hill, di Tamparuli, Kota Kinabalu, Malaysia. Untuk memasuki wahana jembatan kaca Bungalio Hill, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar RM 65 atau sekitar Rp. 212.000.
Pelancong asal Tangerang, Sisil mengungkapkan bahwa harga tiket tersebut sepadan dengan pengalamannya di Bungalio Hill, karena pemandangan indah di jembatan kaca yang dikelilingi oleh bukit-bukit hijau di Tamparuli.
"Untuk turis (harga tiket Bungalio Hill) sepadan ya, karena ini kesempatan yang jarang di dapat, terutama jika berkunjung bersama keluarga,” ungkapnya kepada media di Tamparuli, Kota Kinabalu, Malaysia, dikutip Minggu (11/2/2024).
Advertisement
Dalam kesempatan yang sama, pengunjung asal Jakarta, yakni Joni mengatakan bahwa ia sempat ragu untuk mencoba melintasi jembatan tersebut, lantaran tampilan kaca yang sangat transparan dengan ketinggian 40-80 kaki.
Namun setelah mencoba sedikit demi sedikit, ia akhirnya bisa menikmati pengalaman melihat pemandangan jembatan yang telah dibuka sejak Mei 2023 itu.
"Awalnya takut, tapi setelah dicoba sedikit demi sedikit dan tidak lihat kebawah jadi berani," katanya.
Setelah jembatan kaca, rombongan wisatawan Indonesia dalam "Familiarization Trip to Kota Kinabalu" bersama Sabah Tourism Board melanjutkan perjalan ke Jembatan Gantung Tamparuli yang berjarak hanya sekitar 20 menit dari Bungalio Hill.
Jembatan Gantung ini pun dikenal sebagai salah satu ikon kawasan tersebut dengan kisah legenda unik dibaliknya.
Pengunjung mendapati adanya dua jalur. Di mana jalur pertama, dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Sementara jembatan gantung, hanya dapat dilalui oleh maksimal 20 orang saja sekali menyeberang.
Intip 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Kota Kinabalu Malaysia
Pilihan wisata kini semakin beragam, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Salah satu destinasi luar negeri yang menawarkan pengalaman wisata unik adalah Kota Kinabalu di Sabah, Malaysia.
Seperti diketahui, Indonesia AirAsia sejak Selasa 6 Februari 2024 telah membuka penerbangan langsung dari Jakarta (CGK) ke Kota Kinabalu (BKI).
Dalam menyambut pembukaan penerbangan langsung Jakarta (CGK) ke Kota Kinabalu (BKI), Liputan6.com berkesempatan mengunjungi sejumlah rekomendasi destinasi wisata yang disajikan langsung oleh Sabah Tourism Board.
Berikut ulasan 3 destinasi wisata unik di sekitar Kota Kinabalu yang dikenal luas sebagai “Malaysian Borneo”:
1. Jembatan Tamparuli
Berlokasi di Jalan Tamparuli, Ranau, Tamparuli, Jembatan Tamparuli merupakan salah satu ikon kawasan tersebut dengan kisah legenda unik dibaliknya.
Namun perlu diketahui, seluruh jembatan di Sabah memiliki nama yang serupa yakni Jambatan Tamparuli.
Yang membedakan, jembatan Tamparuli ini merupakan jembatan gantung kokoh yang dibangun sekitar tahun 1930-an oleh seorang engineer asal Inggris, dan masih digunakan hingga saat ini.
Pengunjung yang datang ke jembatan ini akan mendapati adanya dua jalur. Di mana jalur pertama, dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Sementara jembatan gantung, hanya dapat dilalui oleh maksimal 20 orang saja sekali menyeberang.
Advertisement
2. Jembatan Kaca Tamparuli
Jambatan Kaca Tamparuli atau Bungalio Hill berlokasi di Jalan Bontoi, Tamparuli, Sabah, Kota Kinabalu, Malaysia. Untuk memasuki wahana ini, pengunjung akan dikenakan biaya tiket senilai RM 65 atau sekitar Rp. 200.000.
Jembatan kaca ini memiliki panjang 150 kilometer dan tinggi 50 kaki ini, dengan pemandangan yang menghadap ke area perbukitan.
Adapun waktu dibukanya Jembatan Kaca Tamparuli yaitu pada pukul 09.00-18.00.
3. Sunset di Tepi Pantai, Shangri-La Resort, Tanjung Aru, Kota Kinabalu
Resor Shangri-La di kawasan Tanjung Aru, Kota Kinabalu, Malaysia menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati banyak wisatawan asing, tak terkecuali Indonesia.
Resor ini bahkan pernah dikunjungi oleh sejumlah penyanyi ternama Indonesia, salah satunya Rossa dan Afgan.
Dilengkapi dengan pantai privat, serta sejumlah kolam renang dan cafe di sekitarnya membuat resor tersebut salah satu lokasi yanh diminati wisatawan untuk menyaksikan keindahan matahari terbenam di tepi pantai Malaysia Borneo.
Advertisement