Sukses

Rencana Tenor KPR hingga 35 Tahun, Ini Kata Dirut Bank BTN

Falam KPR subsidi secara aturan tenornya bisa mencapai 20 tahun, tetapi pada kenyataannya banyak yang dapat melakukan pelunasan dalam tenor 8-10 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah menggodok sistem kredit cicilan rumah dengan tenor panjang hingga 35 tahun. Rencana KPR 35 tahun ini ditujukan terutama bagi kalangan generasi Z dan milenial untuk bisa membeli rumah.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Nixon LP Napitupulu menuturkan skema ini masih dalam kajian oleh pemerintah, Dari sisi perbankan, menurut Nixon KPR dengan tenor 35 tahun bisa saja dilakukan.

“Isunya ada dua, pertama terkait penyediaan likuiditas panjang dan kedua dari sisi konsumen makin panjang tenor maka biaya bunga yang ditanggung lebih besar,” kata Nixon dalam paparan kinerja Bank BTN, Senin (12/2/2024).

Nixon mencontohkan dalam KPR subsidi secara aturan tenornya bisa mencapai 20 tahun, tetapi pada kenyataannya banyak yang dapat melakukan pelunasan dalam tenor 8-10 tahun.

Nixon menambahkan pihaknya juga sedang dalam tahap diskusi untuk menciptakan KPR subsidi dengan tenor subsidi yang lebih pendek tetapi masa kreditnya tetap sama.

“Dengan menurunkan masa subsidi, tetapi masa kredit sama, jumlah kuotanya meningkat jadi aksesnya lebih luas,” jelas Nixon.

Menurut Nixon dengan adanya skema ini memungkinkan kuota KPR subsidinya yang awalnya sekitar 200 ribu per tahun, bisa meningkat hingga 300-350 ribu per tahun.

2 dari 3 halaman

BTN Cetak Laba Bersih Rp 3,5 Triliun sepanjang 2023

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan laba bersih Rp 3,5 triliun sepanjang 2023. Perolehan laba bersih melonjak 14,94% secara tahunan dari 2022 sebesar Rp 3,04 triliun. 

Direktur Utama Bank BTN Nixon Napitupulu mengungkapkan, kenaikan laba bersih ini didorong pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar 14,86% secara tahunan menjadi Rp 1,43 triliun.

“Pendapatan berbasis komisi tersebut mendorong laba bersih perseroan. Kenaikan laba didorong dengan meningkatnya fee based income,” kata Nixon dalam paparan kinerja BTN, Senin (12/2/2024).

Adapun, Bank BTN membukukan penyaluran kredit mencapai Rp 333,7 triliun hingga Desember 2023. Capaian ini naik 11,9% secara tahunan. Pendorong kenaikan penyaluran kredit BTN sepanjang 2023 masih didorong oleh KPR.

“KPR subsidi dan non subsidi masih jadi motor penggerak kinerja BTN sepanjang 2023,” pungkas Nixon.

Nixon menuturkan transformasi bisnis perusahaan secara menyeluruh telah berdampak positif pada berbagai lini kinerja keuangan baik dari sisi laba, penyaluran kredit, perolehan total dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah maupun kenaikan aset.

Ia melanjutkan, kinerja gemilang perseroan di 2023 merupakan momentum untuk terus menggenjot pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan pada tahun ini. 

3 dari 3 halaman

BTN Sudah Beri Pembiayaan 5,2 Juta Unit Rumah, Mayoritas MBR

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) TBK (BTN) memasuki usia ke-74 tahun pada 9 Februari 2024. Usia yang cukup matang untuk bisa terus berkontribusi sebagai bank fokus pembiayaan perumahan dan mengemban amanah untuk bisa mewujudkan mimpi rakyat Indonesia memiliki rumah impian.

Dalam usianya yang ke-74 tahun, BTN telah berhasil membuktikan kepada pemerintah, stakeholder dan rakyat Indonesia untuk terus setia mengemban amanah melakukan pembiayaan perumahan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Dari total 5,2 juta unit rumah yang telah dibiayai BTN selama 74 tahun, sekitar 4,05 juta dinikmati oleh MBR melalui fasilitas KPR Subsidi.

“Kami telah membuktikan posisi kami sebagai bank yang paling banyak menyalurkan pembiayaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kami merupakan mitra pemerintah yang aktif dalam mensejahterakan rakyat dari sisi papan atau kepemilikan rumah,” ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu di Jakarta, ditulis Sabtu (10/2/2024).

Nixon mengungkapkan dalam usia yang ke-74 tahun, tema HUT BTN kali ini adalah “Berperan Membangun Peradaban dan Memajukan Masa Depan Bangsa”.

Tema ini kami ambil karena dari rumah yang dibiayai BTN telah banyak lahir peradaban-peradaban dari keluarga-keluarga yang awalnya tergolong MBR, dalam beberapa tahun mendatang ekonominya sudah maju. Dan dari rumah juga lahir generasi-generasi Emas yang telah memajukan bangsa Indonesia ini.

“Banyak tokoh-tokoh yang pada masa awal membangun karir memiliki rumah pertama dibiayai oleh BTN. Dari tokoh-tokoh ini lahir anak-anak yang juga memiliki kontribusi besar bagi kemajuan bangsa,” jelasnya.