Sukses

Lippo Karawaci Targetkan Prapenjualan Rp 5,37 Triliun di 2024, Apa Produk Andalannya?

Pada tahun lalu, Lippo Karawaci membukukan pra penjualan Rp 5,12 triliun, melampaui target awal Rp 4,9 triliun. Dari sisi kontribusi penjualan berdasarkan lokasi, Lippo Village tetap menjadi kontributor terbesar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), mengandalkan proyek kota mandiri Lippo Village, terutama produk rumah tapak Cendana Homes Series, untuk meraih pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp5,12 triliun selama 2023.

Pada tahun lalu, Lippo Karawaci membukukan pra penjualan Rp 5,12 triliun, melampaui target awal Rp 4,9 triliun. Dari sisi kontribusi penjualan berdasarkan lokasi, Lippo Village tetap menjadi kontributor terbesar, yaitu sekitar 51% atau Rp 2,62 triliun, diikuti oleh Lippo Cikarang dengan 25% atau Rp 1,30 triliun, kemudian berbagai proyek di kota lainnya.

Di Lippo Village sendiri pada tahun 2023, pra penjualan sebagian besar didorong oleh perumahan tapak yang menyumbang 79% dari total penjualan, didominasi oleh Cendana Homes Series. Tiga produk teratas dalam kategori perumahan tapak adalah Cendana Essence, Park Serpong – Cendana Homes Series, Park Serpong – XYZ Livin series.

Group CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, Lippo Karawaci telah berhasil melampaui target pra penjualan 2023 sebesar 5%, yang mencerminkan tingginya permintaan terhadap produk rumah tapak dan komersial kami yang ditawarkan dengan harga terjangkau.

Kesuksesan peluncuran Park Serpong, termasuk peluncuran seri XYZ Livin, membuka peluang permintaan baru dan Lippo Karawaci yakin kota baru Park Serpong akan memainkan peran penting dalam mendorong kinerja perusahaan di masa depan.

"Sembari kami menyiapkan peluncuran proyek-proyek prospektif yang baru, kami tetap optimis bahwa kami akan mampu meningkatkan kinerja di tahun mendatang.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (13/2/2024).

Memasuki 2024, Lippo Karawaci akan terus berinovasi dan memperkenalkan produk-produk baru dengan harga bervariasi untuk menggaet permintaan baru di berbagai segmen pembeli. Pada tahun ini, Lippo Karawaci menetapkan target pra penjualan sebesar Rp 5,375 triliun, meningkat 10% dibandingkan target tahun 2023.

Pencapaian target ini akan ditopang oleh produk-produk residensial dan komersial baru di Lippo Village dan Lippo Cikarang, maupun di wilayah lain yang merupakan lahan cadangan perseroan.

2 dari 3 halaman

Strategi Lippo Karawaci Terapkan Konsep Eco-Living

Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), berkomitmen mengembangkan ruang terbuka hijau (RTH) di setiap kawasan properti perseroan.

Group CEO Lippo Karawaci John Riady menyampaikan, perusahaan mendukung keanekaragaman hayati dengan mengintegrasikan konsep “eco-living” ke kawasan perseroan.

 "Lippo Karawaci juga berusaha menciptakan keseimbangan yang harmonis antara ruang terbuka hijau dan pemandangan alam yang asri, sehingga memungkinkan penghuni dan masyarakat umum untuk menikmati lingkungan hidup yang indah dan sehat," kata dia, Kamis (18/1/2024). 

Salah satu bidang yang menjadi fokus utama Lippo Karawaci adalah peremajaan ruang terbuka hijau. Upaya tersebut termasuk mengubah bidang tanah kosong menjadi taman umum serta pemeliharaan rutin dan penataan ruang.

Upaya ini berfungsi memperindah kawasan sekitar, membuat kota lebih sejuk, dan meningkatkan kualitas udara.

Selama bertahun-tahun, Lippo Karawaci telah menanam lebih dari 160 ribu pohon di tiga kawasan, yaitu di Lippo Village, Lippo Cikarang, dan di Tanjung Bunga. Pada tahun 2022, Lippo Karawaci juga membuka lebih dari 12.400 m2 ruang terbuka hijau baru dan mengembangkan 39 taman.

3 dari 3 halaman

Fasilitas Pembibitan

Fasilitas pembibitan tanaman di Lippo Village sendiri merupakan rumah bagi sekitar 20 ribu tanaman dari 101 spesies tanaman berbeda yang digunakan dalam lanskap wilayah GrupLippo Karawaci.

Pada tahun 2022, Grup Lippo Karawaci menghabiskan total Rp 17 miliar untuk kegiatan tata ruang guna memelihara keasrian kawasan.  

Pada tahun 2022, Lippo Karawaci juga memulai Program Relokasi Pohon untuk memindahkan sementara pohon yang ada di area pengembangan ke fasilitas pembibitan tanaman, untuk terus dirawat sebelum menanamnya kembali setelah pekerjaan pembangunan selesai.

Di tahap percontohan program ini, Lippo Karawaci berhasil merelokasi sekitar 200 pohon dan akan meneruskan relokasi pohon saat diperlukan.