Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog kembali menyalurkan program bantuan pangan berupa bansos beras sehari setelah hari pencoblosan. Sebelumnya, program bansos beras sempat dihentikan sementara pada masa tenang Pemilu 2024 agar tidak dipolitisasi.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi pun turut memantau langsung penyaluran bansos beras di dekat rumahnya di Kota Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga
"Pagi ini bantuan pangan dimulai lagi. Saya sempat hadir di Kantor Pos Sukasari Bogor, sekitar 2 km dari rumah," ujar Bayu kepada Liputan6.com, Kamis (15/2/2024).
Bayu menyampaikan, penyaluran bantuan pangan beras kali ini dilaksanakan di kantor pos lantaran kantor-kantor kelurahan masih digunakan untuk keperluan pemilu.
Advertisement
"Kali ini penyaluran bantuan pangan via kantor pos, karena kantor Kelurahan masih menangani kotak-kotak suara Pemilu kemarin," kata Bayu.
Jaga Harga Beras
Bulog sendiri tetap mengucurkan program bansos beras, meskipun cara ini dianggap tidak bisa serta merta menurunkan harga beras. Pernyataan itu dilontarkan Bayu pasca melihat penyaluran bansos beras tahun lalu yang tidak berpengaruh terhadap harga beras.
"Bantuan pangan (bansos betas) dari pengalaman kita tahun lalu ternyata tidak bisa menekan (harga beras mahal)," tegas Bayu di kantornya beberapa waktu lalu.
Â
Punya Banyak Manfaat
Kendati begitu, ia menilai program bantuan pangan untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pun tetap memiliki manfaat. Khususnya dalam menyuplai beras seberat 10 kg untuk kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
"Mungkin (harga beras) masih tinggi, tapi tidak lagi bergejolak. Reference itu terbukti secara empiris dan kita lihat, kita akui bantuan pangan tidak bisa menurunkan harga. Yang bisa menekan harga adalah pasokan dan produksi," ungkapnya.
Di tengah kondisi sulit yang membuat harga beras melambung, Bayu menyebut Bulog memiliki peran untuk melakukan stabilisasi dan menyediakan alternatif bagi mereka yang membutuhkan.
"Tentunya kelas menengah atas tidak termasuk paling membutuhkan yang paling membutuhkan 22 juta keluarga berpendapatan rendah," kata Bayu.
Â
Advertisement
Bisa Jaga Konsumsi Masyarakat
Bayu pun yakin pasokan bansos beras 10 kg setiap bulan untuk tiga bulan beruntun bisa menyokong kebutuhan konsumsi bagi warga yang membutuhkan.
"Yang kita lakukan, sediakan bantuan pangan 10 kg Rp 0. Jadi 10 kg bantuan pangan itu betul-betul menolong, meringankan masyarakat berpendapatan rendah," pungkas dia.