Sukses

Bos Bulog Jamin Stok Beras di Pasar Aman untuk 20 Hari

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi terus melakukan pemantauan terhadap kecukupan stok beras di pasaran. Ia lantas berkeliling ke 6 lokasi pada Kamis (15/2/2024) untuk melihat ketersediaan stok.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi terus melakukan pemantauan terhadap kecukupan stok beras di pasaran. Ia lantas berkeliling ke 6 lokasi pada Kamis (15/2/2024) untuk melihat ketersediaan stok.

Dari hasil pemantauannya, Bayu menghitung stok beras yang tersedia di pasar mencukupi untuk sekitar 20 hari ke depan tanpa adanya penambahan.

Kecukupan stok beras pun diklaim masih bisa terus bertambah lantaran proses penyaluran masih tetap berjalan, termasuk yang berasal dari kuota impor.

 

"Dengan kondisi per hari ini aja bisa tahan untuk 20 hari tanpa penambahan stok. Padahal stok masih terus datang, jadi relatif aman," ujar Bayu kepada Liputan6.com, Kamis (15/2/2024).

"Semua proses berjalan. Beras datang lalu disalurkan. Datang lagi, disalurkan lagi," dia menambahkan.

Keyakinan itu muncul pasca Bulog menyalurkan 271 ribu kg, atau setara 271 ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang masuk per 13 Februari 2024. Tambahan stok itu disebar untuk 8 ritel modern

Data Beras

Menurut informasi data yang diberikannya, sebanyak 80 ton di antaranya disetorkan kepada Hypermart. Kemudian, sebanyak 50 ton untuk Indomarco Jakarta 2, 50 ton untuk Ramayana, dan 30 ton untuk Alfamart.

Sementara 9 ton beras SPHP disalurkan kepada Indogrosir Kemayoran, 20 ton untuk Indogrosir Tangerang, 22 ton untuk Transmart, dan 10 ton untuk Lottemart.

Bayu juga lantas menunjukan hasil pengecekannya langsung ke 6 tempat pada Kamis (15/2/2024) hari ini. Tak hanya gerai ritel modern, ia pun membagikan laporannya di pasar tradisional hingga Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

"Hypermart beras banyak tersedia, Ramayana Depok tersedia. Pasar Rakyat Rawamangun banyak, Transmart Cempaka Putih juga banyak," ungkap Dirut Bulog tersebut

2 dari 3 halaman

Beras di Alfamat dan Indomart Langka, Begini Respon Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali buka suara soal stok beras langka di pasar ritel semisal Alfamart dan Indomaret cs.

Namun, ia tidak menjawab secara jelas terkait kelangkaan beras tersebut. Ia hanya berjanji untuk mengajak insan media untuk melihat langsung kondisi stok beras di toko ritel.

"Nanti saya ajak. Saya tunjukin berasnya ada atau ndak ada," ujar Jokowi di sela-sela acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Senada, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi juga sempat menjawab perihal kekosongan stok beras di pasar ritel modern. Bulog sendiri menyuplai beras operasi pasar ke supermarket dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Data Penyaluran Beras

Bayu menyampaikan, Bulog pada hingga 12 Februari 2024 telah menggelontorkan 226 ribu ton beras SPHP. "Sebagai catatan, sampai 12 Februari sudah disalurkan 226 ribu ton beras SPHP secara nasional," ujar Bayu beberapa waktu lalu.

Untuk Jakarta saja, ia menambahkan, Bulog sudah mengucurkan sekitar 60.000 ton beras SPHP dalam waktu 10 hari. Tambahan stok puluhan ton pun sudah ikut dikirimkan ke toko ritel modern pada Senin, 12 Februari 2024.

"Kemarin ambil contoh Jakarta, Senin, kami sudah langsung bekerja, kita kirim Hypermart 40 ton, Ramayana 50 ton, Lotte 10 ton, Alfamart 30 ton, Indomaret 50 ton, Indogrosir 40 ton," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Pasok ke Pasar Induk

Tak hanya gerai ritel modern, Bulog juga menyuplai beras SPHP untuk Pasar Induk Beras Cipinang sekitar 2.800 ton. "Jadi kemarin saja, Bulog mengeluarkan 4.000 ton dalam 1 hari, SPHP, termasuk ke PIBC, termasuk ke ritel tadi," imbuh Bayu.

Bayu mengatakan, tugas Bulog untuk menyalurkan beras SPHP ke pasar ritel berbasis permintaan. Jika stok di rak sudah kosong, pelaku usaha ritel pun bisa meminta kembali ke Bulog.

"Ya kan kita tahu kalau misalnya Hypermart, Ramayana tadi kan kita kirimnya ke distribusi center mereka dong. Ya kita, Bulog enggak ngirim dong ke masing-masing, enggak, ke distribusi center mereka. Mereka yang mendistribusikan, itu sistem mereka kan begitu," tuturnya.

 

Â