Sukses

Kementan Intervensi Pompa Sawah Bera di Sumedang dan Subang untuk Percepatan Tanam

Berkaitan dengan produksi beras, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pada Desember 2023, dilakukan penanaman padi di lahan seluas 1,5 juta hektare dan pada Januari 2023 seluas 1,7 juta hektare. Kemudian pada Februari akan ada penanaman seluas sekitar 1 juta hektare sampai 1,5 juta hektare.

Liputan6.com, Subang Dalam rangka melakukan percepatan tanam padi, Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot produksi beras, termasuk sawah-sawah bera di Kabupaten Sumedang dan Subang, Jawa Barat. 

Berkaitan dengan produksi beras, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pada Desember 2023, dilakukan penanaman padi di lahan seluas 1,5 juta hektare dan pada Januari 2023 seluas 1,7 juta hektare. Kemudian pada Februari akan ada penanaman seluas sekitar 1 juta hektare sampai 1,5 juta hektare. 

"Kami tingkatkan produksi, sehingga stok beras cukup, jangan sampai kita kekurangan pangan dan kita bisa mewujudkan cita cita besar kita menjadi pengendali pangan dunia", ujar Mentan Amran, Minggu (18/2).

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan, gambaran umum pertanaman  padi nasional berdasarkan Siscrop 15-30 Januari 2024 terdapat Luas Tanam 3.510.665 ha dengan Luas Bera  1.259.810 ha. Sedangkan gambaran umum pertanaman di Jawa Barat berdasarkan Siscrop 15-30 Januari 2024 terdapat Luas Tanam 398.701 ha dengan Luas Bera 154.999 ha.

"Kalau di gambaran umum pertanaman di Kabupaten Subang ini berdasarkan Siscrop 15-30 Januari 2024 terdapat Luas Tanam 47.856 ha dengan Luas Bera 27.320 ha," ujar Ali Jamil.

Dalam kunjungannya ke Desa Pada Asih, Kec.  Conggeang l, Kabupaten Sumedang, Ali Jamil mengatakan, sawah-sawah bera tersebut bakal dilakukan intervensi, untuk percepatan tanam. Kementan mendorong petani untuk memanfaatkan sumber-sumber air untuk percepatan tanam.

"Mereka belum tanam biasanya problemnya karena air belum sampe ke sawah. Sumber air ada tapi belum sampai ke lahan, misal letak sawah lebih tinggi dari sungai, jadi perlu dipompa," kata Ali Jamil.

Pemanfaatan sumber air yang dilakukan oleh Poktan Barokah di Sumedang ini dengan dilakukan pompanisasi dari Sungai Cianda untuk mengairi  lahan seluas 25 Ha.  Seluas 50 ha yang dikelola Poktan Sri Lancar ini belum bisa tanam karena kekurangan air.

"Saat ini juga sudah mulai turun hujan, tetapi air belum mencukupi untuk tanam. Kami sekarang mengupayakan pompanisasi dari Sungai Cianda, menggunakan dua unit pompa 3 inch," ujarnya. 

Lokasi sawah lainnya milik Poktan Sri Lancar yang masih bera di Desa Rawameneng, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang seluas 50 ha juga dilakukan pompanisasi dari Kali Jungklang dengan menggunakan pompa 6 inch dan 3 inch

"Selain itu, kami juga mengimbau untuk Dinas Pertanian dan petani atau Poktan yang memiliki Pompa Air agar segera diturunkan ke sawah dalam rangka percepatan penyediaan air untuk percepatan tanam dan perawatan tanaman hingga panen," katanya. 

 

 

 

(*)

Video Terkini