Sukses

Erick Thohir Rilis Motor Listrik Gesits Edisi Khusus, Cuma Ada 100 Unit

Menteri Erick Thohir menyampaikan,saat ini, baru ada 100 unit dengan edisi Motor Gesits x Garuda yang akan dijual.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI Erick Thohir resmi meluncurkan motor listrik Gesits edisi khusus Garuda. Ini merupakan motor listrik atas kolaborasi dengan sektor sepak bola Indi esia.

"Kolaborasi karya anak bangsa antara sepak bola dan teknologi diwujudkan dengan menghasilkan motor listrik keren," ujar Erick dalam Instagram @erickthohir, dikutip Senin (19/2/2024).

Menteri BUMN ini juga menyampaikan, penjualan akan dilakukan secara terbatas. Saat ini, baru ada 100 unit dengan edisi Motor Gesits x Garuda yang akan dijual.

Erick bilang, ini jadi kerja sama PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) dan PT Gesits Motor Nusantara yang sebagian sahamnya dimiliki Indonesia Battery Corporation (IBC).

"PT GSI dan GESITS akan menjual 100 motor listrik dengan dengan desain spesial Timnas Indonesia. Kolaborasi ini bentuk komitmen kami menjaga lingkungan dengan kendaraan bebas polusi," ucapnya.

Selain spesial dengan unit terbatas, pembeli juga berkesempatan untuk mendapatkan merchandise resmi Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

"Selain motor, pembeli juga akan mendapat helm dengan desain khusus, jersey baru Timnas Indonesia dan tiket pertandingan Timnas Indonesia," pungkasnya.

Diluncurkan di IIMS 2024

Perlu diketahui, momen peluncuran motor Gesits Garuda ini dilakukan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Direktur Utama PT Gesits Motor Nusantara Bernardi Djumairil menilai motor Gesit edisi khusus ini bisa diminasi masyarakat.

"Kami optimis edisi khusus dengan tampilan unik ini semakin meningkatkan ikatan emosional pengguna unir Gesits yang dimiliki," ujar dia di IIMS 2024, JIExpo Kemayoran, Jakarta.

 

2 dari 2 halaman

Masa Depan Mobil Listrik

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut sangat penting membangun ekosistem kendaraan listrik atau electronic vehicle (EV) untuk percepatan pembangunan industri kendaraan listrik.

Menurut Erick, intervensi Pemerintah terhadap industri otomotif merupakan hal yang lumrah jika ingin mempercepat pertumbuhan di industrinya. Ia menekankan, pada era 1980-an, Pemerintah juga melakukan program keberpihakan dalam melakukan melakukan industrialisasi motor dan mobil.

"Apalagi yang namanya motor dan mobil listrik itu tadi, bahan bakar bakunya ada di kita. Artinya jangan dilihat subsidi impor motor dan mobilnya, tetapi ekosistem di bawahnya akan terkena dampak positif juga," ujar Erick dikutip Minggu (18/2/2024).

Opsi subsidi terhadap mobil dan motor listrik impor dinilai dapat mendorong percepatan pertumbuhan industri baterai motor dan mobil listrik di Indonesia.

Hal tersebut dimungkinkan karena Indonesia menguasai material nikel atau bahan baku utama baterai motor dan mobil listrik.

"Sekarang pemerintah, bukan hanya BUMN. Bagaimana pemerintah sudah melakukan kebijakan penggunaan kendaraan motor dan mobil itu mendapatkan subsidi Impor. Banyak yang bertanya, kenapa kendaraan listrik disubsidi," katanya