Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Taylor Swift siap meraup jutaan dolar Amerika Serikat (AS) seiring tiket konser the Eras Tour yang terjual habis di Australia.
Mengutip Yahoo Finance, Senin (19/2/2024), Taylor Swift tampil di hadapan 96.000 penggemar setiap malam untuk tiga konsernya di MCG Melbourne selama akhir pekan. Ini adalah pertunjukan terbesar yang pernah dimainkan oleh pemenang Grammy 14 kali itu saat tur. Hal ini yang mendorongnya untuk menyebut kota di Australia ini sebagai “cinta dalam hidupku”.
Baca Juga
Sang mega bintang akan berada di Sydney. Taylor Swift akan menampilkan empat konser the Eras Tour di Stadion Accor dan tiket terjual habis sekitar 80.000.
Advertisement
Menurut laporan News Corp, Taylor Swift hasilkan USD 27 juta atau sekitar Rp 422,08 miliar (asumsi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.632) per pertunjukan tiga jam. Jumlah itu setara dengan USD 150.000 per menit atau USD 2.500 per detik.
Mengenai berapa banyak uang yang sebenarnya dikantongi Swift, salah satu orang dalam industri musik sebelumnya perkirakan Taylor Swift akan peroleh sekitar USD 5 juta atau sekitar Rp 78,15 miliar untuk setiap tujuh konser tiga jam di Australia. Totalnya sekitar USD 35 juta atau sekitar Rp 547,09 miliar.
Nilai itu setelah dikurangi biaya transportasi, akomodasi, produk dan publisitas, biaya sewa, pengelolaan tempat. Selain itu, mitra penjualan tiket akan ambil bagiannya.
Namun, ini hanyalah perkiraan dan sumber mencatat industri ini menjaga biaya terkait dengan alasan kepercayaan.
Kekayaan Taylor Swift
Lalu berapa kekayaan Taylor Swift?
Bloomberg dan Forbes sama-sama prediksi kekayaan Taylor Swift mencapai USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 17,19 triliun setelah kesuksesan Eras Tour.
Bloomberg prediksi, katalog musik Taylor Swift senilai USD 400 juta atau sekitar Rp 6,25 triliun. Ia memperoleh USD 370 juta atau sekitar Rp 5,78 triliun untuk penjualan tiket dan merchandise sekitar USD 120 juta atau sekitar Rp 1,87 triliun.
Ia juga memiliki kekayaan USD 110 juta bentuk real estate dan hasilkan USD 80 juta dalam royalti musik.
Eras Tour adalah tur pertama dalam sejarah yang hasilkan pendapatan kotor lebih dari USD 1 miliar, dan menjadikannya tur dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa.
Sementara itu, film konser The Eras Tour karya Taylor Swift adalah film konser terlaris sepanjang masa meraup USD 261,6 juta di seluruh dunia.
Advertisement
PM Thailand Ungkap Alasan Konser Taylor Swift Hanya di Singapura
Sementara itu, konser Eras Tour dari Taylor Swift yang sangat dinanti-nantikan berdampak di Asia Tenggara. Hal ini seiring ada laporan mengenai kesepakatan eksklusivitas dengan Singapura.
Hal itu membuat penggemar di Thailand kecewa, demikian dikutip dari laman Hindustan Times, Senin (19/2/2024).
Perdana Menteri Thailand Strettha Thavisin baru-baru ini buka suara mengenai diskusinya dengan promotor konser global Ashutz Entertainment Group. Ia mendapatkan informasi mengenai ada kesepakatan eksklusivitas konser Taylor Swift dan dilarang gelar pertunjukan Eras Tour di negara-negara ASEAN.
PM Thailand itu mengungkapkan kekecewaannya di sebuah acara bisnis di Bangkok, Thailand. Perdana Menteri Thavisin mengungkapkan rasa penasarannya sejak lama mengapa Taylor Swift tidak pernah tampil di Thailand atau negara tetangga manapun.
Ia pun mengungkapkan kalau pemerintah Singapura menawarkan USD 2 juta-USD 3 juta atau sekitar Rp 31,27 miliar-Rp 46,90 miliar per pertunjukkan sebagai imbalan atas eksklusivitas di Singapura.
"Jika saya mengetahui hal ini, saya akan membawakan konser itu ke Thailand. Konser dapat hasilkan nilai tambah bagi perekonomian,” ujar Thavisin.
Tekad Thailand
Ia menuturkan, jika Taylor Swift datang ke Thailand akan lebih murah untuk menyelenggarakannya di sini. Ia yakin akan mampu menarik lebih banyak sponsor dan wisatawan ke Thailand. “Meski pun kami harus subsidi setidaknya 500 juta baht, itu akan bermanfaat,” kata dia.
Adapun pertunjukkan Taylor Swift dibatalkan di Thailand, menurut laporan pada 2014. Taylor Swift dikabarkan telah menjual habis tiket pertunjukkan di Impact Arena Muang Thong Thani di Thailand. Namun, pertunjukan itu tiba-tiba dibatalkan tanpa penjelasan.
Saat ini, ikon pop dan pemenang Grammy 14 kali, Taylor Swift memiliki pengaruh besar di dunia hiburan. Menyusul penampilannya baru-baru ini di Tokyo, ia dijadwalkan tampil di National Stadium di Singapura pada Maret 2024. National Stadium memiliki kapasitas 55.000 ribu dan konser Taylor Swift berlangsung pada 2-9 Maret 2024.
Perdana Menteri Thailand Thavisin menuturkan, perjanjian dengan Singapura telah telah memperkuat tekadnya untuk mengembangkan Thailand menjadi tujuan konser terkemuka di Asia Tenggara.
Advertisement