Sukses

Direksi Pertamina NRE Dirombak, Ini Daftar Terbarunya

Pertamina sebagai induk usaha sekaligus pemegang saham mengumumkan pengangkatan jajaran direksi baru Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).

Liputan6.com, Jakarta Pertamina sebagai induk usaha sekaligus pemegang saham mengumumkan pengangkatan jajaran direksi Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) terbaru, di mana terdapat perubahan pada 3 posisi direksi, yaitu Chief Executive Officer, Direktur Keuangan, dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Penunjang Bisnis.

"Kami dengan bangga mengumumkan komposisi baru dari jajaran direksi Pertamina NRE yang akan membawa pengalaman yang lebih luas dan visi yang kuat untuk memajukan perusahaan ke masa depan yang lebih cerah dalam mengembangkan energi baru terbarukanm," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dikutip Selasa (20/2/2024).

Berikut adalah susunan jajaran direksi lama dan baru Pertamina NRE:

  • Chief Executive Officer : Dannif Danusaputro digantikan John Eusebius Iwan Anis
  • Direktur Keuangan : Iman Hilmansah digantikan Nelwin Aldriansyah
  • Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Said Reza Pahlevy digantikan Irzan Noor Rizky

"Perusahaan mengucapkan terima kasih atas dedikasi tinggi dari Pak Dannif, Pak Reza, dan Pak Iman yang telah membawa Pertamina NRE terus bertumbuh serta melakukan begitu banyak terobosan. Kami yakin jajaran direksi baru juga akan membawa Pertamina NRE lebih melesat dalam mencapai target-target yang ditetapkan pemegang saham, terutama dalam mengawal transisi energi untuk terwujudnya aspirasi net zero emission," ungkap Corporate Secretary Pertamina NRE, Dicky Septriadi.

Pengangkatan jajaran direksi baru ini diharapkan akan membawa Pertamina NRE lebih tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan, meningkatkan produktivitas, menjalin kolaborasi yang solid dengan mitra strategis dan pemangku kepentingan dalam pengembangan energi bersih di Indonesia.

2 dari 3 halaman

Tajak Sumur Migas di WK Rokan, Pertamina Tambah Lagi Cadangan Migas Nasional

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berkomitmen dalam upaya meningkatkan produksi dan menambah cadangan minyak dan gas (migas) nasional lewat program eksplorasi pengeboran Migas Non Konvensional (MNK). 

Bersama dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), komitmen ini diperkuat dengan telah dilakukannya tajak sumur eksplorasi MNK kedua di Wilayah Kerja (WK) Rokan yaitu sumur Kelok DET-1.

EVP Upstream Business PHR Edwil Suzandi mengatakan, tajak sumur MNK yang kedua tersebut berhasil dilakukan PHR bersama Pertamina Drilling di Sumur Kelok pada 14 Februari 2024 sekitar pukul 18.00 WIB. Pekerjaan ini dilakukan lebih cepat dari target.

“Alhamdulillah, tajak sumur eksplorasi Kelok DET-1 yang merupakan sumur kedua eksplorasi MNK ini lebih awal 4 hari dari perkiraan, karena faktor cuaca yang mendukung,” kata Edwil, dalam siaran pers, dikutip Minggu (18/2/2024).

Edwil menambahkan, kegiatan tajak sumur tersebut dilakukan dengan baik tanpa adanya insiden ataupun kecelakaan kerja. Menurutnya, selama pekerjaan MNK harapkan berlangsung dengan aman dan selamat atau incident free ops (IFO) dan bisa diselesaikan sesuai target.

Direktur Utama Pertamina Drilling Avep Disasmita menjelaskan, tajak Sumur Eksplorasi MNK tersebut menggunakan Rig Pertamina Drilling, tepatnya Rig PDSI #42.3/N1500-E yang berukuran besar dengan tenaga 1.500 horsepower (HP). Ini merupakan rig cyber dengan teknologi terkini dengan rencana kedalaman pengeboran mencapai hingga 8.188 kaki.

“Sebagai pembanding, operasi eksplorasi dan eksploitasi migas konvensional di wilayah kerja Rokan umumnya menggunakan rig 350, 550 dan 750 HP. Dengan spesifikasi rig yang mumpuni dan teknologi yang mutakhir, kami optimis dapat menyukseskan program pengeboran sumur eksplorasi MNK kedua di WK Rokan ini,” jelas Avep 

Avep menambahkan, tajak sumur eksplorasi MNK kedua di WK Rokan ini diharapkan mampu mendorong kegiatan eksplorasi dan studi MNK yang lebih masif, karena potensi sumber daya migasnya diperkirakan masih sangat besar. 

Avep menuturkan pihaknya berkomitmen untuk turut serta dalam upaya menopang ketahanan energi nasional, salah satunya adalah dengan mendukung kegiatan eksplorasi dan studi sumber MNK serta melakukan inovasi teknologi terkait dengannya.

 

3 dari 3 halaman

Tajak Sumur Pertama

Sebelumnya, PHR telah melakukan tajak sumur pertama eksplorasi MNK yakni sumur Gulamo DET-1, yang berlokasi di Rokan Hilir pada Juli 2023 lalu. 

Pengeboran sumur Gulamo DET-1 ini juga menggunakan rig Pertamina Drilling PDSI #42.3/N1500-E berkapasitas besar dengan tenaga 1.500 HP mencapai kedalaman pengeboran hingga 8.559 kaki ke dalam perut bumi dengan tipe sumur eksplorasi vertikal.

MNK merupakan migas yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya dengan permeabilitas rendah (low permeability). Perbedaan mendasar antara hidrokarbon konvensional dan nonkonvensional adalah bahwa hidrokarbon konvensional terbentuk di batuan sumber dan bermigrasi ke batuan penyimpan (reservoir) sedangkan hidrokarbon nonkonvensional terbentuk dan tersimpan di batuan yang sama.