Sukses

Dinilai Lambat, Erick Thohir Bakal Gaspol Investasi dan Hilirisasi Vale Pasca Divestasi Saham

Menteri BUMN Erick Thohir menungkapkan manfaat dari langkah divestasi saham Vale Indonesia. Menurutnya, investasi dan hilirisasi di tangan Vale bisa lebih cepat kedepannya setelah 34 persen saham digenggam MIND ID.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menungkapkan manfaat dari langkah divestasi saham Vale Indonesia. Menurutnya, investasi dan hilirisasi di tangan Vale bisa lebih cepat kedepannya setelah 34 persen saham digenggam MIND ID.

Erick Thohir menilai, aspek investasi dan hilirisasi nikel yang digarap Vale sebelumnya terlihat lambat. Maka, setelah mayoritas saham dikuasai Holding BUMN Industri Pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID, proses tersebut dikatakan bisa lebih cepat.

"Tetapi yang terpenting buat kami itu ketika Vale menjadi ekosistem kami (BUMN), kita akan mendorong percepatan investasi dan hilirisasi di Vale yang selama ini cukup lambat," tegas Erick saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

"Dan momentum daripada hilirisasi di Vale ini adalah momentum yang sangat baik," imbuhnya.

Pada konteks hilirisasi ini, Erick melihat adanya peluang pada industri kendaraan listrik. Dia melihat sendiri adanya peningkatan permintaan pada mobil listrik usai menghadiri Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.

Peluang bagi Vale Indonesia

Di sisi lain, permintaan pasar terhadap mobil konvensional terlihat menurun. Erick memandang poin ini jadi peluang bagi Vale Indonesia.

"Saya lihat permintaan mobil listrik sangat meningkat. Saya gak tau, belum dilaporin, berapa persennya saya ga tau, tapi memang sangat meningkat. Dan saya melihat ada beberapa perusahaan mobil yang jual mobil non listrik sepertinya penjualannya terkoreksi, saya gak mau sebut perusahaan apa juga, tapi artinya tren ini terjadi," urainya.

Dengan begitu, penguatan Vale Indonesia usai divestasi saham ke MIND ID disebut jadi sesuatu yang tepat dilakukan saat ini.

"Nah artinya momentum kita meng-hilirisasi, menginvetasi Vale lebih cepat ini menjadi sebuah momentum, itu yang saya lebih lihat," pungkasnya.

 

2 dari 3 halaman

4 Menteri Jokowi Jadi Saksi

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan kesepakatan divestasi saham Vale Indonesia akan dilakukan pada Senin, 26 Februari 2024, pekan depan. Sejumlah menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan turut menyaksikan penandatanganan tersebut.

Diantaranya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Menteri BUMN Erick Thohir. Informasi, yang ditandatangani adalah framework agreement terkait pengalihan porsi saham di Vale Indonesia.

"Jadi yang pasti kesepakatan penandatanganan itu mudah-mudahan Senin, jam 4 sore akan disaksikan pak Arifin Menteri ESDM, Pak Bahlil sebagai Menteri Investssi, lalu juga pak Luhut sebagai Menko Marinves dan saya," kata Erick saat ditemui di Gedung Danareksa, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

 

3 dari 3 halaman

Berapa Harga Sahamnya?

Kendati mendekati waktu penandatanganan kesepakatan, Erick enggan mengungkap berapa harga saham yang sudah disepakati. Menurutnya, angkanya akan diungkap pada momen penandatanganan tersebut.

"Selama itu belum ada di black and white, saya gak bisa komen, apalagi kan ini perusahaan Tbk (terbuka)," kata dia.

"Nah kalau itu jam 4 sore (Senin, 26 Februari 2024) sudah ditandatangani, berapa angkanya, yang itu omongin di situ, karena saya ga bisa bicara terlalu jauh, karena ini public company, kayaknya public company itu ada aturan-aturannya, saya takut salah," imbuhnya.

Perlu diketahui, sebelumnya sudah disepakati kalau Holding BUMN Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID akan mengempit 34 persen saham Vale Indonesia. Ini setelah ada kesepakatan penambahan 14 persen saham dari Vale Canada Limited, Sumitomo Metal Mining dan saham publik.

Saat ini, pemegang saham mayoritas adalah Vale Canada Limited dengan 43,79 persen, diikuti Sumitomo Metal Mining dengan 15,03 persen, serta MIND ID dan publik yang masing-masing menggenggam 20 persen.

Video Terkini