Sukses

Prabowo-Gibran Unggul di Real Count KPU, Bank Indonesia Jamin Tetap Independen

Bank Indonesia (BI) memastikan akan bersikap independen usai pasangan Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka mengungguli sementara hasil hitung suara atau real count KPU pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) memastikan akan bersikap independen usai pasangan  Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) mengungguli sementara hasil hitung suara atau real count KPU pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Gurbernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, fokus BI yaitu bersinergi dengan pemerintah terpilih untuk menjaga stabilitas Rupiah melalui berbagai kebijakan moneter

"Sebagimana kami lakukan, meskipun kami independen, kami akan terus bersinergi dengan pemerintah (terpilih)," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta Pusat, Rabu (21/2).

Komitmen independen ini sebagaimana yang dilakukan BI bersama pemerintahan Jokowi. Di mana, BI bersama Menteri Keuangan  SRi Mulyani hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus aktif berkomunikasi untuk melahirkan berbagai kebijakan yang dapat menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.

"Kan sekarang tadi terus berkoordinasi ya dengan bu Menteri Keuangan, terus koordinasi dengan Menko Perekonomian, berkoordinasi dengan ketua OJK," ungkapnya.

Lebih lanjut, Perry bersyukur ajang Pilpres 2024 berlangsung secara damai. Kegiatan pemilu ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat untuk mendorong perekonomian Indonesia.

"Kita bersyukur proses pemilu berjalan lancar," ucap Perry.

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) terus memperbarui hasil hitung suara atau real count Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Berdasarkan data dari situs KPU, pemilu2024.kpu.go.id, hingga Selasa (20/2/2024) pukul 07.00 WIB, suara masuk mencapai 72,03 persen atau 593.012 dari 823.236 TPS di seluruh Indonesia.

Berikut perolehan suara sementara tiga pasangan calon peserta Pilpres 2024 dari real count KPU:

- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar adalah 24,27 persen atau 23.569.399 suara.

- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 58,62 persen atau 56.931.332 suara.

- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md 17,11 persen atau 16.620.064 suara. 

2 dari 3 halaman

Ngerinya Dampak Kenaikan Harga Beras Jika Tak Segera Diatasi

Bank Indonesia mengakui harga beras hingga kini terus meroket. Berdasarkan survei pantauan harga yang dilakukan BI, harga beras tercatat naik signifikan di beberapa daerah.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman, mencontohkan, harga beras di Nusa Tenggara Barat sudah tembus Rp 12.946 per kilogram, bahkan di Kalimantan Tengah harga beras mencapai Rp 18.800 per kilogram.

Aida pun memaparkan dampak kenaikan beras ke inflasi. Untuk Januari saja kontribusi beras terhadap inflasi sebesar 0,64 persen,.sehingga komponen inflasi volatile food meningkat menjadi 7,22 persen.

"Saya sampaikan tiga hal pertama dampak beras ke inflasi, pada bulan Januari kemarin inflasi dia (beras) berdampak 0,64 persen month to month, ini dia bobotnya 3,43 persen kalau pakai SBH 2022 yang baru dikeluarkan BPS. Itulah yang menyebabkan volatile food kita mencapai 7,22 persen inflasinya," kata Aida dalam konferensi pers di RDG Februari 2024, di Jakarta, Rabu (21/2/2024). 

Lebih lanjut, Aida menyebut penyebab kenaikan harga beras dipengaruhi oleh kondisi cuaca yakni adanya El Nino yang menganggu musim tanam padi petani. Walaupun saat ini sudah ada beberapa daerah yang sudah memasuki musim hujan, namun intensitasnya belum merata di seluruh Indonesia. Tidak meratanya intensitas hujan inilah yang turut berpengaruh terhadap pergeseran musim tanam padi.

"Saat ini sudah ada masuk musim hujan di Indonesia tapi baru 70 persen, kalau di-compare tahun lalu Januari itu 77 persen. Ini lah yang membuat adanya pergeseran periode penanaman beras," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Penguatan Cadangan Beras

Adapun antisipasi untuk menangani permasalahan beras tersebut, Pemerintah melakukan penguatan cadang beras pemerintah (CBP). Tercatat CBP untuk Januari sebanyak 1,2 juta ton. Stok tersebut sejauh ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.

"Kemudian pemerintah memastikan hal tersebut dilakukan impor melalui kecukupan CBP-nya. CBP itu bulan Januari hampir 1,2 juta ton, artinya kecukupan pasokan itu ada," ujar Aida.

Tak hanya itu saja, Pemerintah juga menyalurkan beras murah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar, serta memberikan bantuan pangan beras untuk masyarakat miskin.

"Maka pemerintah melakukan SPHP dan juga operasi pasar stabilitas pasokan dan harga pangan dan penyaluran bantuan pangan beras, tahap 1 Januari sampai Maret. Dilanjutkan April sampai Juni," pungkas Aida.

Video Terkini