Liputan6.com, Jakarta Penyelenggaraan pemilu 2024 banyak hal yang menilai telah berjalan dengan kondusif. Hal ini dibuktikan tidak adanya berbagai kejadian serius yang mengganggu penyelenggaraan Pemilu.
Hasil sementara, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) terus memperbarui hasil hitung suara atau real count Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Berdasarkan data dari situs KPU, pemilu2024.kpu.go.id, hingga Kamis (22/2/2024) pukul 10.00 WIB, suara masuk mencapai 74,47 persen atau 613.030 dari 823.236 TPS di seluruh Indonesia.
Advertisement
Berikut perolehan suara sementara tiga pasangan calon peserta Pilpres 2024 dari real count KPU:
- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1Â Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar adalah 24,09 persen atau 26.097.016 suara.
- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2Â Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 58,9 persen atau 63.816.268 suara.
- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3Â Ganjar Pranowo-Mahfud Md 17,02 persen atau 18.436.517 suara.
Bandingkan Anggaran Pemilu dengan Negara di Dunia
Dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, dikutip dari data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) biaya penyelenggaraan Pemilu 2024 mencapai Rp 71,3 triliun. Bahkan, baiaya pemilu ini cetak rekor sejarah tertinggi.
Lantas, bagaimana dengan negara lain? Jika dibandingkan negara lain, penyelenggaraan Pemilu 2024 masuk yang termahal di ASEAN. Namun jika dibandingkan negara Eropa dan Amerika Serikat, masih tergolong murah.
- Singapura : Biaya Pemilu (2020) Rp 310 Miliar
- Malaysia: Biaya Pemilu (2022) Rp 2,4 Triliun
- Kanada: Biaya Pemilu (2019) Rp 7,8 Triliun
- Indonesia: Biaya Pemilu (2024) Rp 71,3 Triliun
- India: Biaya Pemilu (2019) Rp 136 Triliun
- Amerika Serikat: Biaya Pemilu (2020) Rp 225 Triliun
Â
Â
Prabowo-Gibran Unggul di Real Count KPU, Bank Indonesia Jamin Tetap Independen
 Bank Indonesia (BI) memastikan akan bersikap independen usai pasangan Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) mengungguli sementara hasil hitung suara atau real count KPU pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Gurbernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, fokus BI yaitu bersinergi dengan pemerintah terpilih untuk menjaga stabilitas Rupiah melalui berbagai kebijakan moneter
"Sebagimana kami lakukan, meskipun kami independen, kami akan terus bersinergi dengan pemerintah (terpilih)," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta Pusat, Rabu (21/2).
Komitmen independen ini sebagaimana yang dilakukan BI bersama pemerintahan Jokowi. Di mana, BI bersama Menteri Keuangan SRi Mulyani hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus aktif berkomunikasi untuk melahirkan berbagai kebijakan yang dapat menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
"Kan sekarang tadi terus berkoordinasi ya dengan bu Menteri Keuangan, terus koordinasi dengan Menko Perekonomian, berkoordinasi dengan ketua OJK," ungkapnya.
Lebih lanjut, Perry bersyukur ajang Pilpres 2024 berlangsung secara damai. Kegiatan pemilu ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat untuk mendorong perekonomian Indonesia.
"Kita bersyukur proses pemilu berjalan lancar," ucap Perry.
Advertisement