Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Jumat dan bersiap untuk membukukan kenaikan mingguan pada periode 19-23 Februari 2024. Penguatan harga emas dunia ini dipengaruhi oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Selain itu, kenaikan harga emas dunia juga dipengaruhi oleh permintaan safe haven yang tinggi dampak dari ketegangan di Timur Tengah.
Baca Juga
Bahkan, meskipun pejabat Bank sentral AS atau Fed belum berencana untuk menurunkan suku bunga, harga emas tetap menjulang tinggi.
Advertisement
Mengutip CNBC, Sabtu (24/2/2024), harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi USD 2.035,99 per ounce, dan berada di jalur kenaikan mingguan sebesar 1,4%. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,8% lebih tinggi pada USD 2.046,3 per ounce.
Indeks dolar turun tipis 0,1% dan menuju penurunan mingguan pertama dalam hampir dua bulan karena investor mengambil jeda dari reli baru-baru ini yang dibangun di atas ekspektasi The Fed akan menunda penurunan suku bunga.
Imbal hasil Treasury AS juga turun selama seminggu, membuat emas batangan yang dijual dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi pembeli di luar negeri.
“Emas naik terutama karena fakta bahwa dolar AS sedikit melemah,” kata analis senior RJO Futures, Bob Haberkorn.
“Saat ini pasar logam mulia sedang dalam kondisi yang sulit, namun terdapat banyak pembelian safe-haven meskipun harga logam mulia berada pada level yang tinggi.” tambah dia.
Komentar Fed
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Kamis bahwa ia tidak akan terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Pernyataan Christopher Waller ini memperkuat taruhan investor terhadap penurunan suku bunga AS sebelum bulan Juni.
Dalam risalah rapat Fed terbaru, sebagian besar pengambil kebijakan pada pertemuan terakhir The Fed khawatir mengenai risiko penurunan suku bunga terlalu cepat.
Data terbaru yang menunjukkan harga konsumen dan produsen AS yang lebih tinggi dari perkiraan juga mematahkan spekulasi mengenai penurunan suku bunga lebih awal, sehingga semakin membebani emas batangan.
Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
“Komentar yang lebih hawkish dari pejabat Fed semalam hanya menjadi hambatan kecil bagi logam kuning,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Advertisement
Bitcoin
Sementara itu, lonjakan minat terhadap dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) bitcoin mendorong investor untuk menukar kepemilikannya pada ETF yang didukung emas.
Untuk harga logam mulia lain, platinum spot turun 0,1% menjadi USD 901,20, paladium naik 0,9% menjadi USD 976,00.
Perak naik 0,8% menjadi USD 22,9275, namun turun 1,8% dalam minggu ini.