Sukses

Prabu Revolusi Diangkat Jadi Komisaris Independen Kilang Pertamina Internasional

Nama Prabu Revolusi sudah terpampang dalam laman resmi Kilang Pertamina Internasional. Dia berada dalam jajaran komisaris Kilang Pertamina Internasional.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) baru saja merombak jajaran komisaris. Terbaru, nama Prabu Revolusi ditunjuk menjadi Komisaris Independen.

Penunjukkan Prabu Revolusi menjadi Komisaris Independen Kilang Pertamina Internasional dibenarkan oleh Corporate Secretary KPI Hermansyah Y. Nasroen. Dia menyebut, posisi Prabu efektif per Februari 2024 ini.

"Iya benar sebagai Komisaris Independen di Kilang Pertamina Internasional sejak Februari," ujar Hermansyah, dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu (24/2/2024).

Nama Prabu Revolusi sudah terpampang dalam laman resmi Kilang Pertamina Internasional. Dia berada dalam jajaran komisaris KPI.

Mengutip laman kpi.pertamina.com, tertuang profil singkat Prabu Revolusi. Selain menjabat sebagai Komosaris Independen KPI, Prabu juga berkarya sebagai Dosen Ilmu Komunikasi Pasca Sarjana dan Sarjana Universitas Paramadina.

Dia bukan orang baru di industri media, pada tahun 2021-2023 Prabu pernah menjabat sebagai Managing Director iNews Media Group and Chief News Officer MNC Media Group serta Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2020.

Pria kelahiran Bandung tahun 1980 ini memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Teknik dari ITB jurusan Teknik Fisika (2004), dan terlibat banyak dalam beberapa proyek Refinery Automation, dan menyelesaikan Magister di Universitas Paramadina Jurusan Komunikasi Politik (2017).

Jajaran Komisaris

Atas penunjukkan ini, berikut jajaran dewan komisaris KPI:

  • Komisaris Utama: Triharyo Indrawan
  • Komisaris: Imam Soejoedi
  • Komisaris: Ilham Salahudin
  • Komisaris: Agustina Murbaningsih
  • Komisaris: Muhammqd Ideis Froyoto Sihite
  • Komisaris: Muhammad Rizal Kamal
  • Komisaris Independen: Prabu Revolusi.
2 dari 3 halaman

Kilang Pertamina Internasional Resmikan Program Desa Energi Berdikari Kalijaran

Sebelumnya, dalam rangka mengimplementasikan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) meresmikan Program Desa Energi Berdikari Kalijaran yang berbasis pada pengelolaan integrated farming energi baru terbarukan (EBT) di Kalijaran, Maos, Cilacap, Kamis (2/11/2023).

Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman menjelaskan bahwa Kecamatan Maos menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah yang sangat potensial dalam membantu swasembada pangan Indonesia.

 “Dari keterbatasan lahan irigasi tadah hujan dan sistem pertanian yang masih konvensional. Padahal Kalijaran memiliki potensi yang sangat baik, maka kami hadir menjadi bagian dari kemandirian ekonomi masyarakat melalui program TJSL Kilang Cilacap,” jelasnya.

Tak hanya itu, KPI juga memberikan dukungan melalui pemberdayaan ekonomi pertanian berbasi energi baru terbarukan senilai lebih dari Rp250 juta.

“Kami berharap Kalijaran menjadi sentra pertanian organik terintegrasi serta menjadi rujukan pengembangan pertanian modern berbasis energi baru terbarukan,” ujar Taufik.

Dirinya juga membeberkan bahwa KPI memberikan dukungan Pembangkit Tenaga Surya (PLTS) sebesar 9.700 wattpeak (WP) yang dapat meningkatkan jumlah debit air untuk pengairan hingga 117.600 liter per hari dan produksi pupuk organik 70 kg per hari.

“Selanjutnya meningkatkan siklus panen dari sebelumnya 2 kali menjadi 3 kali per tahun, penghematan anggaran irigasi per hektar dari Rp1,5 juta untuk pembelian BBM menjadi Rp1 juta, serta peningkatan produksi pertanian dari 12 ton menjadi 12 ton ditambah 4 ton cabai per hektar selama 1 tahun,” beber Taufik.

3 dari 3 halaman

Jadi Desa Percontohan

Dampak lain dari penerapan program ini adalah Desa Kalijaran menjadi desa percontohan pengembangan EBT untuk pertanian dan menjadi tempat pengabdian masyarakat, salah satunya civitas Politeknik Negeri Cilacap (PNC).

“Inovasi ini berdampak sangat baik bagi peningkatan pertanian masyarakat. Dengan demikian menjadikan kawasan Desa Kalijaran menjadi Desa Energi Berdikari yang sustainable di lingkungan, ekonomi serta sosial,” ungkap Taufik.

Ia menyebut, kehadiran Desa Energi Berdikari Kalijaran ini membuktikan komitmen KPI untuk memenuhi aspek Enviromental, Social, dan Governance (ESG) secara terintegrasi dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan masyarakat yang berfokus pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau.

"Program-program yang kami rancang selalu diselaraskan dengan aspek ESG ke dalam strategi bisnis perusahaan serta memberikan manfaat bagi masyarakat agar berkembang dan berkelanjutan serta menularkan ke masyakarat lainnya," sebut Taufik.