Sukses

Wanita Asal Sukabumi Ini Jadi Pemilik Baru Klub Sepak Bola Elit di Filipina

United City FC (UCFC) klub raksasa asal Filipina dengan bangga resmi menunjuk Esti Puji Lestari, wanita asal Sukabumi, Jawa Barat, sebagai chairman

Liputan6.com, Jakarta United City FC (UCFC) klub raksasa asal Filipina dengan bangga resmi menunjuk Esti Puji Lestari sebagai chairman. Penunjukan dilakukan setelah Esti mengucurkan investasi untuk menandai tonggak kebangkitan atau babak baru bagi klub sepak bola tersebut.

“Penunjukan Esti Lestari sebagai Ketua menandai tonggak penting bagi UCFC. Kami merasa terhormat dan bangga memiliki investor terhormat dan pakar sepak bola berpengalaman bergabung dengan Klub kami untuk melambungkan perkembangan UCFC ke depan," kata Presiden United City FC Eric Gottschalk, dikutip dalam akun Instagram resmi United City FC, Minggu (25/2/2024).

Gottschalk mengakui bahwa Esti telah menjadi teman baiknya sejak lama, dan ia senang bekerja bersama dengan perempuan asal Sukabumi tersebut. Ia pun sangat berharap ke depannya Esti bisa membawa klubnya menjadi lebih gemilang.

"Saya tahu apa yang akan dia bawa ke Klub. Proyek dan misi kami di UCFC tidak pernah berubah, bahkan ketika kami istirahat dari sepak bola pada tahun 2023. , tapi sekarang kami kembali, dan dengan dukungan Esti, kami akan melanjutkan warisan klub dan sekali lagi meningkatkan standar standar emas sepak bola Filipina," ujarnya.

Misi Esti Puji Lestari

Esti Lestari sendiri mengungkapkan antusiasmenya terhadap peran tersebut, dengan berkomitmen bahwa menghidupkan kembali United City FC adalah misinya.

"Merupakan suatu kehormatan dan hak istimewa untuk menjadi bagian dari klub dengan tradisi besar dan sejarah panjang, dan tujuan saya adalah untuk mencocokkan pencapaian luar biasa di masa lalu dengan pencapaian serupa di masa depan," kata Esti.

Esti mengatakan, dirinya merasa masih memiliki urusan yang belum selesai di bidang sepak bola, dan sebagai pemilik esports, ia bermaksud memberikan nilai tambah bagi klub di luar lapangan maupun di dalam lapangan.

"Saya bersyukur atas kesempatan ini dan saya tahu bahwa lanskap sepak bola Filipina sangat mendukung tidak hanya sepak bola putra namun juga sepak bola putri dengan partisipasi mereka di Piala Dunia baru-baru ini," ujar Esti.

Sejalan dengan semangat kerja sama ASEAN, perempuan asal Sukabumi ini mengatakan bahwa siapapun berhak untuk meraih pengalaman yang bermanfaat dalam kerjasama ASEAN ini, utamanya dalam bidang sepak bola.

"Menjadi jalan bagi laki-laki dan perempuan dari Indonesia dan Filipina untuk mendapatkan pengalaman berharga dan mendapatkan manfaat dari sinergi antar dua negara," ujar Esti.

Adapun penunjukan Esti Lestari menandakan era baru yang menarik bagi UCFC, karena klub berharap dapat memanfaatkan keahlian dan visinya untuk mencapai tingkat kesuksesan baru baik di dalam maupun di luar lapangan.

2 dari 3 halaman

LSI: 91 Persen Publik Puas dengan Kinerja Erick Thohir Benahi Sepak Bola Indonesia

Langkah Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir melakukan transformasi terhadap sepak bola mendapatkan dukungan dan apresiasi dari para pecinta sepak bola tanah air. Hal ini tergambar dalam hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap 1.206 responden.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengatakan terdapat dua model responden yakni semua responden dan responden yang mengaku sebagai penggemar klub di Indonesia. Djayadi menyampaikan 80,6 persen responden mengaku puas dengan kinerja Erick memimpin PSSI dengan rincian 28,2 persen sangat puas dan 52,4 persen cukup puas.

"Awareness dan kepuasan terhadap kinerja Erick Thohir sebagai Ketum PSSI lebih tinggi di kelompok yang mengaku sebagai penggemar sepak bola di Indonesia," ujar Djayadi saat pemaparan hasil survei nasional bertajuk "Isu-isu Sepak bola dan Pilihan Politik" di Jakarta, Selasa (4/10/2023).

Djayadi menjelaskan 91,4 persen para penggemar klub sepak bola seperti Persija, Persebaya, Arema, Persib, PSM, dan lain-lain, menyampaikan kepuasannya terhadap kinerja Erick, dengan 34,9 persen merasa sangat puas dan 56,5 persen cukup puas.

Djayadi menyebut PSSI cukup gencar dalam merespons keresahan publik terhadap dunia sepak bola, sekaligus juga berupaya melibatkan publik, antara lain dengan melakukan langkah penyelesaian mafia bola. Langkah tersebut juga terlihat dikomunikasikan secara luas ke masyarakat.

Djayadi menyampaikan 47,4 persen responden menilai kompetisi sepak bola saat ini semakin baik dibanding beberapa tahun terakhir, sementara di kelompok yang mengaku penggemar klub sepak bola di Indonesia menilai jauh lebih positif terkait kompetisi sepak bola di Indonesia saat ini yakni 68,2 persen.

"Mayoritas, 55,1 persen menilai prestasi Indonesia dalam sepakbola saat ini semakin baik dibanding beberapa tahun terakhir, sementara di kelompok yang mengaku penggemar klub sepak bola di Indonesia menilai jauh lebih positif terkait prestasi Indonesia dalam sepak bola saat ini yakni 77,8 persen," ucap Djayadi.

3 dari 3 halaman

Faktor Pendorong

Djayadi mengatakan kepuasan publik terhadap PSSI di bawah kepemimpinan Erick didorong sejumlah faktor. Pertama, terkait kinerja PSSI dalam membentuk atlet sepak bola berkualitas dengan 77 persen. Kemudian, upaya PSSI membentuk timnas yang berkualitas dan berprestasi dengan 71 persen, mengembangkan sepakbola Indonesia yang maju, modern, dan professional sebesar 67 persen, serta dan mengkoordinasikan seluruh kompetisi dan turnamen dengan 62 persen.

"Sekitar 23,1 persen responden tahu Erick akan melakukan audit keuangan PSSI karena dugaan adanya pengelolaan keuangan yang tidak semestinya di PSSI, awareness lebih tinggi di kelompok penggemar klub sepak bola Indonesia," lanjut Djayadi.

Djayadi menyampaikan mayoritas responden atau sekitar 68,9 persen setuju dengan langkah Erick melakukan audit keuangan PSSI untuk membuktikan kepengurusan yang bersih, transparan dan dapat dipertanggung-jawabkan. Djayadi menyebut 64,6 persen responden yang berasal dari penggemar klub Indonesia percaya PSSI mampu memberantas mafia bola